Senin, 23 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Bangun Model Baru Industri, Indonesia-Tiongkok Tandatangani Kerjasama Proyek  'Two Countries Twin Park'

Hariyanto

Kamis, 14 Januari 2021 - 11:32 WIB

Indonesia-Tiongkok Tandatangani Kerjasama Proyek 'Two Countries Twin Park'
Indonesia-Tiongkok Tandatangani Kerjasama Proyek 'Two Countries Twin Park'
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjalin kerja sama proyek “Two Countries Twin Park” yang ditandatangani di Parapat, Sumatera Utara pada Selasa (12/1/2021) lalu. Penandatanganan kerja sama ini di saksikan langsung oleh Menko Marves Luhut B. Pandjaitan bersama dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi.

Kerja sama ini bertujuan untuk membangun model baru industri antara Indonesia dan Tiongkok, membentuk dasar yang efisien bagi investasi dan perdagangan dua arah, serta memperkuat pertukaran kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Terkait bidang tersebut, Menko Luhut menyatakan, kedua negara dalam hal ini Indonesia - RRT mampu membuka diri untuk membangun rumah sakit internasional agar tercipta kerja sama yang lebih mumpuni antara rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, serta kolaborasi riset dan teknologi antarnegara.

Dalam hal riset, Menko Luhut juga mengundang perguruan tinggi Tiongkok melakukan kerjasama riset di bidang herbal.  Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektar di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura. 

Bukan tanpa alasan, wilayah ini dibangun karena Indonesia memiliki potensi tanaman obat herbal yang besar dan setiap tahunnya, 40 persen penduduk Indonesia mengandalkan obat herbal untuk menjaga kesehatannya. Di lokasi ini akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah.

“Selain itu, di tengah pandemi ini, saya juga berharap agar kerja sama ekonomi kita tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di RRT, termasuk akses bagi produk sarang burung wallet, perikanan, buah tropis, dan batu bara,” jelas Menko Luhut.

Selain itu, Menko Luhut juga membahas pentingnya kerja sama pengembangan industrial park. Kedua negara akan mengimplementasikan kerja sama bertajuk “Two Countries Twin Park” yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Fujian yang melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang. 

Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan RRT. Pada masa mendatang, perusahaan asal RRT juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium.

“Investasi Tiongkok di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B). Selain itu, proyek kereta api cepat Jakarta - Bandung juga diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek kereta cepat Jakarta - Bandung - Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut”, ujar Menko Luhut.

Untuk mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, investor RRT diminta turut  mengembangkan SDM lokal, mulai dari memberikan pelatihan vokasi untuk 11 bidang, seperti terkait Internet of Things, Artificial Intelligence, Big Data, Electric Vehicle, dan manufaktur baterai. 

Tiongkok juga telah berkomitmen untuk mendirikan politeknik industri dan pemerintah RRT merencakan untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa dari pelajar Indonesia, ditambah dengan pertukaran tenaga pengajar dan magang kerja.

Pemerintah Indonesia saat ini juga berharap dapat bekerja sama dengan Tiongkok untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), Pendidikan, dan Industri di Indonesia. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan Tiongkok sebelumnya dalam pengentasan kemiskinan. “Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini,” pungkas Menko Luhut.

Komentar

Berita Lainnya

Business 3 jam yang lalu

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 3 jam yang lalu

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Business 4 jam yang lalu

President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation

In a bid to reaffirm their commitment to strengthening the longstanding ties between the two nations, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) conducted a bilateral meeting with Prime Minister of…

Travel 6 jam yang lalu

President Prabowo Meets with Indonesian Students of Al-Azhar University

During his state visit to Egypt, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) met with Indonesian students from Al-Azhar University at the Al-Azhar Convention Center in Cairo.

National 10 jam yang lalu

President Prabowo Attends D-8 Summit in Egypt

President Prabowo Subianto on Thursday (12/19) arrived at the New Administrative Capital Presidential Palace, Cairo, Egypt, to attend the 11th Developing Eight (D-8) Summit. The President entered the…