Khawatir Sepi Kayak Bandara Kertajati, DPR Minta Pemerintah Permudah Akses dari Kawasan Industri Cikarang Menuju Pelabuhan Internasional Patimban
Thepresidentpost.id - Jakarta, Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo meminta pemerintah dapat mempermudah akses ke Pelabuhan Internasional Patimban di Subang, Jawa Barat, yang diproyeksikan sebagai alternatif Pelabuhan Tanjung Priok.
Sigit mengungkapkan, hal itu bisa mendukung tercapainya pemindahan angkutan peti kemas ke pelabuhan yang baru bila akses dipermudah.
"Saya mengimbau pemerintah agar pembangunan jalan akses menuju pelabuhan tersebut menjadi prioritas tahun ini. Karena diproyeksikan sebagai alternatif dari Pelabuhan Tanjung Priok, sudah semestinya akses dari kawasan industri di Cibitung - Cikarang - Karawang dipermudah," ujar Sigit dalam rilis yang diterima redaksi Thepresidentpost.id pada Jumat (15/1/2020).
Politisi Fraksi PKS itu mencontohkan, jarak tempuh perjalanan darat saat ini dari Kawasan Industri Jababeka atau juga EJIP di Cikarang menuju Pelabuhan Tanjung Priok sekitar 50 km dengan waktu tempuh sekitar 70 menit.
Sementara itu, dari lokasi yang sama menuju Pelabuhan Patimban jarak tempuhnya 108 km dengan waktu tempuh sekitar 130 menit atau hampir dua kali lipat.
Sigit mengingatkan, jangan sampai pengalaman buruk pada Bandara Kertajati yang sepi akan terulang lagi akibat jalan akses yang masih terbatas.
Pasalnya, jalan tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) hingga saat ini, tuturnya, belum juga selesai.
Maka, wajar jika warga dari Bandung dan sekitarnya enggan memilih Bandara Kertajati.
“Bandara Kertajati sudah beroperasi sejak Mei 2018 dan konon akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta penumpang setiap tahun. Namun berdasarkan data AP II, jumlah penumpang di Bandara Kertajati sepanjang tahun 2019 baru 519.287 penumpang. Penyebab sepi salah satunya kan akses menuju lokasi yang masih terbatas," tandas Sigit mengingatkan.
Seperti diketahui, Pelabuhan Internasional Patimban mulai dibangun pada 2019 dan diprediksi selesai pada 2027 dengan total investasi sekitar Rp50 triliun.
Pelabuhan Patimban yang berada di Subang, Jawa Barat tersebut diproyeksikan sebagai alternatif dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang kapasitas angkutnya sudah begitu padat.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis Pelabuhan Patimban apabila disinergikan dengan baik dengan Pelabuhan Tanjung Priok akan mampu mengalahkan Pelabuhan Shanghai dan Singapura sebagai satu niat bangsa sebagai pelabuhan yang tak hanya membanggakan tapi memberikan nilai fungsi ekonomi yang baik (World Connecting Port).
Baca Juga
- Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar
- Teaching Hospital will be Present in Jababeka City to Strengthen the Jababeka Medical City Ecosystem
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
Komentar