Tesla Hingga Google ke Indonesia, Nazib Razak Sindir Pemerintah: Apa yang Terjadi, Oh Malaysia Kemana Kita?
Thepresidentpost.id - Jakarta, Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membuat pernyataan yang mengejutkan terkait Indonesia yang kini disebutnya sebagai negara yang mampu mendatangkan investasi dari berbagai perusahaan terkemuka dunia.
Bahkan tak tangung - tanggung, atas capaian positif tren investasi tersebut Razak menyebut Malaysia sudah jauh tertinggal dan kalah bersaing dari Indonesia.
Mantan orang nomer satu di Malaysia tersebut pun lantas mengungkapkan kekesalannya dengan menuliskan sindiran pedas ke Pemerintah Malaysia.
"Tesla akan pergi ke Indonesia. Amazon akan pergi ke Indonesia. Google akan pergi ke Indonesia. Apa yang terjadi?," tulisnya seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id dari laman facebooknya pada Sabtu (19/12).
Tak hanya itu, Najib Razak juga menyertakan pemberitaan berbagai media terkait investasi perusahaan global ke Indonesia.
Diantaranya berita tentang investasi Google dan Temasek ke Tokopedia, utusan Tesla ke Indonesia untuk menjajaki investasi Nikel, hingga tawaran Jokowi ke Elon Musk untuk meluncurkan roket SpaceX dari Indonesia.
Tak berhenti disitu, Najib Razak juga menyebut kasian melihat kondisi Malaysia yang dianggapnya sudah tidak lagi terlihat sebagai negeri yang memiliki daya tarik investasi.
"Kasiannnnnnnnn. Sebelumnya Malaysia ketika BN dipimpin, dipandang potensi pertumbuhan tinggi di wilayah Asia dan Asia Tenggara, kini tidak lagi menjadi pertimbangan investasi," sebut Najib Razak.
"Tak terlihat lagi. Sayang sekali. Sayang sekali. Oh Malaysia, ke mana kita?" Tulisnya lagi.
Padahal sebelumnya, saat masih memimpin Malaysia, Najib Razak menyebut dirinya gemar melakukan mengejar para investor dengan cara mengundang langsung para pebisnis dari berbagai dunia.
"Sekitar 80 perusahaan internasional diundang ke Malaysia," ungkapnya.
Namun sejak 2018, dirinya mengaku tidak lagi mendengar ada investasi baru di Malaysia.
"Listrik. Tidak ada. Yang ada hanya hinaan bilang rakyat malas. Yang kita lihat hanyalah ketidakstabilan politik. Yang dirasakan adalah lemahnya kebijakan pemerintah," pungkas Najib Razak.
Baca Juga
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
- President Jokowi: Higher Education Plays Crucial Role in Producing Outstanding Human Resources
- Gradiant’s H+E Wins Contract in Germany to Build Water Treatment Facility for One of the Largest Semiconductor Fabs
Komentar