Pembangungan Infrastruktur Dorong Stabilitas Harga Barang
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah juga berdampak positif terhadap stabilitas harga barang dan mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lebih berkembang.
Stabilitas harga barang di wilayah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T) menjadikan disparitas harga barang antar wilayah di Indonesia tidak terlalu mencolok dan terjangkau oleh masyarakat. "Mempengaruhi disparitas harga di wilayah 3T," ujar Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan
Dengan pembangunan infrastruktur yang menyambungkan sentra - sentra perekonomian, maka dapat menekan biaya pengiriman logistik secara signifikan. Adanya hal tersebut, menjadikan harga barang cenderung stabil hingga ke daerah - daerah lainnya.
"Dapat membuat disparitas harga barang di Indonesia timur dan barat tidak terlalu tajam," kata Menko Luhut.
Kemudian, pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara komprehensif oleh pemerintah dapat membuat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga semakin bergelora di berbagai wilayah.
Efisiensi yang didapatkan melalui penggunaan infrastruktur tersebut, para pelaku di atas memiliki peluang mengembangkan usahanya.
Adanya langkah strategis ini, lanjut Menko Marves, pembangunan infrastruktur akan berdampak positif kepada seluruh pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian bangsa. Dari mulai pelaku UMKM yang berada di wilayah barat hingga timur Nusantara akan memiliki peluang yang sama mengembangkan usahanya.
"Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, kita lakukan semua ini demi rakyat dan UMKM seluruh Indonesia," katanya.
Sementara itu, saat yang sama Plt. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marives Ayodhia G L Kalake mengatakan, pembangunan infrastruktur secara komprehensif dapat memperkokoh pondasi perekonomian dalam negeri. Karena saat ini pemerintah telah membangun infrastruktur pelabuhan hingga jalan yang terintegrasi menghubungkan antar wilayah strategis.
Dampaknya bisa di prediksi yakni, jarak tempuh antar kawasan strategis dapat di tempuh dengan jarak yang relatif lebih cepat. Dengan begitu alokasi biaya pengiriman logistik dapat ditekan oleh pelaku usaha. "Kita ingin memperkokoh pondasi, tidak hanya untuk pengungkit seperti disampaikan oleh bapak Menko," imbuhnya.
Dalam konsep Indonesia sebagai poros maritim dunia, kata dia, sudah tepat pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara komprehensif. Yang menyambungkan infrastruktur darat dan lautan, mengingat kondisi geografis dalam negeri yang di dominasi kepulauan.
"Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau tentunya pemerintah harus bekerja keras untuk menyiapkan infrastruktur yang terintegrasi," katanya.
Dengan sinerginya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah akan membuat sentra - sentra ekonomi baru tumbuh di berbagai wilayah. Jadi, pusat pertumbuhan perekonomian dapat merata berada di seluruh wilayah dengan bantuan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah saat ini.
"Sentra kawasan ekonomi tidak lagi di Jawasentris, melainkan dapat tercipta di berbagai wilayah di barat hingga timur Indonesia," pungkasnya.(*)
Baca Juga
- Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar
- Teaching Hospital will be Present in Jababeka City to Strengthen the Jababeka Medical City Ecosystem
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
Komentar