Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Inilah Sejumlah Sentimen yang Bisa Pengaruhi Pergerakan IHSG pada Pekan ke 1 Oktober 2020

Kormen Barus

Senin, 05 Oktober 2020 - 07:57 WIB

Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee. Foto: bloombergindonesia.tv (Foto: ID)
Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee. Foto: bloombergindonesia.tv (Foto: ID)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee, menyampaikan sejumlah sentimen yang bisa pengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ke 1 Oktober 2020 . Berikut catatannya:

Berita Presiden Donald Trump dan Istri terkena virus covid 19 menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar. Situasi politik AS bisa berubah bila kesehatan Trump memburuk dan masuk ICU. Trump terkena virus covid 19 berpeluang menurunkan popularitasnya karena dianggap terlalu lemah dalam mengatasi pandemi covid 19. Hal ini diyakini berpeluang mempengaruhi peluang Trump terpilih kembali di pemilu awal November. Presiden Trump diprediksi akan mengambil lebih banyak langkah keras terhadap China untuk menaikan popularitas dan mempertahankan dukungan dari para pemilihnya sesudah berita dia positif Covid - 19. Hal ini meningkatkan risiko dan ketidak pastian di pasar keuangan. Pelaku pasar tidak suka ketidak pastian dan akan bergerak ke aset safe haven seperti emas, Dollar dan Yen

Tinggal 1 bulan menjelang pemilu Amerika Serikat, pasar keuangan menghadapi banyak ketidak pastian. Mulai dari Calon Partai Republik dan Presiden Trump terkena Virus Covid 19 sampai peluang sengketa pemilu. Lalu debat pertama Presiden Donald Trump dan calon dari Partai Demokrat Joe Biden dianggap kejam dan diwarnai hujan interupsi dan penghinaan. Perdebatan seputar ekonomi AS, pencalonan Amy Coney Barrett di Mahkamah Agung serta penanganan pandemi virus korona baru di Amerika Serikat. Trump juga mengatakan pemungutan suara melalui surat berpeluang terjadi kecurangan. Pengamat mengatakan tidak ada bukti bahwa hal itu terjadi di Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang periode pasca pemilu.

Bila nanti Biden memenangkan pemilu maka hal yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar adalah pajak perusahaan mungkin akan naik dan peraturan yang lebih ketat. Kenaikan pajak dan peraturan yang ketat akan menekan laba korporasi yang berakibat valuasi saham menjadi lebih mahal. Tetapi Biden dapat meredakan kekhawatiran tentang perang perdagangan dengan China dan banyak Negara lain yang selama ini dilakukan oleh Trump. Perang dagang terbukti mengganggu pertumbuhan ekonomi dunia dan menimbulkan banyak kerugian bagi banyak Negara. Selain itu paket stimulus fiskal untuk mendongkrak ekonomi akibat virus korona yang selama ini gagal di sepakati partai Demokrat dan Republik lebih berpeluang di sahkan.

Data ekonomi Amerika Serikat menunjukan perlambatan pemulihan. Salah satunya data ketenagakerjaan. Departemen Tenaga Kerja melaporkan nonfarm payrolls hanya meningkat 661.000 pekerjaan bulan September setelah naik 1,489 juta pada Agustus. Data ini di bawah ekspektasi Ekonom yang disurvei Reuters yang memperkirakan 850.000 pekerjaan untuk September. Ini menunjukan pemulihan pasar tenaga kerja AS melambat pada September. Penciptaan lapangan kerja masih jauh dari 22 juta pekerjaan yang di PHK sejak pandemi Covid 19. Jumlah pengangguran permanen di AS juga mengalami peningkatan.

DPR Amerika akhirnya menyetujui proposal Partai Demokrat Paket Stimulus Fiskal senilai USD 2,2 triliun untuk memberikan bantuan ekonomi akibat pandemi Covid - 19. DPR AS meloloskan proposal ke Senat melalui voting 214 - 207 pada Kamis malam waktu setempat. Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin masih jauh dari kesepakatan paket bantuan Covid - 19 di beberapa bidang utama, setelah diskusi melalui telepon. Hal ini membuka peluang paket stimulus fiskal ini akan kembali terganjal atau gagal di Senat AS. Saat ini ekonomi Amerika Serikat sangat membutuhkan stimulus menyusul pemulihan ekonomi yang melambat. Bila paket Stimulus ini kembali gagal akan menjadi sentimen negative bagi pasar keuangan.

