Rabu, 25 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Bahana TCW : Aliran Dana Asing Tunggu Kepastian Hasil Pilpres AS

Herry Barus

Selasa, 03 November 2020 - 13:30 WIB

Budi Hikmat, Kepala Makro Ekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management,
Budi Hikmat, Kepala Makro Ekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management,
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) menilai beragam kebijakan pemerintah, Bank Indonesia dan OJK untuk memacu pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi COVID - 19 mulai menunjukkan hasil positif.

“Untuk mengukur efektivitas stimulus, kami mencermati tiga hal. Pertama, apakah stimulus fiskal untuk bantuan sosial dan pelonggaran moneter memacu pertumbuhan jumlah uang beredar? Secara spesifik kami mencermati pertumbuhan M1 sebagai ukuran daya beli. Ada khabar baik mengingat pertumbuhan M1 melonjak 19,3 % per Agustus dibanding setahun lalu. Indikator kedua apakah investor asing kembali masuk ke dalam SBN untuk memperkuat posisi rupiah. Ada isyarat baik, selama Oktober investor asing terus masuk. Dan ketiga, apakah perbankan yang sudah memiliki likuditas mau menyalurkan kredit. Walau secara tahunan masih mencewakan, angka bulanan pertumbuhan kredit sudah menunjukkan perbaikan,” ungkap Budi Hikmat, Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Selasa, (3/11/2020) .

Bahana TCW, anak usaha dari IFG Grup, Holding Asuransi dan Penjaminan BUMN. Secara umum, Budi Hikmat memperkirakan, aliran modal asing masih tertahan untuk masuk ke negara - negara berkembang, seperti Indonesia, sebab menunggu hasil pilpres di Amerika Serikat (AS).

Budi menilai kemenangan Biden cenderung positif bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebab kebijakan presiden Trump yang ‘ultra - populis’ selama ini cenderung membuat perekonomian dunia kurang imbang namun berisiko memicu gejolak yang lebih kompleks di masa yang akan datang.

Stimulus masif defisit fiskal, terutama pemotongan pajak korporasi yang lebih berpihak kepada kelompok ekonomi atas, telah menyebabkan perekonomian AS relatif paling kuat dibandingkan negara lain. Sementara stimulus moneter berupa penurunan suku bunga dan penggelontoran likuiditas telah memicu kenaikan harga saham di Amerika Serikat. Hal ini ternyata sekaligus menyebabkan investor enggan masuk ke negara berkembang

Selain hasil pilpres AS, market juga menanti solusi penanganan dari wabah COVID - 19 dimana saat ini Eropa tengah mengalami gelombang kedua (second wave).

Kendati melihat peluang keuntungan di pasar saham sekira Biden menang, Budi mengingatkan investor untuk siaga menyikapi volatilitas terutama yang bersumber dari nilai tukar. Sejauh ini investor asing menyukai SBN Indonesia dalam mata uang asing yang relatif aman terhadap risiko nilai tukar.

Posisi kepemilikan investor asing dalam SBN tercatat sebesar Rp 952 triliun. Angka ini sudah naik dari posisi terendah Rp 917 triliun namun masih belum kembali melampaui posisi pre - COVID Rp 1090 triliun.

Komentar

Berita Lainnya

National 23 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 23 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…