Budi Gunadi Sadikin, Sarjana Fisika Nuklir yang Sukses Pimpin Bank Mandiri, Inalum Hingga Ditunjuk Menkes
Thepresidentpost.id - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.
"Saya perkenalkan yang ketiga, Bapak Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan," kata Jokowi saat konferensi pers perkenalan Menteri Baru di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Sosok Budi memang bukan datang dari latar belakang dunia kedokteran atau kesehatan sebagaimana disampaikan Pandu. Namun, namanya sebenarnya bukan pemain baru dalam jajaran pemerintahan.
Dalam Kabinet Indonesia Kerja Jilid II, Budi merupakan Wakil Menteri BUMN yang ditunjuk sejak 25 Oktober 2019, mendampingi Erick Thohir yang bertugas di posisi Menteri.
Pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964 ini juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).
Siapakah sebenarnya sosok Budi Gunadi Sadikin ini?
Sosok Budi sebagaimana disebutkan di awal memang bukan datang dari dunia kesehatan.
Mengutip informasi di laman Kementerian BUMN, Budi merupakan seorang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menamatkan pendidikan sarjananya di Kampus Ganesha itu pada 1988 dengan mengambil Bidang Fisika Nuklir.
Ia juga mendapat sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultat (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada 2004.
Sebelum menjabat Wamen BUMN dan Ketua Satgas PEN, Budi pernah menduduki sejumlah posisi strategis.
Di antaranya sebagai Direktur Utama Bank Mandiri periode 2013 - 2016, ia purna tugas karena memang masa jabatannya habis dan selanjutnya digantikan oleh Kartika Wirjoatmodjo.
Rehat sejenak, Budi dipercaya menjadi staf khusus Menteri BUMN di masa Rini Soemarno selama setahun, dari 2016 - 2017.
Setelah itu, ia kembali ditugaskan untuk memimpin perusahaan negara. Budi diminta untuk menjadi Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium ( Inalum) pada 2017 - 2019.
Di masa kepemimpinannya, Inalum berhasil memiliki 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Di saat yang sama, terbentuk pula holding BUMN pertambangan yang kini disebut MIND ID atau Mining Industry Indonesia.
Di tengah perjalannya menjadi Dirut Inalum, ia diminta mengisi posisi Wakil Menteri BUMN bersama dengan Kartika Wirjoatmodjo, yang dulu mennjadi penerusnya di posisi Dirut Bank Mandiri.
Jauh sebelum jabatan - jabatan strategis itu diembannya, Budi memulai perjalanan kariernya di Jepang.
Mengutip Kompas.com (25/10/2019), ia memulai kariernya sebagai staf teknologi informasi di IBM Asia Pasifik yang berpusat di Tokyo Jepang.
Ia pun melanjutkan kariernya di IBM Indonesia hingga 1994 dengan menduduki sejumlah jabatan, terakhir sebagai Systems Integration & Professional Services Manager.
Setelah itu, ia mulai masuk ke dunia perbankan. Di tahun yang sama ia masuk ke Bank Bali yang kini berubah nama menjadi Bank Permatahingga pada 1999.
Di sana ia sempat menduduki sejumlah jabatan, mulai dari General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, hinga Chief General Manager Human Resources.
Kemudian Budi kembali pindah ke lingkungan kerja baru, kali ini ia bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia hingga 2004 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking.
Masih dari dunia perbankan, Budi masuk ke Bank Danamon sebagai Executive Vice President Consumer Banking. Sempat juga ia menjadi Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
Hingga pada 2006, Budi bergabung ke Bank Mandiri dan posisinya belum langsung menjadi Direktur Utama, melainkan Direktur Mikro dan Retail Banking.
Baca Juga
- Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance
- President Jokowi Inaugurates Soedirman National Defense Central Hospital
- After Putin, It's Now the Turn of British and Dutch PMs to congratulate Prabowo
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- President Jokowi Receives Letters of Credence from Nine New Ambassadors
Komentar