Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Simaakk! Airlangga Ungkap Tren Ekonomi Terus Membaik, Tahun Depan Bakal Rebound 5,5%

Candra Mata

Selasa, 15 Desember 2020 - 17:15 WIB

Menko Perekonomian Airlangga
Menko Perekonomian Airlangga
A A A

Thepresidentpost.id  - Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa tren perbaikan ekonomi di tahun 2020 juga berasal dari sektor keuangan yang ditunjukkan oleh kinerja IHSG, nilai tukar, dan aliran modal asing terus meningkat hingga Desember ini.

Menurut Airlangga, indeks saham sektor keuangan berhasil tumbuh sebesar 58% paska penurunan tajam di Maret. 

Optimisme yang berasal dari sektor keuangan ini akan mendukung aktivitas ekonomi di sektor riil sehingga mendorong perekonomian terus tumbuh.

“Pencapaian positif ini mencerminkan ketahanan sektor eksternal kita yang masih kuat dan optimisme terhadap prospek perekonomian ke depan,” ujarnya dalam keterangannya yang dikutip redaksi Thepresidentpost.id pada Selasa (15/12).

Menurut Airlangga, pelaksanaan Program PEN per 9 Desember 2020 telah mencapai kemajuan signifikan. 

Berbagai dukungan terhadap industri jasa keuangan juga telah diberikan, antara lain penempatan dana dan restrukturisasi kredit/pembiayaan.

“Penempatan dana pada perbankan telah mendorong inovasi kredit perbankan, mulai dari digitalisasi proses penyaluran kredit UMKM hingga kredit mikro untuk komunitas rumah ibadah. Sementara, program restrukturisasi kredit/pembiayaan telah membantu meningkatkan kualitas kredit dari pelaku usaha yang terdampak Covid - 19,” jelasnya.

Adapun total penempatan dana telah mencapai Rp66,75 triliun, terdiri dari 4 Bank Himbara sebesar Rp47,5 triliun, 21 BPD sebesar Rp16,25 triliun, dan 3 bank Syariah Rp3 triliun. 

Kemudian, total penyaluran kredit telah mencapai Rp280,96 triliun dengan rincian Bank Himbara sebesar Rp238,82 triliun, BPD sebesar Rp35,58 triliun, dan bank syariah sebesar Rp6,56 triliun.

Sementara itu leverage penyaluran kredit penempatan dana telah mencapai 4,21 kali. Untuk sektor UMKM telah mencapai Rp192,74 triliun atau 68,6% dari total penyaluran kredit. 

Dimana rata - rata rasio kredit macet (NPL) bank umum mitra mencapai 2,98%. Sedangkan, rata - rata suku bunga kredit mencapai 2,1%.

Per 9 November 2020, sebut Airlangga, perbankan telah melaksanakan restukturisasi kepada 7,5 juta debitur senilai Rp936 triliun, yang terdiri atas 5,8 juta debitur UMKM senilai Rp371,1 triliun.

Sedangkan, untuk perusahaan pembiayaan, per 27 Oktober 2020 telah melaksanakan restrukturisasi 4,79 juta kontrak restrukturisasi senilai Rp177,66 triliun.

“Pemerintah berkomitmen melanjutkan program PEN dengan alokasi anggaran sebesar Rp372,3 triliun di 2021," tukas Airlangga.

Alokasi anggaran ini menurutnya telah disiapkan untuk mendorong percepatan implementasi di program perlindungan sosial, sektoral/Pemda, padat karya dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 

"Seluruh rangkaian program ini ditujukan untuk mendukung penciptaan lapangan kerja sehingga membantu penyerapan tenaga kerja," ungkapnya.

Selain itu, dukungan terhadap industri jasa keuangan juga diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan memberi komitmen memperpanjang stimulus yang diberikan untuk perbankan hingga 2022 melalui penetapan Peraturan OJK (POJK) No. 48 Tahun 2020. 

Kemudian, OJK juga memberikan stimulus terhadap Institusi Keuangan Non Bank (IKNB) melalui penetapan POJK No. 14 Tahun 2020, POJK No. 40 Tahun 2020, dan POJK No. 44 Tahun 2020.

“Untuk industri asuransi jiwa, OJK telah memberikan stimulus berupa relaksasi pemasaran produk asuransi melalui saluran digital dan tanda tangan elektronik. Kedua stimulus ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi industri asuransi jiwa untuk berkembang di tengah pandemi Covid - 19, terutama untuk pengembangan produk unit - link,” jelas Airlangga.

Terkait kebijakan fiskal tahun 2021 melalui APBN, dikatakannya akan juga diarahkan untuk mendukung akselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi Indonesia. 

Nantinya kebijakan strategis tersebut meliputi pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, ketahanan pangan, pariwisata, dan TIK. 

"Tahun depan diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di kisaran 4,5% hingga 5,5% dengan inflasi tetap terjaga di kisaran 3%," pungkas Airlangga.

Komentar

Berita Lainnya

National 11 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 11 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Science & Tech 14 jam yang lalu

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…