Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Kilang Prtamina Internasional - Kimia Farma Akan Bangun Pabrik Paracetamol Berkapasitas 3800 TPA

Hariyanto

Kamis, 31 Desember 2020 - 10:23 WIB

Sinergi Kilang Prtamina Internasional dan Kimia Farma
Sinergi Kilang Prtamina Internasional dan Kimia Farma
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) bersinergi dengan PT Kimia Farma Tbk (PT KF) dalam pengembangan proyek produksi paracetamol dari benzene dalam rangka mendukung kemandirian farmasi di dalam negeri.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Pokok - pokok Perjanjian (Heads of Agreement/HoA) Pengembangan Proyek Produksi Paracetamol dari Benzene oleh Direktur Utama PT KPI, Ignatius Tallulembang dan Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama PT Pertamina Persero, Nicke Widyawati serta Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir di Jakarta pada Rabu, (30/12/2020).

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyambut baik dan mengapresiasi langkah terobosan yang ditempuh Pertamina, melalui PT KPI dan PT KF, yang berencana untuk membangun pabrik farmasi paracetamol dengan kapasitas 3800 ton per annum (TPA) sebagai turunan produk petrokimia, yaitu benzene.

“Hingga hari ini, kita ketahui bersama dan kita sama - sama belajar bahwa di tengah kondisi pandemi COVID - 19 saat ini, kesehatan menjadi modal utama yang tidak terpisahkan dalam rangka memulihkan ekonomi nasional,” kata Pahala.

Kementerian BUMN juga mengapresiasi langkah sinergi BUMN ini karena kerja sama ini tidak hanya dapat mengurangi impor bahan baku produksi obat, tetapi juga mendorong optimalisasi produk kilang.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga mengungkapkan bahwa PT KPI dan PT KF bekerja sama dalam mengolah lebih lanjut salah satu produk petrokimia, yaitu benzene dan propylene yang berasal dari kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap untuk dapat dikembangkan dan diproduksi menjadi Para Amino Fenol (PAF) yang akan menjadi bahan baku farmasi, salah satunya paracetamol.

“Melalui HoA antara PT KPI dan PT Kimia Farma, kedua belah pihak akan melanjutkan kajian skema kerja sama bisnis, berdasarkan hasil dari Joint Study yang telah dilaksanakan sebelumnya. Kajian tersebut meliputi penyediaan bahan baku yaitu benzene; rencana offtake produk; skema traksaksi; dan kajian komersial,” sambung Nicke.

Nicke menambahkan, inisiasi proyek ini tidak terlepas dari fakta bahwa produk farmasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat esensial dalam menjamin kesehatan masyarakat Indonesia. 

Pada 2019 lalu, angka permintaan (demand) industri farmasi nasional telah tumbuh hingga Rp88,6 triliun. Namun, 95% dari kebutuhan BBO masih dipenuhi dari impor. 

Dalam acara pendatanganan HoA ini, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) selaku Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa sinergi bisnis ini dapat mendukung ekosistem farmasi di Indonesia. 

“Tentunya kami sangat mengapresiasi kerja sama ini dan kami berharap dapat memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, sekaligus meningkatkan value chain produk petrokimia yang dihasilkan oleh Pertamina” tutur Honesti.

Honesti mengungkapkan bahwa pihaknya telah memiliki roadmap untuk mengurangi bahan baku impor tersebut. Holding BUMN Farmasi sebelumnya telah berupaya memperkuat value chain ekosistem industri kesehatan ini dengan pendirian pabrik BBO Kimia Farma Sungwun Pharmacopia. 

Dengan menggandeng partner yang strategis, diharapkan efisiensi dari kerja sama bisnis ini dapat terwujud. Honesti menambahkan, kerja sama ini dapat menjadi solusi atas permasalahan ketersediaan bahan baku produk.

Sebagai informasi, sebelumnya PT KPI dan PT KF telah menandatangani Nota Kesepahaman “Potensi Kerja Sama Pengembangan Industri Penyedia Bahan Baku Farmasi” pada 24 Juli 2020 kemudian penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada September 2020.

Komentar

Berita Lainnya

Business 16 jam yang lalu

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 16 jam yang lalu

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Business 17 jam yang lalu

President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation

In a bid to reaffirm their commitment to strengthening the longstanding ties between the two nations, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) conducted a bilateral meeting with Prime Minister of…

Travel 19 jam yang lalu

President Prabowo Meets with Indonesian Students of Al-Azhar University

During his state visit to Egypt, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) met with Indonesian students from Al-Azhar University at the Al-Azhar Convention Center in Cairo.

National 23 jam yang lalu

President Prabowo Attends D-8 Summit in Egypt

President Prabowo Subianto on Thursday (12/19) arrived at the New Administrative Capital Presidential Palace, Cairo, Egypt, to attend the 11th Developing Eight (D-8) Summit. The President entered the…