Minggu, 17 November 2024|Jakarta, Indonesia

Strategi Widodo Makmur Perkasa Jaga Rantai Pasok di Industri Protein Hewani

Hariyanto

Senin, 21 Desember 2020 - 19:28 WIB

CEO PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) - Tumiyana (kiri) beserta jajaran direksi PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU).
CEO PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) - Tumiyana (kiri) beserta jajaran direksi PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU).
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Peternakan adalah salah satu sektor strategis sebagai penyumbang ketersediaan pangan melalui protein hewani. Sebagai perusahaan yang memproduksi bahan pangan, PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) terus mengupayakan penyediaan pangan berkualitas sehingga berdampak langsung pada keberlangsungan hidup masyarakat.

Mengacu pada data statistik Meat and Livestock Australia, pemenuhan daging sapi nasional tahun 2020, dari produksi domestik sebesar 43%, Australian boxed beef 9%, Australian Cattle (lot - feed) 21%, Australian boxed beef offal 6%, Indian imports 13%, dan other suppliers imports 8%.

Owner sekaligus CEO PT Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana, mengatakan WMP memiliki beberapa strategi untuk mempertahankan pasar di industri peternakan. Industri peternakan sebaiknya berupaya untuk membuka sumber penyediaan sapi bisa dari sumber negara lain.

Mengacu pada data FAS/USDA, populasi sapi antara Australia dan Brasil, yakni Australia 23,69 juta ekor atau 2,40% populasi dunia dan Brasil 244,14 juta ekor atau 24,72%. Dengan begitu peluang mendapatkan sapi ada beberapa alternative.

Kemudian, meningkatkan kualitas genetik sapi dan pengembangan peternak mandiri. Di sektor unggas, WMP melalui Widodo Makmur Unggas (WMU) memastikan penyediaan produk daging ayam yang mengutamakan keamanan pangan dalam kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Tak lupa secara konsisten WMU beserta seluruh WMP Group berkomitmen untuk melakukan pengembangan agropreneur muda sebagai ujung tombak pertanian yang berkelanjutan.

Menurut Tumiyana, kendala yang paling utama dihadapi adalah rantai pasok atau supply chain produk pertanian di Indonesia yang masih sangat terbatas dalam hal pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluation). Oleh karena itu, WMP berusaha untuk melakukan manajemen rantai pasok yang efektif dan efisien.

“Di tengah pandemi Covid - 19 yang belum usai dan tentunya berdampak ke semua pihak termasuk Grup Widodo Makmur Perkasa, namun berkat manajemen yang baik maka proyeksi hanya turun sekitar 15%,” kata Tumiyana saat menjadi pembicara daring di Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan 2020 dalam rangka Dies Natalis Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dengan berkolaborasi, ditambahkan Tumiyana, berarti melaksanakan peran sebagai corporate citizen yang bertanggung jawab. "Bukan hanya dalam skema kerja sama tetapi dengan sesungguhnya bersama - sama bekerja mewujudkan kesejahteraan bagi peternak dan masyarakat dimana WMP dan segenap anak perusahaannya menjadi jembatannya,” jelas dia.

Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2019, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada pada urutan ke - 16 di dunia atau sebesar 1,2 triliun  dolar AS, meningkat 4,97% secara tahunan atau year on year (yoy) dari tahun 2018 sebesar 1,14 triliun dolar AS, dan menjadi yang tertinggi di tingkatan negara ASEAN.

Perekonomian Indonesia telah tumbuh stabil selama 5 tahun terakhir, didorong oleh pertumbuhan kelas menengah serta pengeluaran konsumsi dengan lebih dari 49% konsumsi adalah konsumsi rumah tangga.

Direktur Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU), Ali Mas'adi, mengemukakan industri perunggasan di Indonesia terus berada pada tren peningkatan, tercermin dari pertumbuhan ekonomi dan konsumsi masyarakat.

Sepanjang 2019, produksi unggas nasional tercatat 2.315 juta ton dan konsumsi nasional 2.318 juta ton. Sementara pada tahun 2018, produksi dan konsumsi nasional masing - masing tercatat 2.290 juta ton dan 2.294 juta ton.

“Konsumsi nasional kita tumbuh terus tiap tahun dan kita bersama - sama menjaga keberlanjutan bisnis WMU. Selain berfokus pada produk karkas, WMU juga melihat potensi diversifikasi pangan dan mulai menyasar segmen makanan olahan melalui lini bisnisnya," kata dia.

Kinerja perusahaan di sektor ini pun diperkirakan akan semakin membaik di tahun depan didukung kenaikan harga ayam broiler maupun Day Old Chick (DOC). Saat ini, harga ayam broiler sudah menyentuh Rp20.000 per ekor dan harga DOC Rp6.000 hingga Rp7.000 per ekor. Harga tersebut membaik dibandingkan rata - rata harga di bulan Oktober yang sebesar Rp15.600 untuk ayam broiler, dan Rp5.000 untuk DOC.

Selain itu, tren penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga turut memengaruhi, apalagi sebagian besar bahan baku pakan ternak seperti kedelai, berasal dari pasokan impor dengan kandungan mencapai 25% dari total nutrisi pakan ternak. Hal ini tentunya akan menekan beban perusahaan.

Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ali Agus, juga menilai prospek bisnis peternakan sebagai penghasil pangan protein hewani (daging telur susu) akan terus berkembang dan semakin prospektif seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Meskipun produksi dan produktivitas ternak masih belum ideal, maka adopsi teknologi dan inovasi harus terus dilakukan agar semakin efektif, efisien, dan kompetitif baik di pasar domestik maupun pasar global.

"Simposium Nasional peternakan yang ke - 3 dalam rangka Dies Natalis ke - 51 Fakultas Peternakan UGM diselenggarakan untuk menginventarisir dan mengintrodusir capaian aneka inovasi dan teknologi pendukung produksi pangan dalam kontek pembangunan pertanian berkelanjutan," ucap dia.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.