Hanya Bikin Gaduh, Lebih Baik Pak Emil Fokus Tangani Covid di Jabar yang Makin Tidak Terkendali
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pernyataan Gubernur Ridwan Kamil menuntut tanggungjawab Menkopolhukam Mahfud MD terkait kerumunan pada saat penjemputan Rizik Shihab di Bandara Soekarno Hatta hanya membuat situasi semakin gaduh ditengah - tengah masyarakat.
Karena itu, Komandan Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Ansor Serbaguna (Satkorwil Banser) Jawa Barat Yudi Nurcahyadi dalam siaran persnya yang beredar di Grup Whatsapp Wartawan, Kamis (17/12/2020), menyampaikan beberapa pernyataan sebagai berikut:
1. Mengingatkan Saudara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar fokus ngurus Warga masyarakat Jawa Barat terutama dalam penanganan Covid 19 yang semakin tidak terkendali.
2. Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid 19 pada Rabu kemarin, Jawa Barat menempatkan penambahan kasus baru tertinggi sebanyak 1.434 kasus. Demikian pula, dengan zona merah di Jabar meningkat menjadi 8 daerah.
Sehingga tingkat resiko penularan yang dihadapi masyarakat cukup tinggi. (Daripada bikin gaduh masyarakat, lebih baik Emil bekerja ngurus masyarakat Jabar dengan serius. Sikap dan pernyataan demikian hanya mengganggu stabilitas yang sedang fokus diatasi oleh pemerintah pusat.)
2. Pemeriksaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait dengan kerumunan yang terjadi di Megamendung adalah hal yang semestinya dilakukan oleh aparat berwajib, karena kejadian tersebut ada di wilayah Jabar dan Emil sebagai penanggunjawab gugus tugas covid 19 di Jabar.
(Karena itu, Emil tidak perlu cengeng menyalahkan pihak pihak lain. Itulah resiko yang harus ditanggung oleh dirinya sebagai Gubernur. Masa komandan satkorwil Banser yang harus tanggung jawab. Kan lucu, nanti diketawain kepala daerah lain. Aya aya wae.)
3. Tidak ada yang salah dengan pernyataan Menkopolhukam Mahfud Md soal penjemputan Rizik Shihab. Bahwa diperbolehkan dengan catatan tertib dan mematuhi protokol kesehatan. Kan sangat jelas, soal pelanggaran yang dilakukan para penjemput, ya berarti mereka tidak mengindahkan himbauan tersebut.
4. Meningkatnya angka kasus covid 19 di Jabar akhir - akhir ini menandakan langkah dan kebijakan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat tidak epektif, padahal telah menyedot anggaran daerah yang cukup besar.
Konon menghabiskan belasan triliyun. Sementara hingga hari ini realokasi dan refokusing anggaran yang dilakukan pemprov Jabar sangat tidak transfaran kepada publik. (Dikemanakan anggaran besar tersebut penggunaannya ?)
5. Banser Jabar mengingatkan saudara Gubernur Jabar Ridwan untuk jadi pemimpin masyarakat yang rendah hati. Sesuai dengan karakter dan ciri masyarakat Sunda.
"(Selama ini masyarakat mencermati kata dan sikapnya menunjukan superioritas dibandingkan dengan kepala daerah lain. Seolah menjadi paling sukses dan berhasil dalam penanganan covid. Kualitas kepemimpinannya diuji dengan fakta hari ini dimana covid di Jabar semakin tidak terkendali dan menempati posisi puncak secara nasional)," tutup pernyataan Banser Jabar.
Baca Juga
- Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance
- President Jokowi Inaugurates Soedirman National Defense Central Hospital
- After Putin, It's Now the Turn of British and Dutch PMs to congratulate Prabowo
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- President Jokowi Receives Letters of Credence from Nine New Ambassadors
Komentar