UNHCR Kerja Sama untuk Pengungsi Lokal dan Global
Thepresidentpost.id - Jakarta - Kolaborasi antara Human Initiative dan UNHCR.Human Initiative selama ini juga memiliki concern terhadap isu pengungsi.
Hadir pada kesempatan tersebut: Ann Maymann (Perwakilan UNHCR untuk Indonesia), Tomy Hendrajati (President of Human Initiative), dan jajaran direksi Human Initiative.
“Kami dalam beberapa tahun ini telah memberikan bantuan - bantuan kepada para pengungsi di beberapa wilayah baik dalam dan luar negeri. Untuk itu, Kami sangat senang dapat berkolaborasi bersama UNHCR. Kami berharap, dengan adanya kolaborasi ini, kita bersama dapat bekerja maksimal untuk membantu para pengungsi. Kita ciptakan perlindungan dan solusi kehidupan yang lebih baik bagi mereka”, ujar Tomy Hendrajati selaku Presiden Human Initiative di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
“Tahun depan, pandemi Covid - 19 kemungkinan masih akan menjadi tantangan kita semua. Meski kami berharap kondisi itu akan membaik dengan adanya vaksin, banyak pengungsi yang sudah rentan akan terus terkena dampak pandemi. Kami sangat senang memulai perjalanan baru yang menjanjikan ini bersama Human Initiative dan kami berharap melalui kolaborasi ini, solusi yang lebih komprehensif dapat ditemukan sebagai bagian dari tujuan kami untuk memperkuat perlindungan pengungsi dan menemukan solusi jangka panjang," kata Ann Maymann, sebagai UNHCR Perwakilan untuk Indonesia.
Selama bertahun - tahun, tradisi kemanusiaan Indonesia sangat baik menyambut pengungsi di Tanah Air. Berdasarkan data UNHCR, hingga November 2020, terdapat 13.747 pengungsi dan pencari suaka yang terdaftar dari sekitar 40 negara di badan pengungsi PBB. Mereka tinggal di beberapa kota di Indonesia seperti Aceh, Medan Tanjung Pinang, Pekanbaru, Jabodetabek, Surabaya, Balikpapan, Medan, Manado, Kupang dan lokasi lainnya.
Pengungsi adalah orang yang terpaksa mengungsi dari negara asalnya dikarenakan oleh ketakutan yang beralasan akan tindakan penganiayaan, yang disebabkan oleh alasan ras, agama, kebangsaan, keanggotaan dalam kelompok sosial, berada di luar dari Negara kebangsaannya dan tidak menginginkan perlindungan dari Negara tersebut. Mereka mencari keselamatan dan perlindungan internasional di negara - negara suaka seperti Indonesia atau di negara tujuan lainnya. Saat ini dunia telah menyaksikan krisis pengungsi terburuk sepanjang sejarah dengan 79,5 juta orang mengungsi secara paksa, dan 26 juta orang di antaranya telah melarikan diri melintasi perbatasan negara. Karena terbatasnya peluang solusi jangka panjang dan berlarut - larutnya konflik bersenjata di seluruh dunia, jumlah pengungsi diperkirakan akan terus meningkat di masa mendatang. Perubahan iklim yang memburuk juga akan memaksa orang untuk meninggalkan tempat asalnya untuk mencari keselamatan dan mata pencaharian yang lebih baik.
Secara global, sekitar 60% pengungsi berasal dari negara Islam. Atas dasar ini, UNHCR telah menginisiasi Filantropi Islam sejak 2013 dan inisiatif tersebut berkembang pesat secara global. Masalah pengungsi tidak bisa ditangani sendiri oleh UNHCR, perlu kerja sama dengan banyak pihak seperti pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat setempat, tokoh masyarakat, swasta, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat pada umumnya.
Baca Juga
- Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance
- President Jokowi Inaugurates Soedirman National Defense Central Hospital
- After Putin, It's Now the Turn of British and Dutch PMs to congratulate Prabowo
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- President Jokowi Receives Letters of Credence from Nine New Ambassadors
Komentar