Pandemi Covid-19, TWC Dukung Penerapan Prokes & Standarisasi Sektor Pariwisata
Thepresidentpost.id - Jakarta - Dalam program menggerakan roda perekonomian, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan mendorong operasional sektor usaha pariwisata.
Untuk memberikan pelayanan prima dan menjaga keselamatan masyarakat yang melakukan wisata, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha pariwisata adalah menerapkan standardisasi dan protokol kesehatan yang ketat.
Direktur Keuangan SDM & Investasi PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Palwoto mengatakan, pelaku usaha pariwisata perlu meningkatkan kualitas pelayanan dan menjamin keselamatan masyarakat di masa pandemi covid - 19 seperti saat ini.
"Pelaku usaha perlu meningkatkan value dan pendapatan sebagai aktivitas ekonomi, namun kenyamanan dan keselamatan masyarakat/pengunjung tetap harus menjadi prioritas," ujar Palwoto melalui keterangan yang diterima redaksi pada Rabu (18/11).
Oleh karena itulah, standarisasi menjadi bagian yang penting untuk mewujudkan tujuan tersebut. Menurutnya, standardisasi tidak hanya sebatas patuh terhadap regulasi, tetapi bagi perusahaan, standar yang dimiliki dapat menjadi garansi atau jaminan kualitas bagi konsumen yang akan menggunakan barang atau jasa yang disediakan perusahaan.
"Yang menjadi tantangan adalah membentuk budaya bahwa standardisasi adalah penting," imbuhnya.
Di TWC sendiri standarisasi yang telah dimiliki oleh Perusahaan antara lain SNI ISO 9001:2015 tentang Mutu, SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Beberapa parameter pengukuran dalam upaya transparansi dan akuntabilitas operasional juga telah dilakukan oleh Perusahaan antara lain penerapan e - ticketing, Enterprise Resource Planning (ERP), Penilaian GCG, Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), tingkat kematangan Risiko, tingkat kematangan IT dan beberapa parameter ukuran lain.
"Kami yakin pelaku usaha pariwisata yang menerapkan standardisasi memiliki nilai lebih sehingga tingkat kepuasan masyarakat atau pengunjung pariwisata akan meningkat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad menyatakan dukungannya pada apa yang telah dilakukan TWC.
Menurutnya, melalui penerapan SNI, BSN mendorong agar pengelolaan pariwisatatetap menerapkan prinsip sustainability atau kesinambungan serta manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Jadi lingkungan sekitar tidak dirusak, masyarakat bisa menikmati, tetapi mereka (pengunjung) juga aman di dalam melakukan kegiatan pariwisatanya. Terlebih Yogyakarta merupakan tujuan destinasi wisata baik lokal maupun internasional," ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa profesionalitas pengelola kawasan di bawah naungan PT TWC, juga mutlak diperlukan.
Pihaknya pun mendorong adanya kebijakan manajemen TWC untuk juga meningkatkan profesionalisme bagi insan di dalamnya. Hal ini juga erat kaitannya dengan pengelolaan kawasan pariwisatasesuai dengan persyaratan standar.
Baca Juga
- Indonesian Embassy in Tehran Promotes Indonesian Tourism Destinations at Tehran International Tourism Exhibition 2024
- Indonesia Enlivens Nguyen Hue Flower Street Festival in Ho Chi Minh City with Angklung Tunes
- ‘Hilton for Business’ Transforms the Travel Management Experience for Small and Medium Sized Businesses
- Expanding Market Share, WSBP Secures Shangri-La Hotel Jakarta Project Contract
- Kuala Lumpur (KUL) to Singapore Changi (SIN) is the Busiest Global International Route in the World, OAG Data Reveals
Komentar