Waduh Menyeramkan! Tsunami PHK di Tanah Air Bisa Capai 15 Juta Orang
Thepresidentpost.id - Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memprediksi, pemutusan hubungan kerja (PHK) di tanah air mencapai 15 juta orang.
Dari posisi 3 juta orang di PHK versi Kementrian Ketenagakerjaan per 27 Mei, Bhima meyakini jumlah pegawai yang di PHK akan terus naik.
Hal ini juga didukung dari hasil survei Asian Development Bank (ADB) menunjukkan UMKM di Indonesia terus lakukan pengurangan karyawan setiap bulannya.
"Diperkirakan jumlah karyawan yang di PHK dan dirumahkan mencapai 15 juta orang," kata Bhima dalam keterangannya, Jakarta, (20/10).
Menurut Bhima, situasi di 2020 sangat berbeda dari krisis 1998 dan 2008, dimana PHK di sektor formal dapat ditampung di sektor informal /UMKM.
Saat ini, sebut Bhima, 90% UMKM membutuhkan bantuan finansial untuk memulai usahanya kembali.
Selain itu, ia menuturkan, angka kemiskinan diperkirakan mencapai lebih dari 12 - 15% akibat jumlah orang miskin baru yang meningkat.
Disebutkan Bhima, data Bank Dunia mencatat terdapat 115 juta kelas menengah rentan miskin yang dapat turun kelas akibat bencana termasuk pandemi Covid19.
"Ketimpangan semakin meningkat karena orang kaya terus menabung di bank dengan lebih sedikit membelanjakan uang nya. Sementara itu masyarakat miskin tidak memiliki cukup tabungan," imbuhnya.
Meski neraca dagang mengalami surplus dalam lima bulan berturut - turut (Mei - September 2020), tapi Bhima mengatakan, surplus itu dianggap indikasi tidak baik bagi ekonomi karena lebih disebabkan oleh total impor yang terkontraksi - 18,1%.
Baca Juga
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
- President Jokowi: Higher Education Plays Crucial Role in Producing Outstanding Human Resources
- Gradiant’s H+E Wins Contract in Germany to Build Water Treatment Facility for One of the Largest Semiconductor Fabs
Komentar