Dirut Garuda Indonesia 'Nangis Bombai'! Gara-gara Harus Rapid Test Antigen, Jumlah Penumpang Turun Drastis
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pemberlakuan aturan surat bebas COVID - 19 melalui rapid test antigen bagi penumpang transportasi udara selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru) nyatanya memiliki dampak bagi jumlah penumpang.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, adanya regulasi demikian terdapat penurunan penumpang di bawah lima persen.
"Memang ada sedikit penurunan sekitar tiga persen, karena aturan yang diberikan oleh pemerintah, tapi kita menyikapinya positif saja," katanya di Jakarta (24/12/2020).
Dengan adanya hal itu, lanjutnya, maskapai Garuda Indonesia pun menerima banyak permintaan pengembalian dana atau refund tiket penerbangan. Khususnya saat pengumuman syarat terbang harus melampirkan rapid test antigen.
"Mayoritas waktu refund itu banyak saat pengumuman wajib rapid test antigen. Sekitar tiga persen penumpang yang melakukan refund dan enam persen yang re - schedule," ujarnya.
Ia juga menuturkan, untuk tren Nataru kali ini, banyak masyarakat yang juga mudik ke kampung halaman. Sebab, banyak masyarakat yang menunda mudik pada Hari Raya Idul Fitri 2020.
"Karena yang cukup menarik liburan kali ini bercampur liburan akhir tahun dengan mereka yang menunda mudik, jadi tidak semua ke destinasi wisata. Tapi memang tetap yang mendominasi adalah tujuan wisata," ungkapnya.
Baca Juga
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
- President Jokowi: Higher Education Plays Crucial Role in Producing Outstanding Human Resources
- Gradiant’s H+E Wins Contract in Germany to Build Water Treatment Facility for One of the Largest Semiconductor Fabs
Komentar