Rabu, 25 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Gawat! 35 Investor Dunia Prihatin RUU Cipta Kerja Disahkan, Ada Apa?

Ridwan

Selasa, 06 Oktober 2020 - 15:25 WIB

Ribuan buruh tolak RUU Cipta Kerja (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ribuan buruh tolak RUU Cipta Kerja (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Beberapa investor dunia yang mengelola aset senilai US$4,1 triliun telah memperingatkan pemerintah Indonesia bahwa Undang - undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan oleh parlemen kemarin, dapat menimbulkan risiko baru bagi Indonesia.

Dalam surat yang dilihat oleh Reuters, 35 investor mengungkapkan rasa keprihatinan mereka, termasuk Aviva Investors, Legal & General Investment Management, Church of England Pensions Board, manajer aset yang berbasis di Belanda, Robeco, dan manajer aset terbesar Jepang, Sumitomo Mitshui Trust Asset Management.

"Meskipun kami menyadari perlunya reformasi hukum bisnis di Indonesia, kami memiliki kekhawatiran tentang dampak negatif dari perlindungan lingkungan tertentu yang dipengaruhi oleh Omnibus Law Cipta Kerja," kata spesialis keterlibatan senior di Robeco, Peter van der Werf dilansir dari laman Reuters, Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Para investor mengatakan mereka khawatir undang - undang tersebut dapat menghambat upaya untuk melindungi hutan Indonesia, yang pada gilirannya akan merusak upaya global untuk mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati dan memperlambat perubahan iklim.

"Sementara perubahan peraturan yang diusulkan bertujuan untuk meningkatkan investasi asing, RUU ini berisiko melanggar standar praktik internasional terkait lingkungan yang menyebutkan bahwa investasi atau bisnis tak boleh merusak lingkungan, sehingga ini menjadi penghalang investor masuk ke Indonesia," kata surat tersebut, yang dikirim beberapa jam sebelum RUU itu disahkan.

Masalah lingkungan memang kini menjadi isu santer di kalangan beberapa pebisnis. Beberapa manajer aset mulai mengambil sikap ke arah publik dalam mendesak pemerintah di negara berkembang untuk melindungi alam mereka.

Dalam intervensi serupa pada bulan Juli, 29 investor yang mengelola US$4,6 triliun menulis surat kepada kedutaan besar Brasil untuk menuntut pertemuan guna menyerukan kepada pemerintah sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro untuk menghentikan melonjaknya deforestasi di hutan hujan Amazon.

Adapun daftar ke - 35 investor itu adalah:

1. a.s.r. asset management

2. ACTIAM

3. Aviva Investors

4. BMO Global Asset Management

5. Boston Common Asset Management

6. Christian Super

7. Church Commissioners for England

8. The Church of England Pension Board

9. Congregation of Sisters of St. Agnes

10. Dana Investment Advisors

11. Domini Impact Investments LLC

12. Dominican Sisters ~ Grand Rapids

13. Dominican Sisters of Mission San Jose

14. Dominican Sisters of San Rafael

15. Figure 8 Investment Strategies

16. Future Super

17. Green Century Capital Management

18. Indép’AM

19. Karner Blue Capital

20. KLP

21. Legal & General Investment Management

22. Local Authority Pension Fund Forum

23. NN Investment Partners

24. OP Investment Management

25. Pax World Funds

26. Religious of the Sacred Heart of Mary Western Province

27. Robeco

28. Seventh Generation Interfaith, Inc.

29. The Sister of St. Francis of Philadelphia

30. Sisters of St. Joseph of Orange

31. Skye Advisors LLC

32. Socially Responsible Investment Coalition

33. Storebrand Asset Management

34. Sumitomo Mitsui Trust Asset Management

35. Trillium Asset Management

Komentar

Berita Lainnya

National 15 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 15 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 17 jam yang lalu

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…