Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Oleh oleh Menteri BUMN dari Jepang, BTN Jajaki Kerjasama dengan Perusahaan Jepang

Kormen Barus

Jumat, 06 November 2020 - 23:18 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Fiskal Jepang Yasutoshi Nishimura di Tokyo, Rabu (20/11/2019). ANTARA/HO/Kementerian BUMN/pri.
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Fiskal Jepang Yasutoshi Nishimura di Tokyo, Rabu (20/11/2019). ANTARA/HO/Kementerian BUMN/pri.
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Bank BUMN yang menjadi leader di sektor KPR - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan melakukan penjajakan kerjasama dengan beberapa perusahaan properti Jepang yang focus pada perumahan untuk bisa mengembangkan perumahan di Indonesia. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari hasil  pertemuan yang telah dilakukan perseroan pada bulan Januari lalu.

Dalam lawatan kunjungan kerja Menteri BUMN ke Jepang tanggal 4 sampai dengan 6 Nopember 2020, salah satu poin yang akan dikembangkan dalam kerjasama antara Indonesia dengan Jepang adalah bagaimana ada sinergi dalam pembangunan dan pembiayaan perumahan di Indonesia, khususnya dalam memenuhi permintaan generasi muda atau para millennial, dan perumahan di perkotaan (Urban Housing)

Ini menjadi fokus dalam pengembangan kerjasama pemerintah Indonesia dengan Jepang untuk mendukung sektor properti di Indonesia dan kami menyatakan siap bekerjasama yang  diharapkan dapat direalisasi pada tahun 2021. Kami menyambut positif atas rencana tersebut dan kita akan memberikan support agar  kerjasama ini dapat segera direalisasi, kata Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama BTN pada saat mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Tohir di Tokyo, Jepang, 6 Nopember 2020.

Ada beberapa perusahaan properti Jepang yang akan kita ajak untuk kerjasama.  Perusahaan itu antara lain Panasonic Home. Kemudian pengembang properti lain asal Jepang yang bekerjasama dengan Perumnas yaitu IIDA Group Holding Indonesia (IGHD - Ind).

Latar belakang kerjasama dengan pengembang asal Jepang tersebut adalah tingginya kebutuhan hunian  di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan rumah dengan jumlah backlog kepemilikan rumah sebesar 11,4 juta unit (data Kementerian PUPR)  sementara rasio KPR terhadap PDB hanya sebesar 3%  terendah di Asia Tenggara,  sehingga dibutuhkan perluasan akses pembiayaan perumahan.  Selain itu, dari sisi permintaan, rumah segmen menengah ke atas terus menggeliat didorong  jumlah masyarakat kelas menengah yang terus meningkat sebagai bonus demografi, jelas Pahala.

Selain dengan perusahaan properti Jepang, Bank BTN juga akan menjajaki kerjasama pendanaan jangka panjang untuk pembiayaan properti dengan Japan Bank for International Cooperation atau JBIC.  Kerjasama dengan JBIC kami harapkan  dapat mendorong ekspansi pembiayaan properti Bank BTN, sehingga sinergi ini sekaligus dapat membantu pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan. 

Pahala menjelaskan, Bank BTN dan JBIC masih merundingkan sejumlah poin penting dan akan segera dimatangkan. Poin penting tersebut antara lain: jumlah pinjaman yang akan diberikan JBIC kepada Bank BTN, suku bunga pinjaman  dan penyaluran pembiayaan.  Pinjaman jangka Panjang sebagai dana pendamping BTN dalam pembiayaan perumahan adalah dengan skema unrevolving atau tidak bergulir. Semua pinjaman dalam bentuk USD nantinya akan dilakukan swap ke dalam bentuk IDR agar lebih efisien bagi Bank BTN.  

“Kami masih membahas apakah pinjaman JBIC untuk pinjaman kontruksi bagi proyek properti sejumlah pengembang Jepang yang akan bekerjasama dengan BUMN Properti di Indonesia, atau akan disalurkan dalam bentuk KPR atau KPA yang akan dikucurkan Bank BTN untuk konsumen yang membeli proyek properti hasil kolaborasi BUMN Properti Indoneia dengan developer Jepang,” kata Pahala.

Untuk pinjaman kontruksi properti, dana pinjaman tersebut diharapkan dapat mengalir ke proyek perumahan yang menyasar segmen menengah ke atas atau  proyek properti Transit Oriented Development atau TOD yang dibangun oleh BUMN Properti seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP Properti dan Perumnas  bersama dengan PT Kereta  Api Indonesia.  Sementara pengembang asal Jepang yang saat ini sedang membahas kerjasama  dengan BUMN Properti di atas adalah Daiwa House Industry Co Ltd.

“Besaran pinjaman dan penyaluran dana dari JBIC akan ditentukan setelah ada kesepakatan antara BUMN Properti dengan Daiwa House atau yang kami harapkan dapat tercapai pada tahun 2021,” kata Pahala.

Komentar

Berita Lainnya

Business 18 jam yang lalu

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 18 jam yang lalu

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 19 jam yang lalu

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…

Business 19 jam yang lalu

President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation

In a bid to reaffirm their commitment to strengthening the longstanding ties between the two nations, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) conducted a bilateral meeting with Prime Minister of…

Travel 21 jam yang lalu

President Prabowo Meets with Indonesian Students of Al-Azhar University

During his state visit to Egypt, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) met with Indonesian students from Al-Azhar University at the Al-Azhar Convention Center in Cairo.