Magnifique dan Yayasan Dian Sastrowardoyo Gandeng Markoding untuk Edukasi Potensi Coding Bagi Para Siswa
Thepresidentpost.id - Jakarta - Digital merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan terpesat di dunia dan telah menciptakan berbagai lapangan pekerjaan terkait ilmu Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sebagai bagian dari ilmu TIK, pemrograman komputer atau coding memiliki peminat yang sangat luas dan pernah menjadi bagian dari kurikulum di SMA.
Kenyataannya, tingkat ketersediaan tenaga kerja bidang ini di Indonesia kurang dapat memenuhi kebutuhan yang tinggi, menurut laporan dari konsultan keuangan Inggris KPMG yang dikutip oleh riset Singapore Management University dan JP Morgan, diperkirakan pada akhir 2030, negara kita akan kekurangan tenaga coding sebanyak 9 juta orang.
Keterbatasan akses untuk mendapatkan pendidikan informal mengenai coding masih merupakan salah satu penyebab. Padahal, ilmu coding dapat dipelajari dalam waktu singkat, sehingga para siswa putus sekolah atau yang tidak mampu melanjutkan ke bangku kuliah, dapat membekali diri menjadi praktisi coding.
Hal ini yang menjadi alasan bagi Magnifique dan Yayasan Dian Sastrowardoyo untuk menggelar webinar M - Class keduanya dengan tema meraih sukses di era digital dengan belajar coding bersama Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) yang bertujuan menyelenggarakan pelatihan informal seputar coding bagi para siswa yang membutuhkan.
Webinar ini diikuti oleh lebih dari 100 siswa dari berbagai daerah dengan pembicara Amanda Simandjuntak (Co - Founder Markoding) dan dipandu oleh William Hendradjaja (Co - Founder Skilvul).
“Kebutuhan sektor digital telah membukakan pintu seluasnya bagi para siswa untuk menjadi bagian dari lapangan kerja. Dengan bantuan Markoding, kami ingin para siswa yang tertarik dengan bidang ini dapat mengenalnya dengan lebih baik untuk kemudian dapat menjadi pilihan pendidikan informal yang bermanfaat. Kondisi pandemi ini seharusnya tidak menghalangi minat mereka untuk memperluas wawasan,” ujar Dian Sastrowardoyo melalui keterangan yang diterima redaksi pada Sabtu (17/10).
“Terdapat kelangkaan akses bagi para siswa tidak mampu yang tertarik untuk terjun menjadi praktisi coding. Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) didirikan di tahun 2017 dengan tujuan membantu mengatasi kesenjangan ini melalui penyediaan pendidikan informal seputar coding yang dapat langsung diterapkan dalam waktu singkat,” tegas Amanda Simandjuntak.
Berdurasi sekitar 120 menit, webinar memaparkan mengenai kebutuhan industri digital secara global serta dasar - dasar ilmu coding yang dapat dipelajari lebih dalam melalui pelatihan berkala yang dilakukan oleh Markoding.
M - Class merupakan inisiatif yang dicetus oleh Magnifique dan Yayasan Dian Sastrowardoyo sehubungan dengan pandemi dan kewajiban melakukan pembelajaran secara daring.
Dengan berfokus kepada para siswa di daerah kurang terjangkau atau dengan latar belakang tidak mampu, M - Class dilakukan setiap bulannya dengan mendatangkan para pembicara yang kompeten dan topik yang berbeda di setiap sesinya.
Mekanisme M - Class dilakukan tidak hanya dengan mengadakan webinar gratis, tapi juga pengadaan kuota internet bagi siswa yang membutuhkan, sehingga mereka tidak terbebani untuk dapat mengikuti acara.
“Kedepannya, kami mengharapkan lebih banyak lagi kolaborator yang bersinergi bersama kami, baik dalam hal pengajaran, penyediaan komunitas maupun sebagai sponsor,” tukas Arifaldi Dasril, Managing Partner Magnifique.
Baca Juga
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
- Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry
- Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- Electric Cars are Indonesian Automotive Industry’s Future, President Jokowi Says
Komentar