Nebulizer Melegakan Pernapasan Buah Hati Anda
Thepresidentpost.id - Jakarta - PT OMRON Healthcare Indonesia, pemimpin dalam monitor kesehatan di rumah dan teknologi kesehatan, hari ini meluncurkan dua alat terapi pernapasan (Nebulizer) untuk konsumen di Indonesia. Kedua produk tersebut adalah OMRON DuoBaby NE - C301, nebulizer pertama di Indonesia yang didesain untuk bayi, serta OMRON Compressor Nebulizer NE - C106. Kedua perangkat ini bertujuan membantu para orangtua modern yang membutuhkan solusi nyaman, aman, dan praktis di rumah guna mengatasi masalah pernapasan pada anak secara efisien. Perangkat ini juga bisa digunakan oleh anggota keluarga lain yang mengalami masalah pernapasan.
Produk - produk tersebut diluncurkan untuk melengkapi pengelolaan kesehatan pribadi, khususnya penyakit pernapasan yang membutuhkan perhatian dan kewaspadaan, seperti Penyakit Tidak Menular (PTM) hipertensi, diabetes, dan lainnya. Dengan kualitas udara yang buruk di Indonesia, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah salah satu dari lima penyakit penyebab kematian pada anak - anak dan orang dewasa di Indonesia. (Data Riskesdas 2018, WHO)
Asma termasuk kelompok Penyakit Menular (PM) dengan prevalensi lebih tinggi, yakni 6,8%. WHO menunjukkan angka kematian akibat asma di Indonesia mencapai 1,77% dari seluruh jumlah kematian penduduk, menempatkan Indonesia di urutan ke - 19 negara dengan kematian akibat asma terbanyak di dunia.
Sedangkan Pneumonia, yang gejalanya menyerupai flu, menjadi penyebab kematian balita terbesar kedua di Indonesia. Menurut UNICEF, lebih dari 19 ribu balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia pada 2018. Ini berarti, lebih dari dua anak meninggal setiap jamnya karena pneumonia. Adapun polusi udara merupakan 50% penyebab kematian anak akibat pneumonia.
Sayangnya, berbagai masalah pernapasan mulai dari hidung tersumbat, pilek, asma hingga pneumonia, menjadi kondisi kesehatan yang seringkali diabaikan para orangtua. Padahal, penanganan serta perawatan yang dilakukan sejak dini dapat menekan kasus penyakit pernapasan di kemudian hari.
Hingga kini, banyak orangtua yang masih merasa kesulitan dan belum memahami manfaat penting nebulizer. Padahal, nebulizer merupakan alat bantu medis utama yang sangat berguna. Perangkat ini termasuk salah satu alat yang efektif untuk memastikan pengobatan yang tepat, masuk ke titik yang tepat dari saluran pernapasan. Sehingga pasien pun bisa menggunakan berbagai obat yang diresepkan dokter untuk merawat masalah pernapasan atas atau bawah, tergantung jenis Nebulizer yang digunakan. Studi menunjukkan bahwa pengobatan dengan Nebulizer bisa memberikan hasil yang lebih baik untuk penyakit pernapasan seperti asma, bronchitis, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan flu musiman akibat perubahan cuaca.
Hasil lebih signifikan terlihat pada bayi yang rentan terhadap infeksi pernapasan umum, mulai dari demam dan flu biasa, asma, apnea, bronchiolitis, dan sindrom gangguan pernapasan pada bayi prematur (Respiratory Distress Syndrome/RDS) hingga skenario pascapandemi COVID - 19 yang membatasi kunjungan ke rumah sakit dan klinik.
Menurut Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia, “Bagi setiap orang tua yang memiliki anak dengan asma atau masalah pernapasan, rasa aman dan nyaman merupakan hal utama. Inilah yang mendasari OMRON untuk memperkenalkan ‘DuoBaby’, nebulizer cum nasal aspirator pertama di Indonesia yang didesain khusus untuk bayi, terutama yang berusia 0 - 5 tahun. Perangkat 2 - in - 1 ini membantu melegakan hidung yang tersumbat serta saluran pernapasan atas dan bawah. DuoBaby™ merupakan terobosan inovasi yang mengedepankan kenyamanan dan manfaat bagi orangtua untuk memberikan pengobatan dari rumah.”
Aspirator hidung melegakan hidung bayi yang tersumbat, serta membantu mereka untuk makan dan tidur dengan nyaman. OMRON DuoBaby™ merupakan aspirator hidung pertama dengan Venturi Effect. Fitur ini membantu mengumpulkan seluruh kotoran dari hidung di ruang pengumpulan yang bisa dicuci, sehingga aspirator tetap higienis tanpa membutuhkan filter antibakteri. Aspirator ini juga memungkinkan memberi pengobatan dengan mudah karena anak - anak hanya perlu duduk dan menghirup uap melalui masker.
“Menjaga kesehatan paru - paru sangat penting karena penyakit ini berkontribusi besar terhadap jumlah penderita dan kematian masyarakat seluruh dunia. Lima penyakit paru yang paling sering terjadi dan paling banyak diderita adalah pneumonia, tuberkulosis, PPOK, kanker paru, dan asma. Untuk balita, angka kematian akibat pneumonia di Indonesia cukup tinggi yaitu 16 persen atau sekitar 920.136 balita,” ujar Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Persahabatan, Dr Andika Chandra Putra PhD SpP(K).
“Salah satu hal penting yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah masalah penyakit paru dan pernapasan pada balita harus dimulai sejak bayi dalam kandungan, yakni dengan sang ibu tidak merokok atau menjadi perokok pasif. Sedangkan ketika sudah lahir, bayi harus dijauhkan dari paparan polusi dan asap rokok. Tentunya akan lebih baik jika pasangan yang baru menikah langsung berhenti merokok, jika berencana punya anak,” imbuh dr Andika.
Baca Juga
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
- Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry
- Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- Electric Cars are Indonesian Automotive Industry’s Future, President Jokowi Says
Komentar