Najwa Shihab Terpilih Jadi Wanita Paling Dikagumi di Indonesia Versi Lembaga Independen Inggris
Thepresidentpost.id - Jakarta - Presenter sekaligus jurnalis senior, Najwa Shihab, terpilih sebagai wanita yang paling dikagumi di Indonesia tahun 2020. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga survei YouGov.
YouGov merupakan lembaga survei independen yang berkantor pusat di Inggris. Lembaga itu menyebut ada 10 wanita yang paling dikagumi oleh masyarakat Indonesia.
Dari hasil survei, jurnalis itu menduduki posisi puncak dengan 18,52 persen suara. Kehormatan ini juga dikabarkan oleh Najwa Shihab melalui akun Instagram pribadinya.
Ia me - repost dua foto unggahan yang memperlihatkan hasil survei YouGov dan mengapresiasinya dengan ucapan terima kasih.
Mengutip TRIBUNTERNATE.COM, dalam survei tersebut, Najwa Shihab mengalahkan sosok - sosok wanita tangguh di Indonesia seperti eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang berada di urutan kedua penobatan ini.
Di posisi ketiga ada Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang lebih besar suaranya dibandingkan Wali Kota Tri Rismaharini.
Sementara, enam sosok lainnya yang diidolakan warga Indonesia berasal dari luar negeri dengan latar belakang yang beragam.
Yakni Taylor Swift, Angelina Jolie, Oprah Winfrey, Emma Watson, Michelle Obama, hingga Ratu Elizabeth II.
Tahun lalu Najwa Shihab masuk jajaran perempuan paling dikagumi di Indonesia tahun versi yougov.co.uk.
Tak tanggung - tanggung, pembawa acara Mata Najwa itu berhasil menduduki posisi kedua setelah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Ia bahkan berhasil mengalahkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Tak hanya itu, Najwa juga lebih unggul dari sejumlah aktris kelas dunia, seperti Agnes Monica, Taylor Swift, Angelina Jolie, hingga Emma Watson.
Baru - baru ini nama Najwa Shihab ramai diperbincangkan publik. Yakni terkait keberaniannya melakukan monolog dengan mewawancarai kursi kosong untuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto beberapa waktu yang lalu.
Episode Mata Najwa bertajuk 'Menanti Terawan' itu mendapatkan banyak dukungan bahkan tayangannya menjadi trending di YouTube Indonesia.
Dalam episode tersebut, Najwa Shihab kembali menyayangkan undangan yang tak kunjung dipenuhi oleh Menkes Terawan untuk berbicara di muka publik.
Jurnalis sekaligus presenter Mata Najwa itu berulang kali mengundang Menkes Terawan untuk hadir dalam diskusi penanganan Covid - 19.
Namun, lagi - lagi Najwa Shihab kembali mendapati kursi kosong.
Meski hanya berhadapan dengan kursi kosong, Najwa Shihab tetap mencecar pertanyaan - pertanyaan yang ingin ia sampaikan di tengah pandemi Covid - 19 yang kian meningkat.
Dipolisikan oleh Relawan Jokowi
Sayangnya, episode ini berbuntut panjang.
Najwa Shihab justru sempat dipolisikan oleh Relawan Jokowi.
Relawan Jokowi ini melaporkan sang jurnalis ulung itu ke Polda Metro Jaya pada Selasa (6/10/2020).
Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto membenarkan pihaknya akan melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya terkait wawancara kursi kosong yang ditujukan untuk Menkes Terawan itu.
"Pelaporan akan kami lakukan, karena secara tidak langsung Najwa Shihab sudah mendiskreditkan Presiden Jokowi melalui pembantunya Menteri Kesehatan Terawan," kata Silvia Devi kepada Warta Kota, Senin (5/10/2020) sore.
Tak hanya dianggap menyudutkan, Najwa Shihab dianggap membuat narasi parodi di acara itu.
"Dan acara itu ditonton 269 juta rakyat Indonesia. Tentunya ini kurang baik bagi generasi dan masyarakat kita," kata Silvia Devi.
