Rabu, 25 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Perubahan Perilaku dan Preferensi Konsumen Indonesia akan Terus Berlanjut

Herry Barus

Rabu, 16 Desember 2020 - 10:00 WIB

Grand Metropolitan Mall (Rumah.com)
Grand Metropolitan Mall (Rumah.com)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Pandemi Covid - 19 telah menyebabkan berbagai pergeseran dalam perilaku konsumen dan pelaku bisnis selama lebih dari 9 bulan di tahun 2020. Adaptasi konsumen di Indonesia terhadap teknologi digital, dinilai telah melampaui ekspektasi, hal ini membuat brand actions menjadi sangat penting dalam masa pandemi ini untuk dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen.

Survei terhadap 314 konsumen Indonesia yang dilakukan oleh Qualtrics, pemimpin dalam sistem kategori pengalaman pelanggan dan pelopor kategori manajemen pengalaman, pada bulan September 2020 lalu menunjukan bahwa sebagian besar (57%) konsumen mengaku lebih banyak berbelanja secara daring di kala pandemi, hal ini termasuk dalam berbelanja kebutuhan makanan (58%). Selain itu, 51% konsumen juga lebih sering mengakses digital banking. Qualtrics melihat disrupsi yang terjadi selama berbulan - bulan telah memunculkan perilaku dan preferensi baru yang kemungkinan besar akan terus berlanjut di era pasca pandemi.

Secara umum, meski mayoritas (91%) konsumen masih khawatir terhadap pandemi, mereka memiliki tendensi untuk kembali berperilaku seperti normal sebelumnya. Hampir setengah dari mereka (42%) berniat untuk secara rutin bepergian ke mal dalam 6 bulan ke depan.  Selain itu, 41% konsumen juga berniat untuk mengunjungi taman dan 40% berniat untuk makan di restoran.

Ia mengatakan agar dapat mengatasi ambiguitas ini, pelaku bisnis dapat menggunakan tool seperti Qualtrics untuk mendapatkan pemahaman yang "always - on" dan pemahaman yang terintegrasi terkait pengalaman pelanggan mereka di seluruh aktivitas, melengkapi mereka dengan informasi yang end - to - end untuk terus memberikan pengalaman pelanggan yang unggul.

Survei Kepercayaan Merek yang dilakukan oleh Qualtrics menunjukan bahwa hampir 8 dari 10 responden (78%) mengatakan brand actions di saat krisis berdampak besar terhadap kepercayaan mereka terhadap merek. Hasil survei tersebut menjadi bukti bahwa pergeseran digital perlu direspons oleh merek untuk memastikan pengalaman yang mereka tawarkan dapat dinikmati konsumen di aplikasi digital. Di saat bersamaan, bisnis juga harus memahami dan merespons lingkungan yang dinamis.

“Tidak diragukan lagi bahwa telah terjadi pergeseran besar - besaran ke arah digital, sehingga sangat penting bagi para merek untuk memastikan mereka dapat memberikan pengalaman yang optimal di saluran digital mereka termasuk aplikasi seluler,” kata Harish Argarwal, Kepala Strategi CX untuk Asia Tenggara.

Lisa Khatri, Kepala Riset dan Brand Experience Qualtrics untuk Asia Pasifik dan Jepang (APJ) menambahkan bahwa konsumen yang merupakan salah satu kunci dari 4 inti bisnis (konsumen, karyawan, produk dan merek) mengalami perubahan yang cukup signifikan dari segi preferensi dan perilaku selama enam bulan terakhir di Asia Pasifik dan Jepang, dan brand action tetap menjadi sangat penting.

Berdasarkan Survei Kepercayaan Merek Qualtrics, agar pelaku usaha bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek mereka, setidaknya ada 3 hal yang bisa dilakukan yaitu: mempertahankan harga yang wajar (40%), menaikkan level rekomendasi dan standar keamanan dan melakukan umpan balik terhadap komunitas (39%), serta menyediakan produk baru dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini (36%).

Selain itu, pelaku usaha juga perlu mengidentifikasi pesan dan medium yang tepat. Terkait dengan komunikasi merek, masyarakat di Indonesia memiliki ketertarikan dengan dampak COVID - 19. Informasi teratas yang ingin didengar konsumen adalah bagaimana bisnis menanggapi krisis (76%), pemberitahuan terkini mengenai protokol keselamatan dan kebersihan (74%), dan informasi mengenai produk dan layanan (54%). Yang paling tidak efektif adalah informasi penjualan dan promosi (40%) lewat e - mail dan informasi tentang bagaimana pelaku usaha memperlakukan karyawannya (32%).

Dari sisi medium komunikasi merek yang paling efektif, Qualtrics mengungkapkan ada 5 channel komunikasi yang paling sering diakses konsumen, antara lain Instagram (61%), Whatsapp (57%), Facebook (56%), iklan TV (59%) dan e - mail (43%).

Menurut Khatri, kecepatan dalam memperoleh informasi merupakan hal mendasar bagi merek untuk berkembang di masa yang tidak pasti ini. Bisnis membutuhkan platform yang kuat dan gesit untuk dapat menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan serta karyawan secara real - time, dan kemudian melibatkan diri dengan mengambil tindakan yang disesuaikan dengan cara dan momen yang tepat. Pendekatan secara aktif tersebut menunjukkan nilai yang dibawa merek untuk tetap menjaga perhatian konsumen di tengah pasar yang cepat berubah.

“Pergeseran perilaku dan preferensi konsumen ini akan terus berlanjut di era pasca pandemi. Itulah mengapa bisnis yang sangat penting, menggunakan teknologi seperti Qualtrics untuk dapat selalu mengikuti perilaku dan sentimen konsumen,” kata Harish Argarwal.

Informasi yang disampaikan oleh Qualtrics membantu pelaku bisnis untuk mengidentifikasi indikator utama yang dibutuhkan untuk memberikan pengalaman dan komunikasi merek yang diinginkan konsumen, dan pada akhirnya meningkatkan kepercayaan konsumen untuk kesuksesan bisnis.

Komentar

Berita Lainnya

National 23 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 24 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…