Gugah Kesadaran Masyarakat Soal Sampah, Fakultas Kedokteran Gigi UI, Giat Belajar Mengompos
Thepresidentpost.id - Jakarta - Berdasarkan data dari Indonesia National Plastic Action Partnership (Webinar Media Danone Indonesia 19 Juni 2020), setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik dan 9% - nya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan laut. Sementara itu, sebelumnya Indonesia juga disebut sebagai negara yang menyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.
Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan target strategis untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke lautan sebesar 70% di tahun 2025. Salah satu cara mencapai target adalah membangun pendekatan ekonomi sirkular yang mampu mengurangi jumlah sampah plastik dengan menggunakan kembali maupun mendaur ulang plastik paska konsumsi menjadi bahan baku untuk dibuat produk baru.
Penanganan sampah di Indonesia masih sangat sulit dan kompleks. Masalah sampah memang bukan perkara mudah karena tidak murah dan masuk industri jasa. Sampah menjadi masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah social, ekonomi dan budaya. Hampir di semua kota di Indonesia mengalami kendala dalam mengolah sampah.
Kondisi tersebut menjadi keprihatinan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (FKG UI). Sebagai bentuk kegiatan Pengabdian Masyarakat Departemen Prostodonsia FKG UI, menggelar Workshop online dengan tajuk ‘Mulai Mengompos Yuk: Langkah Mudah Menuju Rumah Minim Sampah. Workshop yang diadakan pada hari minggu pagi (13/12/2020) menghadirkan Narasumber Wilma Chrysanti, seorang pegiat komunitas lingkungan ‘Kota Tanpa Sampah’, diikuti oleh 115 peserta. Walaupun sasaran utama kegiatan ini adalah sivitas akademika FKG UI yaitu dosen, mahasiswa program sarjana dan spesialis, tenaga pendidik, namun acara ini juga diikuti oleh alumni FKG UI dan masyarakat umum dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Tim Pengmas Departemen Prostodonsia FKG UI Dr. drg. Saraventi Sp.Pros(K) sekaligus moderator acara ini mengungkapkan tahun ini sangat berbeda dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan sebelumnya, bahkan pertama kalinya dokter gigi di Indonesia membahas mengenai keberlanjutan lingkungan terutama masalah sampah.
Menurutnya, kondisi sampah Jakarta sudah memprihatinkan, sehingga semua lapisan masyarakat termasuk dokter gigi perlu diberi kesadaran bahwa hal ini adalah masalah dan tanggung jawab kita sebagai warga dunia apapun profesinya.
“ Jadi masalah sampah bisa berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan, bahkan dua atau tiga tahun mendatang, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) warga Jakarta di Bantar Gebang sudah tidak mampu menampung sampah warga Jakarta,”ujarnya.
Dr. drg. Saraventi Sp.Pros(K), menegaskan, workshop Pengmas ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, utamanya sivitas akademika FKG UI, terkait mudahnya pengelolaan sampah organik dari rumah sehingga dapat berkontribusi meminimalkan sampah.
Pada kesempatan yang sama, Wilma Cryshanti, menambahkan, mengompos adalah proses daur ulang alami, dapat mencegah terlepasnya karbon ke udara/atmosfir sehingga dapat mengurangi dampak dan efek rumah kaca, pemanasan global dan lapisan ozon.
“Jadi belajar mengompos ini mengajak untuk berpikir jauh ke awal, menilik kembali bagaimana sampah - sampah ini awalnya terbentuk dan secara tidak langsung kita jadi belajar untuk lebih bijaksana dalam tindakan kita sehari - hari agar menghasilkan sampah yang seminimal mungkin. Ia berharap makin banyak masyarakat yang dapat diedukasi sehingga menjadi tahu dan mulai sadar untuk memulai hidup minim sampah,”ujarnya penuh optimistis.
Kegiatan workshop ini merupakan bagian dari rangkaian program bertajuk ‘Peningkatan Kesadaran Hidup ramah Lingkungan dengan Meminimalkan Sampah dalam Mewujudkan Evironmentally Sustainable Dentistry di FKG UI’. Kegiatan utama lain yaitu berkampanye melalui akun ‘Gigi Sahabat Bumi’ di media sosial Instagram dan Facebook, dilakukan untuk merangkul generasi muda yang berkolaborasi dengan BEM FKG UI. Sosialisasi fakta lingkungan yang sedang terjadi di sekitar kita, bahaya sampah plastik, tips dan trik sederhana yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari dan dalam praktek kedokteran gigi di sajikan dalam bentuk infografis dan konten yang menarik.
Antusiasme peserta terlihat dari beragam dan banyaknya pertanyaan yang diajukan mengenai cara mengompos dan komentar positif akan manfaat keikutsertaannya dalam acara ini. Diharapkan rangkaian keseluruhan program ini dapat memberikan motivasi internal yang dapat membentuk kesadaran, kesukarelaan yang berlanjut menjadi keseharian dalam mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.
Baca Juga
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
- Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry
- Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- Electric Cars are Indonesian Automotive Industry’s Future, President Jokowi Says
Komentar