Rabu, 25 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

BEI Tetapkan Empat Pilar Utama Pengembangan Bisnis untuk 2021

Abraham Sihombing

Selasa, 27 Oktober 2020 - 13:48 WIB

Suasana setelah usainya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Suasana setelah usainya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan empat pilar utama pengembangan untuk 2021 pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (27/10/2020). Itu dilakukan karena BEI selaku salah satu Self - Regulatory Organization (SRO) terus berupaya untuk fokus pada pendalaman Pasar Modal Indonesia, serta membangun kepercayaan pasar dalam hal kehandalan dan kredibilitas.

Di samping itu, BEI juga fokus pada inovasi untuk meluncurkan produk, layanan, dan instrumen pasar yang baru. Itu sejalan dengan tema pengembangan yang ditetapkan untuk 2020 hingga 2021, yakni “Melakukan Pendalaman Pasar Modal, Meningkatkan Efisiensi, dan Transparansi”.

Keempat pilar utama pengembangan tersebut disusun berdasarkan Master Plan BEI 2021 - 2025. Meski demikian, akan ada serangkaian inisiatif yang dijalankan BEI dengan pertimbangan beberapa asumsi makroekonomi yang terdapat pada Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2021, dan disetujui pemegang saham dalam RUPSLB.

BEI telah menyelesaikan penyusunan Master Plan 2021 - 2025 yang disusun sejak akhir 2019 lalu. Penyelesaian tersebut dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan para stakeholders. Dalam diskusi tersebut, mereka juga menetapkan visi dan misi untuk mencapai aspirasi BEI. Visi dan misi BEI adalah “Menjadi Bursa Kredibel yang Menggerakkan Pendalaman Keuangan dan Memberdayakan Indonesia menjadi Ekonomi Terbesar ke - 5 pada tahun 2045”.

Adapun keempat pilar utama pengembangan yang telah ditetapkan BEI adalah:

• Pilar I: Meningkatkan efisiensi sebagai Bursa Efek dalam penggalangan dana dan aktivitas perdagangan untuk menarik partisipasi yang lebih besar. Hal ini dapat meliputi serangkaian inisiatif yang ditujukan untuk mengoptimalkan core function Bursa, baik dari sisi Supply dan Demand.

• Pilar II: Mengembangkan area pertumbuhan baru, termasuk Pasar Modal Syariah. Hal ini terkait dengan inisiatif Bursa dalam pengembangan produk baru meliputi Derivatif, ETF, serta layanan di bidang Pasar Modal Syariah.

• Pilar III: Memperluas cakupan layanan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan pelaku pasar. Pilar ini berkaitan dengan inisiatif yang ditujukan untuk pengembangan di luar core utama Bursa dan mengikuti tren Bursa saham global. Hal ini dapat terkait pula dengan inisiatif pengembangan indeks baru, optimalisasi layanan data, serta pengembangan sistem perdagangan untuk Pasar Obligasi, Pasar Uang, dan Pasar Valas.

• Pilar IV: Menjaga pasar yang teratur melalui tata kelola dan pengawasan berteknologi tinggi. Pilar ini merupakan pilar yang sangat penting, yaitu bagaimana Bursa mengedepankan pasar yang teratur melalui tata kelola dan pengawasan berteknologi tinggi untuk mendukung pengembangan pasar ke depan.

Meski demikian, ada dua pondasi utama untuk mendukung keempat pilar tersebut, yakni Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompetensi tinggi dan kapabilitas infrastruktur IT yang andal untuk memenuhi pengembangan lima tahun ke depan.

Pengembangan yang akan dilakukan BEI, serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2021, masih mempertimbangkan perkembangan penanganan COVID - 19 sampai 2021 mendatang. Berdasarkan pertimbangan tersebut, BEI menargetkan rata - rata nilai transaksi harian (RNTH) pada 2021 sebesar Rp8,5 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 241 hari.

BEI juga menargetkan jumlah Pencatatan Efek Baru pada tahun 2021 menjadi 30 Pencatatan Efek Baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan Efek Beragun Aset (EBA).

Target tersebut akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one - on - one meeting, serta workshop yang dilakukan secara online maupun offline.

Sementara itu, BEI juga secara berkesinambungan memberikan dukungan pengembangan, serta kepatuhan Anggota Bursa (AB) dan Partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.

Tidak hanya itu, BEI juga terus berupaya melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor Pasar Modal di masa pandemi COVID - 19. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan literasi, inklusi, dan aktivasi yang diarahkan melalui media online.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menyampaikan, “Rencana pengembangan bursa yang akan kita lakukan, telah melalui serangkaian koordinasi dan masukan dari seluruh stakeholders Pasar Modal, baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Pemerintah, Anggota Bursa, SRO, dan tentunya juga dari kalangan asosiasi. Tentunya, semua upaya ini kami lakukan untuk terus membangun BEI menjadi penyelenggara perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien, serta terus memberikan nilai tambah bagi industri jasa keuangan secara keseluruhan”.

Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan BEI pada tahun 2021, proyeksi Total Pendapatan yang akan diperoleh BEI adalah sebesar Rp1,12 triliun atau meningkat 17,36% dibandingkan Total Pendapatan RKAT 2020 - Revisi senilai Rp957,54 miliar.

Proyeksi atas Biaya Usaha BEI untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp960,91 miliar sehingga Laba Sebelum Pajak menjadi Rp162,87 miliar. Setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp43,15 miliar maka perkiraan perolehan Laba Bersih BEI pada tahun 2021 adalah sebesar Rp119,72 miliar.

Total Aset BEI pada tahun 2021 diproyeksikan akan sebesar Rp3,16 triliun atau naik 7,07% dari RKAT 2020 - Revisi yang berjumlah Rp2,95 triliun. Adapun Saldo Akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2021 diproyeksikan mencapai Rp1,63 triliun.

RUPSLB BEI hari ini dihadiri oleh 87 pemegang saham dari 96 Anggota Bursa aktif atau sebanyak 90,63% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara. Selain telah disetujuinya RKAT 2021, pemegang saham juga secara aklamasi menyetujui agenda RUPSLB BEI. (Abraham Sihombing)

Komentar

Berita Lainnya

National 14 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 14 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Science & Tech 17 jam yang lalu

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…