Pemerhati Energi Menilai Kemandirian Energi Bangsa Terganggu oleh Gaduhnya Tindakan Ahok di Proyek TPPI
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pemerhati Energi Nasional Agung Hadi Wibowo menyayangkan kabar beredar terkait Basuki Tjahja Purnama (Ahok) Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang telah membentuk satgas investasi untuk proyek Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban sebagai langkah blunder.
Menurutnya, hal ini hanya akan menghambat jalannya proyek, dan keputusan Ahok ini malah menimbulkan kegaduhan bahkan membuat Pertamina tidak bisa maju Dan bersaing
Padahal terang Agung, sesuai intruksi Presiden Jokowi, Menteri BUMN, Dirut Pertamina dan Komisaris Pertamina untuk segera menyelesaikan proyek ini dalam kurun waktu 3 tahun.
"Langkah Ahok ini blunder karena bisa saja menghentikan atau membatalkan proyek yang sudah berjalan tentu ini langgar perintah presiden. Selain TPPI juga Kilang dan Petrochem yang akan membuat kemandirian Energi bangsa. Tindakan gaduh Ahok ini akan membuat Pertamina tidak bisa maju dan berkembang," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/10).
Alasan Ahok bahwa ini untuk mensetlekan strategic partner kata aktivis yang akrab disapa Agung ini sangat riskan karena bisa membuat proyek Olefin Cracker mundur dan bisa menimbulkan kerugian besar.
"Proyek ini termasuk dalam PSN dan sudah diintruksikan oleh presiden langsung ke Pertamina untuk segera dilaksankan dan segera onstream dalam waktu 3 tahun," ujar Agung
Di tengah isu yang terus melanda Pertamina terkait kinerja, harusnya Ahok bisa melakukan langkah yang positif sesuai arahan presiden bukan kemudian justru membuat langkah menjegal kemauan presiden.
"Kita tahu dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Tuban akhir tahun lalu, beliau meminta agar proyek ini segera berjalan dalam kurun waktu 3 tahun. Lantas apa masalahnya, Ahok membuat agenda untuk membatalkan ini?," tanya Agung.
Jika TPPI ini sudah beroperasi Agung menilai dampaknya sangat besar untuk menekan impor migas. Dan ini bisa memperbaiki defisit neraca perdagangan.
"Kata Pak Jokowi apabila telah berproduksi secara penuh, TPPI berpotensi menghemat devisa hingga 4,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 56 triliun. Saya kira langkah Ahok ini preseden buruk bagi kemajuan bangsa kita," tandasnya.
Baca Juga
- PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)
- Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale
- President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation
- Jababeka and PT Commuter Anak Bangsa Inaugurates a New Transportation Service in Jababeka City
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
Komentar