Minggu, 17 November 2024|Jakarta, Indonesia

Halo Pak Menteri Nadiem! Hasil Survei: Psikologis Anak Tertekan, 65 Persen Siswa Tak Senang Belajar dari Rumah dan Ingin Sekolah Tatap Muka

Candra Mata

Kamis, 07 Januari 2021 - 13:10 WIB

Ilustrasi Anak Sekolah terapkan protokol kesehatan (foto Antara)
Ilustrasi Anak Sekolah terapkan protokol kesehatan (foto Antara)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta, Pandemi Covid - 19 memberikan tekanan yang berat bagi semua pihak di berbagai aspek. Tidak hanya pada aspek ekonomi dan kesehatan, tapi juga di asepk pendidikan khususnya pada psikologis anak didik. 

Pasalnya, sejak awal pandemi berlangsung di bulan Maret 2020, anak - anak tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah, tekanan dari sisi psikologis itu cukup terasa berat.

Bahkan, menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian survei dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyatakan 62,5 persen siswa menganggap belajar dari rumah itu tidak menyenangkan. 

“Dari berbagai kegiatan penyerapan aspirasi yang kami lakukan melalui berbagai kanal, banyak sekali siswa yang meminta sekolah untuk dibuka kembali. Ini cukup mengejutkan, karena ternyata siswa tidak menikmati belajar di rumah dan justru tidak sabar ingin masuk kembali ke sekolah," kata Hetifah melalui keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Thepresidentpost.id pada Kamis (7/1/2021).

Masalah psikologis tersebut, menurut Hetifah harus menjadi pertimbangan besar bagi pemerintah khususnya bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk mulai melonggarkan kebijakan pembukaan sekolah. 

Karena menurutnya, terdapat beberapa dampak negatif yang dapat terjadi jika kebijakan belajar dari rumah tetap dilaksanakan. 

Salah satunya adalah potensi learning loss, atau kehilangan pembelajaran yang disebabkan rendahnya akses internet di berbagai daerah, juga perbedaan kemampuan SDM pengajar dalam melakukan pendidikan jarak jauh.

"Jika ini terjadi, kesenjangan dalam dunia pendidikan akan terus melebar antara mereka yang berasal dari keadaan sosial ekonomi tinggi dan rendah. Jika ini dibiarkan, angka putus sekolah juga terancam meningkat akibat banyaknya anak yang tidak bersekolah dan justru bekerja di masa pandemi ini," ungkapnya.

Untuk itu, politikus Partai Golkar ini mendesak agar ada keputusan untuk membuka kembali sekolah sebagai salah satu upaya untuk mereduksi dampak - dampak negatif di atas. 

Namun demikian, tentu saja kebijakan tersebut tidak diambil dengan semena - mena. 

Menurutnya, banyak syarat yang harus dipenuhi sebelum sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan tatap muka.

“Kami sebagai wakil rakyat mendorong seluruh stakeholder untuk mengedepankan prinsip kehati - hatian dalam pengambilan kebijakan ini. Lebih baik menghindari mudharat yang lebih besar, dan lebih baik mencegah daripada mengobati. Sekali lagi, keselamatan dan kesejahteraan anak - anak kita jauh lebih penting dari berbagai target dan capaian lainnya. Setiap keputusan yang diambil harus berbasis data, dan tidak bisa hanya mengandalkan sentimen dari masyarakat,” terangnya.

Selain itu, ia berharap agar Kemendikbud, pemerintah daerah serta pemangku kepentingan lainnya tetap memberikan alternatif bagi mereka yang menjalankan pembelajaran jarak jauh. 

Karena pilihan tersebut lebih utama bagi mereka yang mampu menjalankan, dan harus mendapatkan fasilitas dan dukungan yang memadai dari pemerintah.

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi, bantuan gawai, serta program pendampingan guru tetap harus menjadi fokus pembangunan pendidikan kedepannya, karena di masa depan, blended learning atau pembelajaran campuran daring dan luring tidak dapat terelakkan.

"Kami menghimbau para pemangku kepentingan di seluruh daerah di Indonesia untuk berusaha sebaik mungkin dalam mengambil kebijakan pendidikan yang berkeadilan, dengan tetap menomorsatukan kesehatan, demi pembangunan SDM Indonesia Unggul yang sehat dan cerdas," pungkasnya. 

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…