Rudi DPR 'Tegor' Mensos Kenapa Blusukan Cuma di Jakarta? Kenapa Tidak Seluruh Indonesia, Risma: Ketemu Tunawisma Tidak Sengaja, Tak Ada Niat!
Thepresidentpost.id - Jakarta, Melihat polemik terkait blusukan yang dilakukan Mensos Risma, Anggota Komisi VIII DPR RI Rudi Hartono menyarankan mantan Wali Kota Surabaya itu untuk melakukan blusukan ke seluruh Indonesia, bukan hanya di wilayah DKI Jakarta.
“Teman - teman cerita kinerja ibu yang baik banyak turun ke lapangan. Ibu Risma jalan - jalan turun ke bawah, tapi kenapa cuma di Jakarta? Kenapa tidak seluruh Indonesia?” kata Rudi saat rapat kerja dengan Mensos Risma seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id pada Kamis (14/1/2021).
Rudi menegaskan, pihaknya mendukung aksi Risma yang turun ke jalan, tapi Indonesia ini luas dan tidak hanya di Jakarta. Itu semua kritik dan masukan dari masyarakat.
“Masyarakat senang dengan kinerja ibu tapi telusurilah Indonesia yang penduduknya banyak, Jawa Timur tempat ibu, Jawa Tengah, Sumatera juga bu, Sulawesi, Irian, Aceh tempat Pak Husni (Anggota Komisi VIII). Itu masukan dari masyarakat ibu,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Rudi juga mengajukan berbagai pertanyaan yang menjadi aspirasi masyarakat daerah pemilihannya sewaktu menjalani masa reses. Salah satunya, persoalan terkait pemutakhiran data penerima bansos.
“Anggaran itu (program bansos, red) benar - benar terserap tidak dan proyek pemutakhiran data 96 juta, apakah sudah valid dan selesai? Saya ditanya kawan - kawan wartawan tentang anggaran Rp405 miliar di Setjen yang dipakai untuk pemutakhiran data,” lontar politisi Fraksi NasDem ini.
Legislator asal Sumatra Utara III ini menengarai kemungkinan banyaknya masyarakat data penerima bansos yang masih tumpang tindih dengan program bantuan lainnya, seperti program bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan (PKH), dan program bansos dalam bentuk sembako.
“Jangan - jangan itu hanya copy paste dari database lama, lalu di - input ke data baru. Dari total dana Rp405 miliar, berapa ratus miliar dana yang dipakai untuk pemutakhiran 96 juta data tersebut? Ini beberpa pertanyaan kawan - kawan wartawan, saya saya tanyakan ke Ibu Risma tapi tidak dijawab," tegasnya.
Ia berharap, Mensos yang baru dipilih Presiden Jokowi pada akhir Desember lalu itu harus mampu bekerja keras memperbaiki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar bantuan sosial menjadi lebih tepat sasaran.
"Permasalahan terkait keakuratan DTKS sudah sangat merugikan masyarakat kurang mampu," pungkasnya.
Sementara itu, Risma menjawab sejumlah kritikan dengan menegaskan dirinya tidak ada niatan untuk mencari perhatian dan hanya berniat untuk membantu.
“Jadi tidak ada niat, demi Allah saya berani disumpah dengan Quran, saya tidak pernah niat blusukan atau cari - cari (perhatian),” kata Risma beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pertemuannya dengan beberapa tunawisma di DKI Jakarta terjadi secara tidak sengaja saat dirinya hendak berangkat ke kantor.
“Jadi terus terang bapak ibu sekalian, saya ini kebiasaan berangkat itu setelah Subuh. Saya keluar itu sejak kepala dinas kebersihan, saya kontrol kota itu bersih atau enggak. Nah di situ saya ketemu (para tunawisma),” tandasnya.
Baca Juga
- Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance
- President Jokowi Inaugurates Soedirman National Defense Central Hospital
- After Putin, It's Now the Turn of British and Dutch PMs to congratulate Prabowo
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- President Jokowi Receives Letters of Credence from Nine New Ambassadors
Komentar