Tajir Melintir! Perusahaan Asal Eropa Bawa Duit Rp28 Triliun Bangun Pabrik Petrokimia di Papua
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pemerintah terus mendorong masuknya investasi di kawasan industri di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini sudah menerima sejumlah rencana investasi di kawasan industri tersebut, salah satunya adalah perusahaan petrokimia dari Eropa.
Dikatakan Airlangga, ada perusahaan asal Eropa berencana menanamkan investasi sebesar Rp 28 triliun untuk membangun pabrik petrokimia di Teluk Bintuni.
"Ada perusahaan Eropa yang berencana investasi Rp 28 triliun untuk membangun pabrik petrokimia di Teluk Bintuni," kata Airlangga dalam acara Bintuni Energy Forum secara virtual seperti dilansir CNBC (28/12/2020).
Lebih lanjut, Menko Perekonomian mengungkapkan bahwa rencana zonasi kawasan industri Teluk Bintuni telah disusun berdasarkan master plan pada 2013. Saat ini penyiapan master plan Kawasan Industri Teluk Bintuni dirancang seluas 2.000 hektar.
"Terbagi beberapa zona, zona utama, zona industri turunan serta zona fungsi pendukung, termasuk utilitas pergudangan, pelabuhan, power plant," jelasnya.
Proses konstruksi menurutnya akan rampung pada 2022 dan ditargetkan mulai operasional pada 2023. Melalui pembangunan ini, pihaknya berharap bakal lebih banyak lagi investor yang tertarik berinvestasi di Teluk Bintuni ini.
"Sehingga, ada multiplier effect, termasuk kenaikan angka penyerapan tenaga kerja yang pengaruhi statistik pembangunan Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat maupun tingkat nasional," ujarnya.
Baca Juga
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
- President Jokowi: Higher Education Plays Crucial Role in Producing Outstanding Human Resources
- Gradiant’s H+E Wins Contract in Germany to Build Water Treatment Facility for One of the Largest Semiconductor Fabs
Komentar