Minggu, 17 November 2024|Jakarta, Indonesia

Bertemu Gubernur Bali, Kopitu Bahas Program Pertanian di Korea Selatan dan Penciptaan 10 ribu Wirausahawan Baru kelas Mikro

Kormen Barus

Rabu, 04 November 2020 - 03:09 WIB

Bertemu Gubernur Bali, Kopitu Bahas Program Pertanian dan Wirausahawan Baru
Bertemu Gubernur Bali, Kopitu Bahas Program Pertanian dan Wirausahawan Baru
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) Yoyok Pitoyo melakukan audiensi dengan Gubernur Pemerintah Provinsi Bali I Wayan Koster mengenai Progam Kerja Bidang Pertanian di Korea Selatan dengan Visa E - 8, Program Ketahanan Pangan KOPITU serta Membahas  Penciptaan 10 ribu Wirausahawan Baru Kelas Mikro.

Gubernur Pemerintah Provinsi Bali I Wayan Koster dalam audiensi tersebut mendengarkan pemaparan yang disampaikan oleh Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo terkait dengan Pelaksanaan penandatanganan MoU Pemerintah Korea Selatan dengan Pemerintah Provinsi Bali tentang Progam Bekerja Bidang Pertanian di Korea Selatan dengan Visa E - 8, Program Ketahanan Pangan KOPITU serta Membahas mengenai Penciptaan 10 ribu Wirausahawan Baru kelas Mikro.

Pitoyo dalam paparannya menjelaskan bahwa perjanjian kerjasama MoU akan melaksanakan kegiatan pengiriman pemuda tenaga kerja non skill di Provinsi Bali bersama pemerintah Korea Selatan melalui program visa E - 8 yaitu dengan kategori visa pekerja seasonal selama 5 bulan khusus di bidang pertanian.

“Nantinya pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah habis masa kerja lima bulan harus kembali ke Indonesia dan dapat mengajukan visa kembali jika ingin kembali bekerja ke Korea Selatan dengan progran yang sama," ujar Pitoyo di Denpasar, Bali,  Senin 2 November 2020.

Lanjut Pitoyo, Visa E - 8 baru bisa dapat dilaksanakan setelah melaksanakan beberapa syarat yang salah satunya melaksanakan penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi di Indonesia (Gubernur) dengan Pemerintah Provinsi di Korea Selatan (Gubernur) dengan tujuan menentukan daerah/kabupaten yang memiliki potensi untuk program Visa E - 8.

Alasan kenapa sampai terjadi kerja sama di bidang pertanian antara pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Korea Selatan menurutnya karena Indonesia memiliki tenaga kerja dan Korea Selatan setiap tahunnya membutuhkan banyak tenaga kerja, selain itu juga disebabkan kurangnya minat anak muda Korea Selatan dalam bekerja di bidang pertanian dan perikanan.

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

“Program Ketahanan Pangan  ini memastikan supply komoditas tertentu (jagung, pada, porang) dengan fasilitas KUR Pertanian yang dijamin oleh avalis dan sinergi dengan offtaker produk pertanian,” tambah Pitoyo.

Gubernur Pemerintah Provinsi Bali I Wayan Koster dalam kesempatan itu mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali dengan adanya Program Visa E - 8 sangat merespon dengan baik adanya pihak Pemerintah Korea Selatan dengan Pemerintah Indonesia khususnya Provinsi Bali dalam menjalin kerja sama soal MoU dan pengiriman tenaga kerja di bidang pertanian. Dengan adanya program tersebut diharapkan dapat membantu warga Bali pada khususnya untuk mendapatkan skala prioritas bisa bekerja di Korea Selatan dengan Visa E - 8.  Selain itu juga Program Ketahanan Pangan yang di programkan oleh KOPITU tentunya akan membantu para petani di Provinsi Bali untuk meningkatkan mutu kualitas pertanian khususnya Jagung, Padi dan Porang.

“Dengan adanya kerjasama ini tentunya akan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia khusunya Provinsi Bali,”ujarnya.

Selain itu Ketua Pitoyo juga menyampaikan mengenai Program Kerja KOPITU yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini yaitu Penciptaan 10 ribu Wirausahawan Baru Kelas Mikro. Hal ini dilakukan untuk mengubah pola masyarakat dari konsumtif menjadi lebih produktif. Tentunya hal ini akan meningkatkan perekonomian Indonesia di Era New Normal. Dalam Kesempatan ini juga KOPITU mengundang pelatihan seluruh DPW di Provinsi Bali.

Komentar

Berita Lainnya

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

World 19/02/2024 17:38 WIB

The Indonesian Embassy in Cairo Receives Aid for Palestine

Cairo, Egypt - The Indonesian Embassy in Cairo welcomes the Radjiman Wedyodiningrat Warship (RJW-992) which arrived at the Al Arish Port, North Sinai Province of Egypt at 8.00 A.M. Cairo local time (13/02).…