Hari Pangan Sedunia Jadi Momentum Refleksi Melawan Kerawanan Ketersediaan Pangan dan Kelaparan
Thepresidentpost.id - Jakarta - Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober lalu, menjadi momentum refleksi sebagai aksi melawan kerawanan ketersediaan pangan dan kelaparan, bagaimana memberantas hal tersebut baik secara global maupun di tanah air Indonesia.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat, pada 2018 lalu Indonesia menempati posisi kedua sebagai produsen sampah makanan terbanyak di dunia setelah Arab Saudi.
Oleh karena itu, Project Manager Nara Kupu Village (NKV) Stalino Saerang mengatakan, perlu dibutuhkan edukasi dan pemahaman sedini mungkin kepada masyarakat untuk teliti dalam memilih dan memaksimalkan manfaat makanan sesuai dengan kebutuhan, sadar untuk tidak membuang - buang makanan.
"Hal tersebut tentunya dimulai dengan mengubah kebiasaan yang sudah ada," ucap Stalino Saerang dalam keteranganya yang dikutip Thepresidentpost.id, Senin (19/10/2020).
Selain itu, Stalino yang juga menjabat Kabid Hubungan Antar Lembaga Generasi Muda Keluarga Besar FKPPI ini mengatakan, masyarakat perlu diingatkan kembali mengenai pentingnya memperhatikan nutrisi dalam makanan yang akan dikonsumsi.
"Seperti pentingnya konsumsi sayur dan buah, tidak hanya untuk memenuhi nutirisi tubuh kita, namun juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh," katanya.
"Hendaknya tema dari Hari Pangan Sedunia 'Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama' tidak hanya menjadi jargon semata tapi harus menjadi semangat, tindakan, dan kerja sama kita dalam menghadapi krisis pangan di masa depan," pungkas Stalino.
Baca Juga
- Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale
- President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation
- Jababeka and PT Commuter Anak Bangsa Inaugurates a New Transportation Service in Jababeka City
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
- Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry
Komentar