Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

BNI Syariah Berikan Tips Investasi di Masa Resesi

Wiyanto

Rabu, 18 November 2020 - 05:41 WIB

Iluastrasi Investasi-images IST
Iluastrasi Investasi-images IST
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - BNI Syariah menggelar acara talkshow webinar “Investasi di Masa Resesi” terkait sosialisasi produk investasi Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan seri ST007, Selasa (17/11). Acara ini bertujuan sebagai sarana sosialisasi produk investasi yang harus disiapkan dan dimiliki terutama di masa resesi.

Dalam webinar yang dihadiri lebih dari 1000 peserta ini hadir Principal Consultant dan CEO ZAP Financial, Prita Hapsari Ghozie; dan Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah Ida Triana Widowati.

Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah Ida Triana Widowati menjelaskan dalam webinar ini, BNI Syariah bekerjasama dengan ZAP Finance terkait dengan apa yang perlu masyarakat siapkan untuk menghadapi masa resesi. “Webinar ini membahas mengenai seberapa perlu dana darurat dan bagaimana tips investasi menghadapi resesi,” kata Ida.

CEO ZAP Financial, Prita Hapsari Ghozie menjelaskan ada lima hal yang harus diperhatikan di masa resesi yaitu earning power yaitu bagaimana mengelola efek resesi terhadap penghasilan dan pendapatan; pengecekan kondisi dana darurat; asuransi kesehatan; serta persiapan dana pendidikan anak dan persiapan dana pensiun. “Di masa resesi ada tiga hal yang menjadi prioritas diantaranya adalah saving, investing dan protection,” kata Prita Hapsari Ghozie.

Untuk tabungan, menurut Prita Hapsari Ghozie harus dibedakan dari dana darurat. Tabungan lebih kepada pengumpulan uang untuk suatu tujuan, sedangkan dana darurat lebih bersifat pencadangan. Jumlah dana darurat yang ideal di masa resesi saat ini adalah 12 kali pengeluaran rutin bulanan.

Investasi erat kaitannya dengan profil risiko dengan beberapa pilihan instrumen yaitu tabungan, deposito, reksadana dan saham. Proteksi bertujuan untuk melindungi pendapatan pencari nafkah. Terkait proteksi asuransi, harus disesuaikan dengan kemampuan finansial dan pemahaman mengenai produk asuransi.

Prita menjelaskan alternatif instrumen investasi di masa pandemi adalah Sukuk Tabungan seri ST007. “Ketika ingin membeli Sukuk Tabungan seri ST007 diusahakan dana yang ada sudah dialokasikan sampai dua tahun kedepan,” kata Prita.

Kelebihan jenis investasi Sukuk Tabungan seri ST007 ini adalah hampir tidak adanya risiko gagal bayar karena dijamin undang - undang. Selain itu ST007 mempunyai sifat floating the floor artinya jika suku bunga acuan naik, maka returnnya juga mengalami kenaikan.

Ida Triana Widowati mengatakan BNI Syariah telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sebagai salah satu mitra distribusi instrumen investasi terbaru yaitu Sukuk Tabungan seri ST007. ST007 adalah versi syariah dari Saving Bond Ritel (SBR), ditawarkan kepada perseorangan Warga Negara Indonesia di Pasar Perdana domestik, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder tetapi memiliki fasilitas early redemption.

Harapannya, ST007 bisa mendiversifikasi produk investasi nasabah. Sukuk Tabungan ST007 mempunyai kupon 5,50% diharapkan bisa menjadi pilihan investasi menarik bagi masyarakat, sehingga diharapkan bisa meningkatkan loyalitas nasabah.

BNI Syariah menargetkan penjualan suku bunga ST007 sebesar Rp75 miliar. Untuk mencapai target ini BNI Syariah melakukan strategi diantaranya adalah pemasaran melalui media publikasi online seperti penyediaan influencer, digital marketing, digital flyer/poster, video edukasi hingga media publikasi lainnya seperti website maupun media luar ruang lainnya. Selain itu, untuk meningkatkan penjualan ST007, BNI Syariah menyediakan reward berupa voucher belanja dengan minimal pembelian dalam bentuk fresh fund sebesar Rp100 juta.

Kementerian Keuangan menawarkan Sukuk Tabungan seri ST007 pada 04 November 2020 hingga 25 November 2020. Kupon yang ditawarkan adalah minimal 5,5% per tahun dengan pajak 15% dan tenor 2 tahun. Minimal pembelian adalah Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar.

ST007 menggunakan akad wakalah dengan penggunaan dana untuk kegiatan Investasi berupa pembelian hak manfaat barang milik negara serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada pemerintah. Kupon pertama dibayarkan pada 10 Januari 2021 di hari kerja tanggal 10 setiap bulannya. Melalui penerbitan Sukuk Tabungan ST007, pemerintah akan membiayai proyek - proyek ramah lingkungan, seperti transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim sebagaimana digariskan dalam Green Bond/Sukuk Framework.

Komentar

Berita Lainnya

Business 15 jam yang lalu

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 15 jam yang lalu

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 16 jam yang lalu

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…

Business 16 jam yang lalu

President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation

In a bid to reaffirm their commitment to strengthening the longstanding ties between the two nations, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) conducted a bilateral meeting with Prime Minister of…

Travel 19 jam yang lalu

President Prabowo Meets with Indonesian Students of Al-Azhar University

During his state visit to Egypt, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) met with Indonesian students from Al-Azhar University at the Al-Azhar Convention Center in Cairo.