Era Covid, Beras Masih Dominan Dibutuhkan Masyarakat Miskin
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pendapatan masyarakat tergerus akibat adanya wabah Covid - 19. Dikawatirkan jumlah masyarakat miskin akan bertambah jika tiada bantuan sosial untuk mencegah bertambahanya kemiskinan.
Anggota Pokja Ketahanan Pangan Khudori berharap bansos pemerintah terus dilanjutkan terkait dampak covid 19.
"Dalam kondisi normal saja, 74 % pendapatan masyarakat tersedot dikeluarkan terutama beras. Apalagi pada kondisi ini, maka kebutuhan beras akan jauh lebih besar. Dalam beberapa studi, hingga akhir tahun jumlah masyarakat miskin hingga 44,5 juta warga menjadi miskin," katanya dalam Webinar Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (PATAKA) tentang Kebijakan dan Implementasi Bantuan Soial di saat Pandemi Covid 19 di Jakarta, Kamis ( 8/10/2020)..
Ia melihat dari sektor tanaman pangan produksi beras tahun 2020 masih jauh lebih baik dibandingkan tahun 2019.Badan Meteroelogi dan Kilmatologi Geofisika (BMKG) akhir Juni lalu meramalkan produksi beras naik 30,43 juta ton , naik dari sebelumnya sebesar 30,33 juta ton beras.
"Tapi tidak demikian dengan sub sektor hortikultura dan sub sektor peternakan Banyak hasil sayur mayur dan buah - buahnya petani tidak terserap pasar karena lemahnya daya beli. Akibatnya harganya pun jatuh.Hal ini terefleksikan dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terjadinya deflasi selama empat bulan berturut turut," katanya.
Baca Juga
- PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)
- Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale
- President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation
- Jababeka and PT Commuter Anak Bangsa Inaugurates a New Transportation Service in Jababeka City
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
Komentar