Senin, 23 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Ya Ampun, Pertamina Digugat Rp39,5 Triliun oleh Perusahan asal AS, Mulyanto DPR 'Geleng-geleng'

Candra Mata

Sabtu, 09 Januari 2021 - 13:30 WIB

Gas Ilustrasi (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)
Gas Ilustrasi (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, meminta Pertamina menjelaskan secara terbuka kepada publik terkait persoalan gugatan dari Anadarko Petroleum Corporation senilai Rp 39,5 triliun.

Menurutnya, gugatan perusahaan asal Amerika itu nilainya tidak main - main.

"Nilainya sebesar Rp 39,5 triliun akibat pembatalan perjanjian impor LNG 1 juta ton (MTPA) pertahun dalam jangka waktu 20 tahun dari Mozambik pada Februari 2019 lalu," ucapnya beberapa waktu lalu seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id pada Sabtu (9/1/2021).

Tak hanya itu, dirinya meminta juga kepada Pemerintah agar lebih akurat dalam menyusun perencanaan pertumbuhan kebutuhan energi.

Jangan sampai terjadi ketidaksesuaian atau miss match dalam kalkulasi supply energi di tanah air.

"Sebelumnya, kasus listrik PLN yang over supply mendekati 50%. Saat produksi listrik berlebih PLN malah membangun pembangkit dengan utang yang mencapai Rp 500 triliun," terangnya.

Adapun terkait persoalan komoditas gas yang dialami Pertamina ini menurutnya juga serupa. 

"Di saat produksi LNG kita surplus, sehingga memungkinkan ekspor, Pertamina justru mengimpor gas ini dalam jumlah besar. Logikanya tidak pas. Padahal diketahui, bahwa transaksi berjalan perdagangan migas kita terus tekor setiap tahun. Semestinya yang dilakukan bukanlah impor gas, tetapi ekspor,” tegas Mulyanto.

Selain itu, legislator asal PKS ini juga mendesak Pemerintah menegur jajaran direksi Pertamina yang ingin mengambil keuntungan dengan menabrak logika perdagangan komoditas energi selama ini.

“Secara umum strategi dasar kita adalah menggenjot lifting migas, sehingga kita dapat semakin baik memenuhi kebutuhan migas domestik dan terus mengurangi impor migas, yang dengan itu defisit transaksi berjalan migas dapat direduksi. Syukur - syukur kalau bisa surplus. Bukan malah memperbesar defisit transaksi berjalan melalui impor LNG,” jelasnya.

Menurut Mulyanto, Pertamina terkesan lalai menganalisis data kebutuhan gas dalam negeri. 

"Akibatnya pertamina harus menghadapi gugatan dengan nilai yang tidak sedikit," pungkasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Travel 3 jam yang lalu

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 3 jam yang lalu

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…

Travel 6 jam yang lalu

President Prabowo Meets with Indonesian Students of Al-Azhar University

During his state visit to Egypt, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) met with Indonesian students from Al-Azhar University at the Al-Azhar Convention Center in Cairo.

National 10 jam yang lalu

President Prabowo Attends D-8 Summit in Egypt

President Prabowo Subianto on Thursday (12/19) arrived at the New Administrative Capital Presidential Palace, Cairo, Egypt, to attend the 11th Developing Eight (D-8) Summit. The President entered the…

Economy 03/12/2024 14:13 WIB

Jababeka Launches Job-Ready Disability Scholarship Program Inaugurated by the Minister of Manpower

Cikarang – Scholarship Program as a form of commitment to support the placement of workers with disabilities. This program was inaugurated directly by the Minister of Manpower of the Republic of Indonesia,…