Rabu, 25 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Mafia Tanah Sulit Diberangus! BPN Didesak Merapat ke KPK, Johan: Mereka Ada Tapi Tidak Terlihat...

Candra Mata

Kamis, 24 Desember 2020 - 10:56 WIB

Ilustrasi Demo mengugat Mafia Tanah
Ilustrasi Demo mengugat Mafia Tanah
A A A

INDUSTRY co.id - Jakarta, Anggota Komisi II DPR RI Johan Budi meyakini keberadaan mafia tanah itu nyata ada meskipun tidak terlihat kasat mata.

Menurutnya, mafia tanah mesti dimusnahkan, dan untuk itu dirinya mendorong Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberangus mafia tanah. 

Menurutnya KPK tidak hanya mempunyai fungsi penindakan, tapi juga pencegahan. Ia yakin, dengan keterlibatan KPK, akan bisa membantu mengurangi mafia tanah.

“Kita tidak bisa pungkiri bahwa mereka (mafia tanah) itu ada, tapi tidak terlihat. Oleh karenanya itu sangat sulit memberangus mafia tanah. Saya mengusulkan kepada BPN untuk menggandeng KPK,” tegas Johan dilansir redaksi Thepresidentpost.id pada Kamis (24/12).

Di sisi lain, Johan menilai transparansi dan keterbukaan informasi BPN kepada masyarakat sangat penting. 

Baik itu informasi yang berkaitan dengan pelayanan BPN, termasuk persyaratan dan waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan sertifikat, serta biaya yang harus dibayar oleh pemohon.

"Hal itu sangat penting agar masyarakat atau pemohon tidak mudah dibohongi makelar," ungkapnya.

Dengan kata lain, hal itu menurut Johan bisa menghapus atau paling tidak bisa mengurangi adanya makelar - makelar, bahkan mafia pertanahan.

Mantan juru bicara KPK ini juga turut mengapresiasi langkah - langkah yang dilakukan BPN untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan mengurangi potensi pungutan liar, seperti layanan online dan sosialisasi langsung ke masyarakat.

"Pelayanan sistem online BPN dapat mengurangi interaksi antara pemohon dan pegawai. Sehingga bisa mengurangi pungli (pungutan liar)," ucapnya.

"Sosialisasi penting, masyarakat dapat semakin mengerti dan pada akhirnya bisa menghindari makelar tanah yang terkadang mereka adalah pegawai atau karyawan dari BPN itu sendiri," pungkas Johan.

Komentar

Berita Lainnya

Business 22 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24 jam yang lalu

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…