Negara Islam Terbesar, Usia Perbankan Syariah 29 Tahun, Pangsa Pasarnya Masih 6 Persen, Erick Thohir Ngotot Ingin Merger Bank Syariah BUMN Sehingga Terbesar
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pangsa bank syariah terhadap industri perbankan yang sudah menembus 6,01% per Oktober 2019 menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau mencapai Rp 513 triliun. Bila dirinci, pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dan meningkat dari awal tahun 2019 hingga September 2019 yang sebesar 5,94%.
Hal ini tak lain dari meningkatnya pertumbuhan aset perbankan syariah yakni Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar 10,15% per Oktober 2019 secara year on year (yoy) menjadi Rp 499,98 triliun.
Seperti yang pernah diutarakan Direktur Penelitian dan Pengembangan Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Deden Firman Hendarsyah (kontan 11 Desember 2019) bahwa tercatat ada sebanyak 14 BUS di Tanah Air, diikuti 20 UUS dan 165 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Nah, dari jumlah tersebut, sebanyak 65% pangsa pasar bank syariah dikuasai oleh BUS dan 32,36% merupakan UUS dan sisanya adalah BPRS.
OJK berharap, pertumbuhan pangsa pasar bank syariah dapat terus meningkat, sejalan dengan rencana jangka panjang OJK sebesar 20%. Beberapa upaya dari OJK sudah dilakukan, terbaru misalnya melalui dikeluarkannya POJK Nomor 28 tahun 2019 tentang Sinergi Perbankan Dalam Satu Kepemilikan untuk Pengembangan Perbankan Syariah.
Selain itu, sepanjang tahun 2019 ini, regulator perbankan tersebut telah menerbitkan 15 POJK yang terkait pengembangan bank syariah. "Diharapkan market share masih akan tumbuh. Masih kami lihat perkembangan berikutnya," kata Deden, mengutip kontan.
Kini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mengumumkan penggabungan bank - bank syariah pelat merah menjadi satu entitas baru. Setelah merger ini, bank tersebut akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia
Untuk memulai penggabungan tersebut, bank - bank ini telah menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan ditekennya CMA tersebut menjadikan tonggak sejarah untuk merealisasikan rencana penggabungan bank - bank tersebut.
"Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua, tonggak pertama persiapan dan tinjauan untuk merealisasikan rencana penggabungan bank bank syariah nasional. Dengan bergabungnya rekan semua dalam satu bank satu keluarga insyaallah Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar," kata Erick, dikutip Selasa (13/10/2020).
Dia mengatakan bank ini bisa menjadi satu tujuan ekonomi untuk umat dengan sistem yang berkeadilan dan transparan. Hal tersebut dibuktikan dengan kondisi saat ini dimana di masa pandemi, bank syariah justru menorehkan kinerja yang positif.
Baca Juga
- President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare
- Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan
- The 7th Abu Dhabi Dialogue in Dubai: Commitment to Enhance Migrant Worker Welfare and Gender Equality
- Rice Stock at Cipinang Central Market Sufficient: President Jokowi
- Investment in Manufacturing Industry Shows Upward Trend in Past Decade: Industry Minister
Komentar