Didepan Para Menteri, Jokowi Tegaskan Pentingnya Pejabat Menumbuhkan Rasa Malu Menikmati Hasil Korupsi
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pada Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2020 pada Rabu, (16/12), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan awal (hulu) pencegahan budaya anti korupsi.
“Mengembangkan budaya anti korupsi dan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan hulu yang penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi,” tegasnya dalam acara yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara virtual yang diikuti oleh para Menteri kabinet seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id pada Kamis (17/12).
Menurut Jokowi, agar pencegahan dan pemberantasan korupsi dapat dilakukan dari hulu sampai ke hilir maka upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan, konsistensi dan orkestrasi kebersamaan yang luar biasa untuk melakukan pencegahan.
Hal ini sebutnya, membutuhkan inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang bagi terjadinya korupsi serta perlunya tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku pidana korupsi.
“ Dengan langkah - langkah yang sistematis, sistemik dari hulu sampai hilir, kita bisa lebih efektif memberantas korupsi, lebih efektif memberantas kemiskinan dan mengurangi pengangguran, dan menjadikan Indonesia negara maju yang kita cita - citakan,” tegas Jokowi.
Sementara itu, dalam membangun sistem yang meminimalisir celah korupsi penting untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, penyederhanaan aturan dan kualitas pelayanan di lembaga pemerintahan sebagai reformasi di sektor perizinan dan layanan publik.
Mekanisme dan prosedur birokrasi yang disederhanakan didukung dengan penggunaan teknologi digital, seperti e - budgeting, e - procurement, e - audit dan aplikasi - aplikasi lainnya.
Pembenahan sistem tersebut memerlukan pengawasan yang efektif, baik oleh pengawas internal di institusi pemerintah maupun pengawas eksternal yang melibatkan beberapa lembaga di luar pemerintah.
Tak kalah penting juga menurut Jokowi ialah partisipasi publik untuk mengawasi kerja aparat pemerintah.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan pentingnya profesionalitas aparat penegak hukum dalam penindakan dan pencegahan. Namun, mindsetnya adalah untuk perbaikan tata kelola dan pencegahan korupsi agar tidak terjadi lagi di masa depan.
“Kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan, tetapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi lagi,” pungkas Jokowi.
Baca Juga
- Joint Statement of Brunei Darussalam, Indonesia, and Malaysia on the Occasion of 30th APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), San Francisco, United States…
- Marketing in Motion: Behind the Promotion Strategy Jakarta-Bandung Fast Train “Whoosh”
- Rare Earth Minerals Finds in India Likely to Inform Future Lithium Demand, Says Supply Chain Specialist
- Take the pressure off coding for your developers
- Proposal to Abolish Gubernatorial Position Needs In-Depth Study: President Jokowi
Komentar