Sesalkan Aksi Pembakaran Pabrik Smelter Nikel PT VDNI, Menperin Agus Minta Perusahaan-Karyawan Bangun Dialog
Thepresidentpost.id - Jakarta, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyayangkan kejadian pembakaran smelter nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, Sulawesi Utara. Pasalnya, industri nikel sangat penting bagi hilirisasi industri dan penguatan struktur industri.
“Saya sangat menyesalkan terjadinya pembakaran pabrik Virtue Dragon Nickel Industry. Saat ini pemerintah sedang bekerja keras membawa investasi ke Indonesia yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha bagi masyarakat,” ujar Menperin dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Thepresidentpost.id pada Selasa malam, (15/12).
Menurutnya, pembakaran fasilias industri merupakan tindakan tidak perlu, karena perusahaan dan karyawan bisa melakukan dialog untuk mencapai jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Untuk itu, Menperin mengimbau pekerja untuk menahan diri, dan membuka ruang dialog dengan pihak manajemen untuk menyelesaikan segala isu secara transparan agar kejadian ini tidak terulang kembali.
“Sebaliknya, saya juga meminta perusahaan untuk mematuhi seluruh peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, termasuk memastikan pemenuhan hak para pekerja,” tegasnya.
Selain itu, Menperin juga meminta kepada pemerintah Kabupaten Konawe untuk segera memfasilitasi mediasi untuk semua pihak terkait dengan sebaik - baiknya, dan kepada aparat keamanan untuk menindak tegas pihak - pihak yang melakukan tindakan anarkis.
“Sekali lagi, pemerintah meminta kepada semua pihak agar bersama - sama menjaga situasi yang kondusif dan tidak memperburuk keadaan, guna menjaga iklim investasi yang sejuk di Kabupaten Konawe,” tandasnya.
Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT VDNI yang telah merealisasikan investasinya sebesar USD1miliar untuk membangun 15 tungku Rotary Kiln - Electric Furnace (RKEF) dengan total kapasitas produksi bisa mencapai 800 ribu metrik ton per tahun untuk menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel 10 - 12 persen.
Apalagi proyek ini sebut Menperin akan dilanjutkan menjadi industri yang terintegrasi dan menghasilkan stainless steel berkelas dunia.
"PT VDNI telah memberikan kontribusi cukup signfikan terhadap pertumbuhan nilai ekspor nasional, yang menyumbang sebesar USD142,2 juta hingga akhir tahun 2018 dari pengapalan produk NPI," jelasnya.
Selain itu, dikatakan Menperin, proyek ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 6 ribu orang yang sebagian besar merupakan warga asli Sulawesi Tenggara.
Sementara itu tenaga kerja tidak langsung terserap sebanyak 10.000 orang dan merupakan bagian dari multiplier effect.
Asal tau saja, fasilitas smelter dengan luas area 700 hektare tersebut menjadi salah satu fasilitas pemurnian bijih nikel terbesar di Indonesia.
PT VDNI sendiri merupakan anak perusahaan Jiangsu Delong Nickel Industry Co., Ltd, produsen feronikel terkemuka.
Bahkan, jelas Menperin, perusahaan afiliasi PT VDNI, sedang membangun pabrik smelter nikel dengan kapasitas produksi NPI sebanyak 1,2 juta ton per tahun dan pabrik untuk memproduksi stainless steel dengan kapasitas sebanyak 3 juta ton per tahun.
"Total nilai investasi ini diperkirakan mencapai USD2 miliar," ungkap Menperin.
Dikatakannya, dengan diproduksinya stainless steel di PT VDNI sangat sesuai dengan program hilirisasi smelter di Indonesia yang sedang di dorong terus oleh Kementerian Perindustrian.
Selain itu, Kemenperin juga mencatat, industri smelter telah membuktikan kontribusinya secara signifikan bagi perekonomian nasional. Sepanjang tahun 2019, ekspornya menembus USD7 miliar. Tahun ini diproyeksi menembus USD8 - 10 miliar.
"Jadi, selain bermanfaat terhadap penerimaan devisa negara, juga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan. Selain itu, investasinya sampai saat ini mencapai USD15 - 16 miliar," pungkas Menperin.
Baca Juga
- Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar
- Teaching Hospital will be Present in Jababeka City to Strengthen the Jababeka Medical City Ecosystem
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
Komentar