Bank Syariah Sah di Merger! Muhammadiyah Bakal Tarik Triliunan Simpanan, Anwar Abbas: Mungkin Sudah Waktunya...
Thepresidentpost.id - Jakarta, Ketua Bidang Ekonomi Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas mengungkapkan rencana organisasi keumatan tertua di Indonesia ini akan menarik seluruh dananya dari bank - bank syariah milik BUMN yang tergabung dalam Bank Syariah Indonesia.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan lantaran bank hasil merger tersebut sudah tidak lagi cocok dengan semangat Muhammadiyah yang berpihak kepada ummat dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Kesimpulannya Bank Syariah Indonesia yang baru ini sangat - sangat tidak terlalu bermanfaat untuk umat dan UMKM dan jelas akan sangat - sangat bermanfaat untuk usaha besar," kata Anwar Abbas dalam keterangannya seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id pada Kamis (17/12).
Dijelaskannya, dengan mergernya bank syariah tersebut maka bank akan dipacu untuk bersaing dengan bank konvensional.
"Untuk itu mungkin sudah waktunya bagi Muhammadiyah tidak lagi perlu mendukung Bank Syariah Indonesia milik negara tersebut. Mungkin sudah waktunya bagi Muhammadiyah menarik dan mengalihkan semua dana yang ditempatkan di bank tersebut," ujarnya.
"Bank Syariah Indonesia sudah menjadi bank yang besar tentu dia tidak lagi akan bermain di yang kecil atau UMKM," imbuhnya lagi.
Sebagai gantinya, pihaknya menyebut akan mencari mitra bank syariah baru yang tidak ikut merger, seperti bank pembangunan daerah (BPD) syariah atau dengan bank - bank umum swasta yang memiliki unit syariah atau dengan BPR syariah.
Asal tau saja, total simpanan Muhammadiyah yang tersebar di 7 bank bank syariah di Indonesia diperkirakan mencapai angka 15 triliun rupiah.
Adapun total aset organisasi yang berusia 108 tahun ini mencapai Rp400 triliun yang terdiri atas tanah, bangunan, maupun kendaraan.
Sementara terkait dana yang tersimpan di bank syariah tersebut berasal dari simpanan 170 Perguruan Tinggi, 400 Rumah Sakit, 340 Pesantren, dan sekitar 28.000 Lembaga Pendidikan yang dimiliki Muhammdiyah.
"Ada 10 perguruan tinggi yang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanjanya sekitar Rp300 miliar - Rp500 miliar. Itu saja sudah Rp4 triliun," ujar Anwar.
"Untuk totalnya, kita belum tau, tim akan memetakan," pungkasnya.
Perlu diketahui, Bank Syariah Indonesia sendiri merupakan hasil merger tiga bank syariah BUMN dan satu unit usaha syariah (UUS).
Holding syariah ini disebut banyak pihak akan berhasil menjadi bank syariah terbesar yang dimiliki Indonesia dan akan masuk sebagai top 10 Bank Syariah terbesar di dunia.
Adapun total aset dari keempat bank BUMN syariah tersebut ialah sebesar Rp 245,87 triliun (data per - juni 2020).
Dengan rincian, Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki total aset sebesar Rp 114,4 triliun lalu BNI Syariah total aset sebesar Rp 50,78, kemudian BRI Syariah sebesar Rp 49,6 triliun dan UUS BTN Rp 31,09 triliun.
Baca Juga
- President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare
- Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan
- The 7th Abu Dhabi Dialogue in Dubai: Commitment to Enhance Migrant Worker Welfare and Gender Equality
- Rice Stock at Cipinang Central Market Sufficient: President Jokowi
- Investment in Manufacturing Industry Shows Upward Trend in Past Decade: Industry Minister
Komentar