Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Populer Hingga Mancanegara, Indomie Disebut Bisa Jadi Alat Transaksi Seks di Ghana

Hariyanto

Senin, 04 Januari 2021 - 11:08 WIB

Produk Indomie
Produk Indomie
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Ketenaran mie instan asal indonesia, Indomie yang  mampu diterima di berbagai negara, tak hanya di Asia bahkan hingga ke Amerika dan Afrika disebut bisa menjadi alat transaksi seks di Ghana.

Menurut hasil penelitian salah satu pakar gender dan ketenagakerjaan, Bashiratu Kamal, Indomie disebut menjadi salah satu penyebab tingginya angka kehamilan remaja di Ghana.

 

"Tingginya tingkat kemiskinan di Ghana, terutama selama pandemi COVID - 19, mendorong gadis - gadis muda di Ghana untuk melakukan hubungan transaksional tersebut demi mendapatkan imbalan berupa uang atau barang," kata Kamal dalam dialog nasional yang digelar oleh STAR - Ghana Foundation.

Kamal menyebut, barang - barang lainnya yang kerap jadi imbalan selain Indomie adalah pulsa seluler, dan uang elektronik (mobile money).

"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak - anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," ujar Kamal dikutip dari World of Buzz, Rabu (30/12/2020).

Kamal menjelaskan alasan mengapa ada saja seorang ibu yang mendorong putrinya untuk terjun ke dalam dunia malam tersebut karena mereka percaya bahwa pria dapat membantu anaknya lebih dari yang dia bisa, termasuk untuk mendapatkan Indomie.

"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," sambungnya.

Kepopuleran produk mi instan yang mampu menembus pasar internasional ini tentunya juga membuat kinerja keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terus meningkat meskipun di situasi pandemi COVID - 19.

Hingga September 2020, ICBP berhasil meraih penjualan sebesar Rp 33,89 triliun. Angka tersebut naik sebesar 3,37% jika dibanding periode yang sama di tahun 2019 yang hanya mencapai Rp 32,79 triliun.

ICBP  juga mampu menorehkan laba bersih sebesar Rp 3,9 triliun. Angka tersebut meningkat 1,98% dari perolehan laba bersih di kuartal III - 2019 sebesar Rp 3,88 triliun.

ICBP bahkan masih menjadi tulang punggung bagi induk perusahaannya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Pada kuartal III - 2020 sang induk juga masuk menorehkan penjualan bersih yang positif yakni sebesar Rp 55,77 triliun, naik 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 57,8 triliun.

INDF juga mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 3,75 triliun. Angka itu naik 6,27% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 3,53 triliun.

Komentar

Berita Lainnya

National 10 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 11 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 13 jam yang lalu

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…