Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Wow! November 2020, Impor Mesin-mesin Asal China Padati Pasar Domestik

Ridwan

Rabu, 16 Desember 2020 - 14:45 WIB

Ilustrasi Impor
Ilustrasi Impor
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mulai terjadinya kenaikan geliat impor pada November 2020. Walaupun, dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya masih turun.

Kepala BPS, Suhariyanto menyatakan, nilai impor pada bulan itu  (November 2020) sebesar US$12,66 miliar. Naik 17,40 persen dibanding Oktober 2020. Sedangkan dibanding November 2019 turun 17,46 persen.

"Bahwa kenaikan impor terutama didorong impor non migas meningkat 19,27 persen sementara impor migasnya naik tipis 0,59 persen," katanya di Jakarta, kemarin

Suhariyanto mengungkapkan, kenaikan impor pada bulan itu terjadi untuk seluruh penggunaan barang. Terbesar adalah barang modal yang naiknya 31,54 persen menjadi US$2,43 miliar.

"Sebagian besar berupa mesin - mesin di mana ada steam turbine dari Tiongkok atau China, ada generating set dari Tiongkok, ada x ray for medical and surgery dari Amerika Serikat," ucapnya.

Peningkatan kedua, ditegaskannya berasal dari kelompok barang konsumsi. Impor barang konsumsi pada bulan itu naik 25,52 persen dibanding Oktober 2020 menjadi US$1,3 miliar.

"Pertama garlic dari Tiongkok, kemudian ada boneless of bovine animal dalam bentuk frozen dari India. Ada medicaments dari india, buah apel segar dari Tiongkok," tutur Suhariyanto.

Adapun impor bahan baku atau penolong pada bulan itu dikatakan Suhariyanto naik 13,02 persen dibanding Oktober 2020, sehingga secara nilai menjadi US$8,93 miliar.

"Diantaranya gold and lump dari Hong Kong, kemudian ada part of transmission apparatus dari Tiongkok dan fero aloy dari Afrika Selatan," tuturnya.

Menurut golongan barangnya, peningkatan impor terbesar bulan itu adalah mesin dan perlengkapan elektrik US$354,4 juta dan logam mulia, perhiasan/permata US$162,0 juta.

Kemudian, ada mesin dan peralatan mekanis US$147,3 juta, perangkat optik, fotografi, sinematografi, medis US$144,5 juta dan ampas/sisa industri makanan US$108,5 juta.

Berdasarkan asal barangnya, peningkatan impor pada bulan itu terbesar dari China mencapai US$1,09 miliar, Jepang US$226 juta, Hong Kong US124,6 juta dan Kanada US$92,7 juta. 

Komentar

Berita Lainnya

National 11 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 11 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 13 jam yang lalu

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…