Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Ekonom Indef Nilai Pemerintah Terlalu Optimistis

Kormen Barus

Kamis, 07 Januari 2021 - 20:23 WIB

Didik Junaidi Rachbini
Didik Junaidi Rachbini
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Berdasarkan Undang - Undang (UU) 9/2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, pertumbuhan ekonomi dipatok 5 persen. Vaksinasi dan Indonesia telah melewati titik terendah konsumsi jadi pemicunya.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi membaik seiring dengan kemampuan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid - 19. Dengan pertumbuhan negatif pada 2020, tahun ini negara menargetkan ekonomi positif.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik Junaidi Rachbini, seperti melansir bisnis.com, Kamis (7/1/2021), mengatakan bahwa dia bersama tim berdasarkan laporan catatan awal tahun 2021 menilai pemerintah terlalu optimistis

“Perkiraan pertumbuhan ini tidak berdasar pada fakta yang sebenarnya dari perkembangan Covid - 19 yang buruk dan kapasitas kebijakan pemerintah yang rendah,” katanya berdasarkan laporan yang diterima Bisnis, Kamis (7/1/2021).

Didik menjelaskan bahwa Indef memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 hanya sebesar 3 persen. Ini bisa berubah kecuali ada perubahan kebijakan yang pebih baik dalam mengatasi pandemi.

Ada berbagai alasan Indef memproyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih realistis. Dari sisi masyarakat, belanja domestik kelas menangah sebagai motor penggerak ekonomi belum maksimal karena kasus harian Covid - 19 belum mereda, bahkan memburuk.

Dari sisi pemerintah, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) menyerap anggaran yang besar tetapi efektivitas dan penyerapannya tidak maksimal. Bahkan terjebak dalam kasus korupsi yang buruk.

Di sisi lain belanja kesehatan dan belanja sosial justru diturunkan tahun 2021. Ini membuat permintaan domestik terkendala oleh efektivitas program kesehatan dan belanja pemerintah di sektor tersebut.

“Kemudian kredit perbankan masih lemah sekaligus sebagai indikasi pertumbuhan rendah. Terakhir, vaksinasi sudah mulai tetapi masih terbatas dampaknya tidak pada tahun 2021,” jelasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Business 17 jam yang lalu

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 18 jam yang lalu

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 18 jam yang lalu

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…

Business 18 jam yang lalu

President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation

In a bid to reaffirm their commitment to strengthening the longstanding ties between the two nations, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) conducted a bilateral meeting with Prime Minister of…

Travel 21 jam yang lalu

President Prabowo Meets with Indonesian Students of Al-Azhar University

During his state visit to Egypt, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) met with Indonesian students from Al-Azhar University at the Al-Azhar Convention Center in Cairo.