Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Jababeka Tuai Apresiasi dari Kementerian Kesehatan
Thepresidentpost.id - Cikarang - Kementerian Kesehatan (Kemkes) memberikan apresiasi kepada Jababeka yang telah mendukung program pencegahan dan pengendalian Covid - 19 selama ini, salah satu di antaranya peluncuran aplikasi SIPGAR.
Kemkes baru saja meluncurkan aplikasi pengukur kebugaran secara mandiri bernama SIPGAR di Jababeka Golf, Kota Jababeka Cikarang, Rabu, (30/9/2020).
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menghimbau Kawasan Industri Jababeka untuk selalu konsisten menjaga pengawasan yang sudah dilakukan agar protokol kesehatan tetap dijalankan di mana pun.
"Tak hanya di kantor, pabrik,rumah tapi juga tempat terbuka dan semua komponen masyarakat pun terlibat, mulai dari direksi, pekerja, dan masyarakat sekitar," kata Oscar.
Dijelaskan Oscar, protokol kesehatan kini sudah menjadi harga mati agar bisa jauh dari virus Covid - 19. Menurutnya, mengubah perilaku tidaklah mudah, karenanya perlu ada yang terus mengingatkan atau mengawasi.
"Saya gembira, tadi masuk ke sini, dicek dengan thermal scan, tersedia hand sanitizer, semua pakai masker. Inilah yang harus dilakukan," ungkapnya dalam acara yang bertema, "Pekerja Bugar, Perusahaan Maju: Ayo Periksa Kesehatan Secara Mandiri”, di Jababeka Golf & Country Club Cikarang.
Ia pun yakin jika protokol kesehatan dijalani dan pekerja sehat, maka produktivitas kerja bakal meningkat. Hal itu dikarenakan ketika seseorang memiliki tubuh sehat, akan membuat tubuhnya bugar dan daya tahan tubuhnya juga bagus sehingga tidak mudah terkena virus.
Selain itu karena Kawasan Industri Jababeka merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi yang besar. "Saya yakin, Kawasan Industri Jababeka memiliki kontribusi besar dalam menggerakan ekonomi Indonesia. Oleh karenanya, semua yang terlibat dalam kegiatan harus sehat," urainya.
Menanggapi hal itu, Direktur PT.Jababeka Tbk, Tjahjadi Rahadja menegaskan bahwa Kawasan Industri Jababeka selalu konsisten menjalankan protokol kesehatan dengan sangat baik. Hal itu karena pihak Jababeka menyadari ada sekitar 1,4 juta pekerja yang bekerja di Kawasan Industri Jababeka.
"Protokol covid - 19 yang sudah dilakukan yaaitu, melakukan jaga jarak, memakai hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, memakai masker, dan juga melakukan pemberitahuan atau pengawasan untuk terus mengingatkan. Kita ada tim satgas sendiri untuk mengingatkan," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT. Jababeka Infrastruktur selaku pengelola Kawasan Industri Jababeka.
Pada karyawan Jababeka sendiri, protokol kesehatan sudah dijalankan dengan ketat dan terus dilakukan pemantauan. Mulai dari pembatasan pekerja yang menyesuaikan dari kebutuhan ruang sendiri, pengadaan shift kerja, menjaga kualitas sirkulasi udara di ruangan kerja, tidak bekerja di ruang tertutup, disiplin pakai masker, pemeriksaan suhu tubuh, dan penyemprotan disinfektan di tempat kerja.
"Selain itu, ada beberapa inisiatif yang kami kerjakan juga. Kami membuat whatsapp group bersama semua tenant - tenant Jababeka dengan nama FIGHTING COVID - 19, di sana kami bersama tenant kita sudah mengumpulkan donasi lebih dari 10 miliar," terang Tjahjadi.
"Donasi itu awal - awalnya ditujukan petugas kesehatan. Karena pada awal mulai covid - 19, APD (alat pelindung diri) dan masker sulit didapatkan. Jadi, kami fokus ke petugas kesehatan dulu. Lambat laun fokusnya berubah, yaitu orang yang terdampak langsung akibat covid - 19 untuk kelangsungan hidup," tambahnya.
Diluar itu, Jababeka bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dengan menyediakan tempat penampungan pasien Covid - 19. Di mana kerja sama sejauh ini berjalan dengan baik.
"Kami juga men - supply makanan, dan kami juga punya laboratorium PCR ( polymerase chain reaction) Sar Cov 2 Jababeka untuk mendeteksi virus covid - 19," terang Tjahjadi.
Menurutnya, konsistensi menjalankan protokol kesehatan dan semua inisiatif yang diupayakan Jababeka supaya Kawasan Industri Jababeka tetap kondusif. Seperti diketahui, kegiatan produksiyang sangat diperlukan untuk menunjang ekonomi.
"Karena kita ketahui Covid - 19 efeknya sangat besar bagi ekonomi, dan di sini (Jabebaka) adalah salah satu pusat kegiatan ekonomi yang besar sekali, karena diperkirakan 40 persen daripada nilai ekspor di Tanjung Priok sebelumnya, datangnya dari sini (Jababeka). Jadi, kalau di sini (Jababeka) kegiatan ekonominya terganggu, efeknya sangat besar," terang Tjahjadi.
Oleh karenanya, pungkas Tjahjadi, semua usaha - usaha yang lakukan supaya semua orang yang bekerja di kawasan industri tetap sehat dan kawasan industrinya tidak terganggu.
Baca Juga
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
- President Jokowi: Higher Education Plays Crucial Role in Producing Outstanding Human Resources
- Gradiant’s H+E Wins Contract in Germany to Build Water Treatment Facility for One of the Largest Semiconductor Fabs
Komentar