Tingkatkan Layanan Siloams Hospitals Optimalkan Teknologi Digital
Thepresidentpost.id - Jakarta - Penggunaan dan peningkatan teknologi digital di bidang kesehatan terus dilakukan oleh Siloam Hospitals. Salah satu targetnya adalah meningkatkan layanan kesehatan berbasis aplikasi sekaligus menjalankan visi perusahaan, yaitu menjangkau layanan kesehatan secara menyeluruh berstandar internasional sekaligus melakukan kolaborasi secara ekonomis.
"Dalam upaya digitalisasi Siloam Hospitals, tidak saja peningkatan pelayanan yang kami lakukan. Tetapi kami juga membuka peluang kerjasama bisnis yang diambil berdasarkan data yang relevant dan Analisa yang tepat dari data tersebut. Kami sebenarnya sudah memulai transisi atau transformasi ini lebih dari 5 tahun yang lalu", tutur Charles Wonsono, Head Strategy & Business Effectiveness PT Siloam International Hospitals Tbk, Jumat, (18/12/2020) di Jakarta.
Menurut Charles Wonsono, merangkul adopsi teknologi berujung pada akselerasi secara cepat dan teroganisir. "Bahkan adopsi teknologi ini sekaligus langkah implementasi guna melawan covid, melayani pasien, dan kolaborasi kerjasama. Dokter pun sangat cepat belajar dalam prakteknya", imbuh Charles.
Sebelumnya, Siloam Hospitals termasuk sebagai perusahaan born physical - lahir fisik. Perusahaan legacy yang berbasis fisik. dan selama 24 tahun beroperasional, Siloam terus expansi dan bertumbuh sebagai institusi medis fisik, physical medical institution. Dari 1 Rumah Sakit telah bertumbuh menjadi 40 Rumah Sakit terletak di 26 kota dan lebih dari 50 klinik di seluruh Indonesia. Siloam Hospitals sebagai jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia. Lebih dari 3 juta pasien dilayani setiap tahunnya.
Akan perjalanannya tersebut, Charles Wonsono menuturkan, 'Experience' dari Siloam, atau experience pasien dengan Siloam adalah offline. Dan digital healthcare terus menjadi daya tarik yang popular bagi pasien. "Accenture survey 2018 menyatakan hampir 40% responden melihat technologi sebagai faktor yang penting dalam pengelolaan kesehatan. Tahun demi tahun kepercayaan konsumen semakin meningkat terhadap pelayanan medis yang menawarkan kemampuan layanan secara digital, " ungkap Charles.
Hingga saat ini, selain memperkuat dan memperluas jangkauan platform 'My Siloam', Siloam Hospitals memperkenalkan layanan telekonsultan terhadap pasien bersama dokter spesialis melalui kerjasama 'Aidohealth' sekaligus pelayanan kesehatan langsung terhadap pasien ke rumah.
"Aplikasi MySiloam, kami terus tingkatkan. Awalnya hanya bisa mengadakan perjanjian dan melihat informasi rumah sakit, saat ini telah dapat melakukan booking layanan dan online payment medical check up, manajemen penyakit kronis, health tracker yang terintegrasi dengan apple health dan google fit, habit dan diet tracker. Ada patient portal dimana pasien dapat melihat history OPD, pengobatan dan hasil lab dan radiology mereka. Sementara dengan Prixa meluncurkan ai based symptom checker dan covid checker dan juga untuk covid testing e - health certificate yang dapat di pakai pasien untuk kerperluan perjalanan atau kebutuhan kerja perusahaan", pungkas Charles Wonsono, Head Strategy & Business Effectiveness PT Siloam International Hospitals Tbk.
Seiring berjalannya Transformasi Layanan Kesehatan berbasis digital, Pemerintah terus mengupayakan percepatan transformasi digital melalui pembangunan infrastruktur digital dan penyiapan regulasi. Akselerasi transformasi digital dinilai tepat untuk dilakukan pada masa pandemi Covid - 19.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antarlembaga Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, pandemi telah memaksa masyarakat untuk beralih ke platform digital. "Jadi, bicara digitalisasi, pandemi ini merupakan momen untuk meningkatkan budaya digital di tengah masyarakat. Termasuk secara keseluruhan didalam pelayanan kesehatan," tutur Niken dalam diskusi sesi kedua Indonesia Digital Conference, Selasa (15/12/2020) lalu.
Pembangunan dan perluasan infrastruktur telekomunikasi dilakukan secara masif di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari penyediaan jaringan 4G hingga menara telekomunikasi.
"Kalau sesuai agendanya, barangkali pembangunan infrastruktur ini harusnya baru selesai 10 tahun, tapi karena akselerasi diperpendek menjadi 2 - 3 tahun," pungkas Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antarlembaga Rosarita Niken Widiastuti.
Baca Juga
- Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale
- President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation
- Jababeka and PT Commuter Anak Bangsa Inaugurates a New Transportation Service in Jababeka City
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
- Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry
Komentar