Ia mengatakan, langkah ini sebagai hal yang wajar dilakukan pihaknya untuk menjaga Presiden Jokowi bagi pihak - pihak yang akan mendiskreditkannya.
Dikutip dari Kompas.com, Silvia Devi menuduh Najwa Shihab melakukan cyber bulliying atau perundungan melalui teknologi.
"Itu menyangkut cyber bulliying di mana narasumber tidak hadir itu hak narasumber. Tidak ada kewajiban untuk Menteri Terawan hadir untuk memberikan statement," katanya.
Silvia Devi membawa barang bukti berupa video tayangan wawancara kursi kosong
dan jadwal tugas Menteri Terawan pada hari yang sama.
Namun, saat ditanya soal nomor laporan, ia mengakui belum ada alias ditolak Kepolisian.
Ia diminta untuk berkonsultasi ke Dewan Pers terlebih dahulu.
"(Nomor LP) Belum. Karena dari SPKT kami dipindahkan ke Cyber terus kami diarahkan konsultasi ke Dewan Pers. Jadi harus sesuai dengan Undang - undang tentang Pers," tutupnya.
Dalam UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers diatur bahwa penyelesaian kasus - kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers dilakukan di Dewan Pers.
Viral tulisan 'Tolong Saya' di kertas
Hal ini rupanya disebabkan oleh coretan di balik kertas yang ia bawa kala memandu program Mata Najwa episode Mereka - reka Cipta Kerja.
Dalam sejumlah foto maupun video yang beredar, terlihat tulisan yang berbunyi "Tolong saya" dan "Tolong saya segera... please."
Tulisan yang turut tersorot kamera itupun viral dan menjadi perbincangan hangat warganet.
Banyak yang mengaku khawatir dengan kondisi Najwa mengingat dirinya cukup lantang dalam menyuarakan pendapatan termasuk kritik kepada pemerintah.
Tak sedikit yang beranggapan bahwa coretan tersebut merupakan bentuk permintaan tolong dari seorang Najwa Shihab.
Mengetahui namanya tengah menjadi perbincangan hangat, Najwa Shihab akhirnya angkat bicara.
"Banyak banget yang kirim pesan soal Mata Najwa episode Mereka - reka Cipta Kerja Rabu lalu." tulisnya melalui fitur Instagram Story, Sabtu (10/10/2020).
Ia kemudian menceritakan bahwa dirinya banyak mendapat kiriman pesan perihal coretan di kertas yang dibawanya saat memandu program Mata Najwa.
Perempuan 43 tahun itu juga memberikan klarifikasi soal tulisan permintaan tolong yang menjadi viral tersebut.
"Dan ternyata ada juga yang sempat ramai, soal kertas dan coret - coretan yang saya bawa saat LIVE malam itu. Saya dapat banyak banget DM (Direct Message), mention - an di Twitter, juga kiriman TikTok soal ini," ungkapnya.
Pada unggahan yang lain, Najwa memperlihatkan sejumlah foto maupun video yang dikirim oleh warganet.
Najwa Shihab membagikan sejumlah unggahan warganet perihal coretan 'minta tolong' (Instagram @najwashihab)
Dirinya kemudian menjelaskan bahwa coretan tersebut bukan hasil goresan tangannya.
Najwa bahkan menuturkan jika dirinya tidak tahu perihal adanya coretan di kertas yang dibawanya itu.
"Saya malah gak ngeh kalau ada coret - coretan di kertas itu sampai jadi ramai di media sosial. Bukan saya yang tulis (coretan itu)." paparnya.
Ia juga menerangkan bahwa kertas yang dibawanya merupakan kertas bekas yang sengaja ia gunakan untuk mencetak draft RUU Cipta Kerja.
Tak hanya memberikan klarifikasi perihal coretan permintaan tolong yang menjadi viral, founder dari Narasi tersebut juga mengatakan bahwa dirinya baik - baik saja. (Sumber tribunnews.com).
Baca Juga
- Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance
- President Jokowi Inaugurates Soedirman National Defense Central Hospital
- After Putin, It's Now the Turn of British and Dutch PMs to congratulate Prabowo
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- President Jokowi Receives Letters of Credence from Nine New Ambassadors
Komentar