Senin, 23 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Tesla Hingga Google ke Indonesia, Nazib Razak Sindir Pemerintah: Apa yang Terjadi, Oh Malaysia Kemana Kita?

Candra Mata

Sabtu, 19 Desember 2020 - 13:40 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (foto IST)
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (foto IST)
A A A

Thepresidentpost.id  - Jakarta, Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membuat pernyataan yang mengejutkan terkait Indonesia yang kini disebutnya sebagai negara yang mampu mendatangkan investasi dari berbagai perusahaan terkemuka dunia. 

Bahkan tak tangung - tanggung, atas capaian positif tren investasi tersebut Razak menyebut Malaysia sudah jauh tertinggal dan kalah bersaing dari Indonesia.

Mantan orang nomer satu di Malaysia tersebut pun lantas mengungkapkan kekesalannya dengan menuliskan sindiran pedas ke Pemerintah Malaysia.

"Tesla akan pergi ke Indonesia. Amazon akan pergi ke Indonesia. Google akan pergi ke Indonesia. Apa yang terjadi?," tulisnya seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id dari laman facebooknya pada Sabtu (19/12).

Tak hanya itu, Najib Razak juga menyertakan pemberitaan berbagai media terkait investasi perusahaan global ke Indonesia. 

Diantaranya berita tentang investasi Google dan Temasek ke Tokopedia, utusan Tesla ke Indonesia untuk menjajaki investasi Nikel, hingga tawaran Jokowi ke Elon Musk untuk meluncurkan roket SpaceX dari Indonesia.

Tak berhenti disitu, Najib Razak juga menyebut kasian melihat kondisi Malaysia yang dianggapnya sudah tidak lagi terlihat sebagai negeri yang memiliki daya tarik investasi.

"Kasiannnnnnnnn. Sebelumnya Malaysia ketika BN dipimpin, dipandang potensi pertumbuhan tinggi di wilayah Asia dan Asia Tenggara, kini tidak lagi menjadi pertimbangan investasi," sebut Najib Razak.

"Tak terlihat lagi. Sayang sekali. Sayang sekali. Oh Malaysia, ke mana kita?" Tulisnya lagi.

Padahal sebelumnya, saat masih memimpin Malaysia, Najib Razak menyebut dirinya gemar melakukan mengejar para investor dengan cara mengundang langsung para pebisnis dari berbagai dunia.

"Sekitar 80 perusahaan internasional diundang ke Malaysia," ungkapnya.

Namun sejak 2018, dirinya mengaku tidak lagi mendengar ada investasi baru di Malaysia. 

"Listrik. Tidak ada. Yang ada hanya hinaan bilang rakyat malas. Yang kita lihat hanyalah ketidakstabilan politik. Yang dirasakan adalah lemahnya kebijakan pemerintah," pungkas Najib Razak.

Komentar

Berita Lainnya

Business 6 jam yang lalu

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 6 jam yang lalu

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Business 7 jam yang lalu

President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation

In a bid to reaffirm their commitment to strengthening the longstanding ties between the two nations, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) conducted a bilateral meeting with Prime Minister of…

Travel 9 jam yang lalu

President Prabowo Meets with Indonesian Students of Al-Azhar University

During his state visit to Egypt, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) met with Indonesian students from Al-Azhar University at the Al-Azhar Convention Center in Cairo.

National 13 jam yang lalu

President Prabowo Attends D-8 Summit in Egypt

President Prabowo Subianto on Thursday (12/19) arrived at the New Administrative Capital Presidential Palace, Cairo, Egypt, to attend the 11th Developing Eight (D-8) Summit. The President entered the…