Minggu, 17 November 2024|Jakarta, Indonesia

Kemenparekraf Dorong Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Ridwan

Kamis, 08 Oktober 2020 - 12:10 WIB

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menekankan pentingnya Integrated Tourism Master Plan (ITMP) dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya.

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam "Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata Wilayah Koordinatif BOPLBF: Forum Floratama 2020 Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Flores, Alor, Lembata, dan Bima", Selasa (6/10/2020), mengatakan pengembangan dan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo, NTT, dapat dilakukan secara terpadu dan komprehensif jika mengacu pada ITMP sehingga ke depan perlu segera disusun ITMP secara bersama - sama.

"Forum Floratama 2020 ini menjadi wadah yang penting bagi seluruh stakeholders pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan sekitarnya untuk berdiskusi dan memberikan masukan agar pembangunan di Labuan Bajo dan sekitarnya dapat dilakukan dengan prinsip pariwisata berkelanjutan kelas dunia," kata Angela yang hadir secara virtual. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat, Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina, serta Kepala Daerah 11 Kabupaten di wilayah Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama). 

Dalam penyusunannya, Angela menyarankan agar ITMP didesain dengan teliti dan baik serta perlu mempertimbangkan potensi market yang ada, baik market domestik, internasional, terutama tren pariwisata ke depan pascapandemi COVID - 19. 

Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang harus bisa mencocokkan keunikan yang dimiliki dan disesuaikan dengan kalkulasi potensi market yang tepat. 

"Sehingga pembangunan yang ada itu tepat sasaran dan terukur. Kita harus bisa mencocokkan antara supply dan demand dan perlu ada target yang jelas, target yang terukur, breakdown pekerjaan, timeline yang jelas, dalam pembentukan ITMP tersebut," tutur Angela. 

Selain itu, entitas penting yang harus dibangun adalah center of safety yang mampu mendukung kebutuhan masyarakat dan wisatawan dari segi keamanan, keselamatan, dan kesehatan. 

Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai lokasi pilot project untuk pembangunan center of safety yang nantinya akan diterapkan di destinasi lain. Labuan Bajo juga merupakan lokasi pilot project untuk penerapan pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata bahari sebagai aksi dari Permen Parekraf Nomor 5 tahun 2020 yang membutuhkan dukungan dari pemda untuk implementasinya. 

Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo juga perlu terus berbenah dalam membangun destinasi dan kawasan wisata baru, termasuk dalam menyiapkan NTT sebagai venue utama dan supporting venue perhelatan ASEAN Summit dan G20 tahun 2023. 

Perlu dilakukan upaya maksimal agar agenda ASEAN Summit dan G20 dapat terlaksana dengan baik agar menjadi satu lagi wujud dari kemajuan Indonesia. 

"Kami yakin Nusa Tenggara Timur bisa menjadi destinasi impian kelas dunia yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Dengan kita membangun dan menyediakan quality tourism practices and standard untuk wisatawan, pasti manfaat baiknya akan kembali kepada kita, seperti devisa yang tinggi bagi Indonesia dan nilai ekonomi, lapangan pekerjaan yang besar untuk masyarakat di Nusa Tenggara Timur," kata Angela. 

Sementara Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan, pariwisata yang berkelanjutan dapat terwujud jika memberi dampak positif bagi masyarakat. Sehingga pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan sekitarnya harus berbasis masyarakat. 

Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dikatakannya harus dapat mendefinisikan pariwisata kualitas premium yang memberikan dampak ke masyarakat. 

"Premium itu artinya mendesain seluruh pembangunan, mulai dari kebijakan pemerintah untuk kepentingan community tourism yang berkelanjutan," ujar Viktor Laiskodat. 

Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina, mengatakan, untuk membangun Labuan Bajo dan Flores sebagai destinasi pariwisata super premium harus melibatkan masyarakat sebagai tokoh utama pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. 

Kegiatan "Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata Wilayah Koordinatif BOPLBF: Forum Floratama 2020 Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Flores, Alor, Lembata, dan Bima" ini pun menjadi salah satu upaya dalam menyusun ITMP yang akan menjadi acuan bagi arah pengembangan pariwisata terpadu untuk 25 tahun ke depan. 

"Yang kita rumuskan ini akan menjadi dasar dalam melakukan pembangunan strategis dan yang harus dipertahankan terutama untuk pembangunan NTT," kata Shana. 

Diperlukan sinkronisasi dan sinergi dalam penguatan travel pattern wisatawan, seperti apa selera selera wisatawan premium kemudian bagaimana menangkap peluang tersebut dan bagaimana membangun sinergi antar kabupaten dan destinasi. Karena pariwisata sifatnya borderless. 

Selain itu juga diperlukan sinergi desain perencanaan termasuk pembangunan infrastruktur yang melestarikan ekosistem. Bagaimanapun juga aset utama dari pariwisata adalah alam, kebudayaan, dan keseimbangan di antara keduanya. 

"Sehingga untuk itu kita bersama - sama merumuskan bagaimana langkah - langkah strategis untuk tidak hanya pariwisata Ini menghasilkan sumbangsih terhadap PDRB dengan signifikan, devisa, maupun kesehatan kerja tapi juga untuk melestarikan alam ke depan," ujar Shana Fathina. 

"Mari kita bersama - sama bergandeng tangan untuk berbagi peran dan kita bisa bersama - sama melakukan lompatan - lompatan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya," tambahnya. 

Forum Floratama 2020: Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata Wilayah Koordinatif Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo FLores berlangsung selama dua hari pada 6 dan 7 Oktober 2020. 

Selain kesepakatan bersama antara BOPLBF dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam membangun pariwisata berkelanjutan di Floratama, rapat koordinasi juga memiliki berbagai agenda lain seperti harmonisasi rencana pengembangan pariwisata "Ring of Beauty" Provinsi NTT bersama BOPLBF,  juga penyusunan draf rekomendasi pengembangan pariwisata Floratama dalam rangka penyusunan kebijakan nasional Integrated Tourism Master Plan (ITMP).

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.