Senin, 18 November 2024|Jakarta, Indonesia

Ahok Geram! Ada 2 Kontrak LNG Pertamina yang Diduga Bermasalah

Kormen Barus

Rabu, 13 Januari 2021 - 07:19 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengendus hal yang tidak beres dalam kontrak jual beli gas alam cair (LNG) yang dilakukan perusahaan.

Mengutip CNBC Indonesia, Selasa (12/1/2021), Pertamina memiliki dua kontrak jual beli LNG yang diduga bermasalah. Salah satunya perjanjian dengan dengan Anadarko Petroleum Corporation pada Februari 2019.

Dalam perjanjian itu Pertamina akan membeli LNG dari Mozambik LNG1 Company Pte Ltd, entitas penjualan bersama yang dimiliki Mozambik Area 1 co - venturer. Perjanjian itu berlaku untuk 1 juta ton LNG per tahun (MTPA) dengan jangka waktu 20 tahun dan direncanakan mulai dipasok pada 2024 mendatang.

Ahok mengatakan, pihaknya memang tengah melakukan audit internal untuk perjanjian jual beli LNG Pertamina yang bermasalah itu.

"Kami sedang nunggu hasil internal audit," ungkapnya.

Ahok juga mengakui akan dua kontrak perjanjian jual beli LNG yang tengah diaudit. Namun dirinya enggan menjelaskan secara rinci.

"Kami periksa dua kontrak. Nanya ke Corcom (Corporate Communication Pertamina) saja," ujarnya.

Sebagai kilas balik, PT Pertamina (Persero) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (SPA) dengan Anadarko Petroleum Corporation untuk pembelian LNG dari Mozambik LNG1 Company Pte Ltd, yang merupakan entitas penjualan bersama yang dimiliki dari Mozambik Area 1 co - venturer.

Perjanjian jual beli tersebut untuk satu juta ton per tahun (MTPA) dengan jangka waktu 20 tahun, dan akan dimulai pada 2024 mendatang.

Direktur Pemasaran Korporat Pertamina periode saat itu yang dijabat oleh Basuki Trikora Putra sempat menuturkan, pembelian LNG dari Mozambik ini dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengantisipasi kekurangan pasokan gas di dalam negeri.

"Itu kan kami sesuaikan dengan rencana kebutuhan di domestik. Di 2024 itu kan kita memang terjadi kurang, sampai 2030 masih akan terjadi defisit, jadi prioritas untuk domestik. Jadi memang pengembangan proyek kilang dan juga untuk listrik nantinya kita masih butuh tambahan (gas), dan berharap proyek - proyek domestik berjalan lancar," ujarnya, Jumat (1/3/2019).

Komentar

Berita Lainnya

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

World 19/02/2024 17:38 WIB

The Indonesian Embassy in Cairo Receives Aid for Palestine

Cairo, Egypt - The Indonesian Embassy in Cairo welcomes the Radjiman Wedyodiningrat Warship (RJW-992) which arrived at the Al Arish Port, North Sinai Province of Egypt at 8.00 A.M. Cairo local time (13/02).…