Terlihat indikasi awal terjadi gelombang ke dua virus Covid 19 di Eropa. Perancis melakukan persiapan untuk melakukan siaga maksimum covid - 19 mulai Senin. Kemungkinan langkah ini akan memaksa penutupan restoran dan bar dan memberlakukan pembatasan lebih lanjut pada kehidupan publik untuk menghindari penyebaran Covid 19 lebih lanjut. Italia memperpanjang kondisi darurat untuk mencegah penyebaran corona baru hingga Januari. Inggris akan memperpanjang pembatasan lokal di kawasan utara sebagai tanggapan atas lonjakan kasus Covid 19. Di Spanyol khususnya kota Madrid akan menjadi ibu kota Eropa pertama yang kembali melakukan lockdown  untuk menahan lonjakan kasus Covid - 19. Wave 2 covid 19 yang di antisipasi dengan langkah pembatasan sosial berpotensi membawa perlambatan ekonomi yang berpeluang menekan pasar keuangan khususnya pasar saham.

Ketegangan Uni Eropa dengan Inggris semakin meningkat ketika Uni Eropa akan memulai tindakan hukum terhadap Inggris karena melanggar ketentuan Perjanjian Penarikan yang mengatur transisi pasca - Brexit. Para pemimpin Uni Eropa akan menolak untuk menyetujui posisi negosiasi Inggris saat ini tentang bantuan negara itu ketika masa transisi berakhir pada akhir tahun. Inggris dan UE tetap terpecah karena masalah bantuan negara, yang menjadi poin penting dalam negosiasi perdagangan. UE akan mengambil langkah proses hukum terhadap Inggris karena melanggar ketentuan Perjanjian Penarikan dari blok tersebut. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan tidak memiliki terobosan untuk diumumkan dalam pembicaraan Uni Eropa dengan Inggris. Tetapi dia tetap optimis bahwa kesepakatan perdagangan baru masih mungkin dilakukan sebelum akhir tahun.

Saat ini diperkirakan Investor akan lebih memperhatikan saham dan obligasi Asia dibandingkan pasar Amerika Serikat. AS saat ini menghadapi risiko pemilu dan valuasi yang mahal. Pasar Asia terlihat lebih menarik karena pemulihan ekonomi dan pendapatan yang kuat dan valuasi yang jauh lebih murah. Data ekonomi China yang baik di tambah virus covid 19 terkendala di sebagian Negara kawasan Asia seperti di Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong.

Sedikit berbeda dengan sebagain kawasan Asia Indonesia dan Filipina masih belum dapat menjinakan pandemi covid 19. Chief Economist for East Asia and Pacific Bank Dunia Aaditya Mattoo menyatakan Indonesia dan Filipina belum sukses menangani pandemi sehingga tidak akan menunjukkan tanda - tanda pemulihan ekonomi dalam waktu dekat. Sebelumnya Bank Dunia merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi - 1,6 % dari 0,0% di tahun 2020 dan tumbuh 4,4% dari 4,8 % di tahun 2021. Data yang keluar menunjukan selama tiga bulan berturut - turut sejak Juli, Agustus hingga September 2020 Indonesia mengalami Deflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada September 2020 di level 0,05%, sehingga terjadi deflasi selama triwulan III 2020. Pada Juli terjadi deflasi sebesar 0,10% dan Agustus 0,05%. Tingkat inflasi dari tahun kalender berada di angka 0,89% dan secara tahunan (year on year) tingkat inflasi berada di level 1,42%. Deflasi merupakan tanda lemahnya daya beli masyarakat akibat pandemic.

IHSG dalam sepekan kami perkirakan cenderung sideways di range yang lebar dengan dengan support di level 4,881 sampai 4,754 dan resistance di level 4,991 sampai 5,075.

               

Komentar

Berita Lainnya

National 11 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 11 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Science & Tech 14 jam yang lalu

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…