Teknologi Phablet dan Fungsinya bagi Kesinambungan Kinerja Sebuah Smartphone
Thepresidentpost.id - Jakarta - Setiap hari, seluruh aktivitas kita tidak dapat dipisahkan dari eksistensi sebuah telepon selular (ponsel) cerdas atau yang lebih dikenal dengan sebutan smartphone. Smartphone merupakan gadget yang paling populer di muka bumi ini pada saat ini.
Akan tetapi, walaupun telah sering mendengar istilah ‘Phablet’, hingga kini para pengguna gadget masih banyak yang belum memahami istilah tersebut. Mungkin saja, sebagian dari mereka pernah mendengar istilah Phablet yang merupakan kepanjangan dari phone dan tablet. Apakah cukup hanya itu saja mengenai pengertian Phablet?
Phablet memang merupakan akronim dari Phone dan Tablet karena jenis gadget ini memiliki ukuran yang lebih besar dari Smartphone, tetapi ukuran phablet itu masih lebih kecil dari Tablet. Jika rata - rata Smartphone berukuran antara 4 - 4,9 inchi dan rata - rata ukuran Tablet berkisar 7,1 - 9,7 inchi, maka ukuran rata - rata Phablet hanya kisaran 5,5 - 6,1 inchi.
Tetapi yang tidak kalah pentingnya, istilah Phablet muncul seiring dengan peluncuran Samsung Galaxy Note generasi pertama pada 2011. Sejak kehadirannya itu, Samsung Galaxy Note Series telah mengubah persepsi orang tentang kemampuan sebuah smartphone yang memiliki kinerja seperti sebuah tablet. Smartphone Samsung ini dalam penggunaannya selalu mengandalkan sebuah pena (stylus) agar dapat memaksimalkan kinerja berbagai fiturnya.
Tidak hanya smartphone berlayar besar seperti yang kita nikmati saat ini, PT Samsung Electronics Indonesia kini telah berhasil juga menghadirkan Samsung Galaxy Note20 Series yang mampu menciptakan suatu terobosan untuk memunculkan potensi terbaik yang dimiliki sebuah smartphone.
Kemampuan kinerja dan fungsi sebuah smartphone biasanya terletak pada prosesornya. Ketika pertama kali diluncurkan, Samsung Galaxy Note mengusung prosesor Exynos 4. Prosesor itu memungkinkan fitur multitasking pada dua layar (screen) smartphone dapat berfungsi serentak secara simultan.
Kemudian, Samsung pada tahun 2015 berhasil mengembangkan dan menciptakan prosesor terbaik untuk produk Samsung Galaxy Note5. Prosesor tersebut adalah Exynos 7420, yang merupakan prosesor fabrikasi 14nm FinFET pertama di dunia. Di samping meningkatkan kinerja Samsung Galaxy Note5, prosesor tersebut juga mampu memperpanjang umur baterai.
Melalui pengembangan Exynos 7420 selanjutnya, Samsung mampu menciptakan prosesor Exynos 990 untuk mendukung kinerja Samsung Galaxy Note20 Series. Pengembangan prosesor ini juga menghasilkan NPU (neural processing unit). NPU adalah unit pemrosesan yang fungsinya mirip seperti syaraf (neuron) di struktur tubuh manusia. NPU untuk pertama kalinya diterapkan pada Samsung Galaxy Note10.
Kini NPU generasi terbaru mampu memaksimalkan peran Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan di berbagai fitur. Salah satunya adalah mengatur kamera smartphone untuk memahami objek yang difoto agar lebih jelas melalui pengaturan cahaya hingga mengurangi noise secara otomatis.
Saat ini, Exynos 990 juga mendukung kinerja multimedia dan gaming digital di level tertinggi. Pasalnya, Exynos 990 mampu merekam video 8K pada 30fps dan mengedit video tersebut dengan efek bokeh. Bahkan, Exynos 990 mampu mendukung refresh rate 120Hz untuk visual game sehingga pergerakan benda pada game tersebut dapat terlihat berlangsung secara mulus.
Samsung Galaxy Note pada mulanya rata - rata mengusung RAM berkapasitas 1 GB. Itu adalah kapasitas RAM terbesar pada jamannya. Kapasitas RAM yang besar tersebut terus dipertahankan Samsung dari waktu ke waktu, termasuk ketika meluncurkan produk Samsung Galaxy Note8. Produk tersebut memiliki RAM berkapasitas 6 GB dengan LPDDR4 dengan teknologi pemrosesan 10 nm yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan layar lebar.
Tiga tahun setelah peluncuran Samsung Galaxy Note8, kini Samsung Galaxy Note20 Series memiliki RAM berkapasitas hingga 12 GB dengan LPDDR5. Itu untuk memaksimalkan kinerja sebuah smartphone untuk membaca data hingga kecepatan 6.400 Mbps serta kemampuan mentransfer data hingga sebesar 51,2 Gbps.
Karena itu, game yang dimainkan pada Samsung Galaxy Note20 Series yang memiliki RAM berkapasitas 12 GB dan LPDDR5 tidak pernah mengalami lag serta dapat menghemat daya baterai hingga 20 persen dibandingkan Samsung Galaxy Note8.
Sejak merilis Samsung Galaxy Note generasi pertama, Samsung membekali smartphone - nya dengan baterai berkapasitas 2.500mAh. Saat itu, baterainya masih bisa dilepas dan dipasang kembali. Kemudian Samsung meningkatkan kapasitas baterai tersebut hingga 4.000 mAh dan diterapkan di Samsung Galaxy Note9. Baterai tersebut tahan untuk penggunaan Samsung Galaxy Note9 selama seharian dan hanya membutuhkan sekitar 100 menit untuk pengisian penuh (fully charged).
Kini Samsung sudah mampu mengembangkan kaspasitas baterai hingga mencapai 4.500 mAh dan diusung oleh Samsung Galaxy Note20 Series. Kapasitas baterai yang lumayan besar itu dipadukan dengan teknologi Super Fast Charging 25W yang mampu mengisi daya hingga sebesar 50 persen hanya dalam waktu 30 menit.
Selain itu, Samsung Galaxy Note20 Series juga didukung oleh Fast Wireless Charging 2.0 dan Wireless PowerShare untuk mengisi daya Galaxy Buds, Galaxy Watch, dan berbagai jsmartphone Samsung lainnya.
Dengan prosesor Exynos 990, RAM 12GB LPDDR5, dan baterai 4.500mAh, Samsung Galaxy Note20 Series menghadirkan kombinasi spesifikasi terbaik di industri smartphone saat ini. Samsung Galaxy Note20 Series merupakan powerphone yang memaksimalkan produktivitas pengguna, baik saat bekerja maupun ketika menikmati hiburan; mulai dari menonton hingga bermain game.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai Samsung Galaxy Note20 Series, silakan kunjungi situs www.samsung.com/id. (Abraham Sihombing)
Baca Juga
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
- Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry
- Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- Electric Cars are Indonesian Automotive Industry’s Future, President Jokowi Says
Komentar