Bahana TCW dinobatkan sebagai Pelopor Investasi Berkelanjutan
Thepresidentpost.id - Jakarta. Dunia investasi tak hanya melulu menekankan pada aset investasi yang besar dan hasil alias return yang tinggi. Namun juga harus memberikan dampak dan nilai manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Untuk itu, sejumlah perusahaan manajemen investasi mulai menjalankan produk - produk investasi yang sesuai dengan prinsip lingkungan, tata kelola, dan sosial yang baik (ESG). Produk investasi yang sesuai dengan prinsip ESG ini dipercaya bisa memberi impact atau nilai manfaat yg lebih luas, baik itu bagi lingkungan maupun masyarakat.
PT Bahana TCW Investment Management menjadi pelopor dalam meluncurkan produk investasi hijau (green fund) melalui produk Bahana Kehati Lestari yang diluncurkan pada tahun 2007.
Di samping itu, Bahana TCW juga memiliki lima produk reksa dana abadi (endowment fund) yang berkontribusi pada pembangunan SDM dan pendidikan, seperti Bahana Makara Prima milik ILUNI FEUI untuk program pendidikan dan beasiswa; Ganesha Abadi bekerja sama dengan alumni ITB untuk mendukung program fasilitas riset, pengembangan, dan beasiswa; Bahana MES Syariah Fund untuk mendukung beasiswa ekonomi syariah dan program pengembangan ekonomi syariah; dan reksa dana syariah BPTS Generasi Gemilang yang fokus pada efek syariah.
Dengan adanya berbagai produk investasi berkelanjutan, Bahana TCW mempertahankan keunggulannya jauh di atas 87 perusahaan reksa dana, sehingga media ekonomi CNBC Indonesia menobatkan PT Bahana TCW Investment Management sebagai The Leading Fund Manager in Sustainability Investment pada acara CNBC Indonesia Award 2020.
Dalam acara CNBC Indonesia Award 2020, Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi Bahana TCW, Budi Hikmat menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan CNBC Indonesia atas predikat tersebut.
“Pemberian penghargaan CNBC Indonesia Award ini menjadi komitmen kami di Bahana TCW. Dalam setiap produk investasi yang dikelola Bahana TCW, kami berusaha untuk memberikan dampak positif dan nilai tambah, baik itu di bidang pendidikan, lingkungan, dan etika masyarakat ekonomi syariah. Kami mengelola dana abadi (endowment fund) terbesar di Indonesia dan terus membuka kesempatan investor untuk berkontribusi sambil berinvestasi,” ungkap Budi Hikmat dalam acara CNBC Indonesia Award 2020 yang diadakan secara virtual pada Rabu, 4 November 2020.
Per 27 Oktober lalu, total dana kelolaan aset yang dikelola Bahana TCW mencapat Rp 48,67 triliun 2020. Bahana TCW mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan yang stabil sepanjang 2020.
Dalam acara tersebut, Budi Hikmat juga menyampaikan bahwa perusahaan aset manajemen sebenarnya sudah memiliki produk investasi yang cukup banyak dan lengkap. Namun, edukasi dan sosialisasi terkait produk investasi sangat penting, agar masyarakat bisa melewati berbagai krisis dengan berbagai ramuan investasi dan jenis aset.
“Bukan masalah investasi apa dan dimana yang terbaik, tapi bagaimana masyarakat bisa menempatkan investasi sesuai dengan porsi di masing - masing aset, baik itu di reksa dana, emas, properti dan saham. Di samping itu, kita perlu mengedukasi berbagai strategi investasi, seperti strategi “100 dikurang umur”, strategi “Pay Yourself first”, dan seterusnya. Dengan demikian, masyarakat bisa melalui berbagai krisis dengan ramuan investasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tambahnya.
Bahana TCW merupakan anak usaha Indonesia Financial Grup, holding BUMN Asuransi dan Penjaminan. Bahana TCW merupakan perusahaan patungan antara PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dengan Trust Company of the West (TCW), perusahaan manajemen investasi berpusat di Los Angeles, Amerika Serikat.
Baca Juga
- President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare
- Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan
- The 7th Abu Dhabi Dialogue in Dubai: Commitment to Enhance Migrant Worker Welfare and Gender Equality
- Rice Stock at Cipinang Central Market Sufficient: President Jokowi
- Investment in Manufacturing Industry Shows Upward Trend in Past Decade: Industry Minister
Komentar