Rabu, 25 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Peluang Ekspor Pelaku Usaha Peternakan dan Kesehatan Hewan Terbuka

Wiyanto

Selasa, 03 November 2020 - 16:53 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor bahan baku obat hewan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor bahan baku obat hewan
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Dengan Gerakan Tiga Kali Ekspor (gratieks) diharapkan dapat membuka peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan. Baik skala besar, menengah, bahkan mikro dan para peternak yang siap ekspor untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Untuk itu, Mentan SYL mengajak semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para pelaku usaha bersama - sama meningkatkan ekspor, dengan mencari negara tujuan baru, dan mengidentifikasi permintaan produk yang dibutuhkan oleh negara lain.

Namun, ia mengingatkan, kualitas, kuantitas dan kontinyunitas harus dipenuhi dalam mengisi peluang ekspor. Menteri SYL menilai perlu adanya jaminan kualitas yang dapat bersaing, kemampuan memenuhi kuantitas yang dibutuhkan negara importir, dan kontinyuitas pasokan.

"Disamping itu, yang tidak kalah penting yaitu efisiensi usaha agar produk kita semakin kompetitif," imbuh dia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Nasrullah memaparkan, komoditas peternakan Indonesia hingga saat ini memang telah mampu menembus pasar internasional. Terbukti dari beberapa ekspor daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan, susu olahan, ternak babi, kambing dan domba hidup sampai ke larva kering.

"Total negara tujuan ekspor produk peternakan dan kesehatan hewan sampai saat ini telah ke 97 negara," ungkap Nasrullah.

Ternak hidup yang telah diekspor di antaranya ke negara Singapura, Pakistan, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Timor Leste seperti sapi, kambing, domba, ayam, kelinci dan babi. Sedangkan, negara tujuan ekspor produk pangan segar dan olahan asal ternak di antaranya adalah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Hongkong, Vietnam, dan Timor Leste.

Adapun negara tujuan ekspor produk non pangan asal ternak seperti Tiongkok, Jepang, Timor Leste, Singapura, Inggris, dan Amerika. Sementara bibit dan benih ternak telah kita ekspor ke Malaysia, Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Kyrgyzstan, Afganistan, dan Madagaskar.

"Khusus untuk obat hewan, ekspor Indonesia dilakukan ke banyak negara baik di benua Asia Pasifik, Afrika, Eropa dan Amerika," jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor komoditas peternakan pada tahun 2020 periode bulan Januari sampai September (angka sementara) sudah tercatat mencapai 235.728 ton dengan nilai USD 632.085.614 atau setara Rp 9,48 triliun.

Catatan ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 (year on year) yang hanya mencapai 199.135 ton dengan nilai setara Rp7,05 triliun. Peningkatan volume ekspor sebesar 18,38% dan nilai ekspor meningkat sebesar 34,32%.

"Nah, lewat program GRATIEKS kami menargetkan pertumbuhan volume ekspor peternakan pada tahun 2024 naik 300 persen menjadi 884.212 ton ke 100 negara tujuan," ucap Nasrullah.

Nasrullah menambahkan, dengan terbukanya akses pasar ini internasional ini,  diharapkan PT. Cheil Jedang Indonesia dapat terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas produk siap ekspor, sehingga produk peternakan Indonesia lebih mampu bersaing di perdagangan internasional.

Selain itu, diharapkan ekspor yang dilakukan oleh PT Cheil Jedang Indonesia juga dapat memotivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan lainnya dengan meningkatkan kualitas produk dan promosi ke negara lain.

"Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PT. Cheil Jedang Indonesia dan semua pihak terkait atas dukungannya terhadap upaya ekspor komoditas peternakan Indonesia," tutur dia.

PT Cheil Jedang Indonesia ini yang merupakan satu - satunya produsen asam amino di Indonesia baik untuk pakan (feed grade) maupun pangan (food grade) memang terus berupaya melakukan inovasi. Kali ini, produknya yang diekspor merupakan asam amino yang lebih ramah lingkungan dan memiliki harga yang kompetitif.

Presiden PT Cheil Jedang Indonesia (CJI), Yoon Tae Sang menyampaikan bahwa dengan adanya Tryptophan Granule, CJI telah menjawab permintaan pasar global khususnya produk asam amino untuk pakan ternak dan hewan yang lebih ramah lingkungan.

Ia menyebut, pada tahun 2021 nanti CJI menargetkan bisa lebih melebarkan sayap di negara Eropa dan Asia lainnya dengan target penjualan 36.000 MT atau setara USD 183 juta.

"Pada peluncuran kali ini kami sangat berterima kasih kepada Menteri SYL telah hadir dan sekaligus sebuah kehormatan bagi kami karena secara tak langsung kami mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia (Kementan). Kami harap dukungan ini terus dilakukan kedepannya," tandasnya.

Komentar

Berita Lainnya

National 14 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Economy 17 jam yang lalu

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 18 jam yang lalu

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 23/12/2024 14:46 WIB

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…