Pelaku UMKM: Kolaborasi dan Teknologi Digital Jadi Kunci Sukses dalam Pengembangan Produk Berbasis Kearifan Lokal
Thepresidentpost.id - Jakarta - Di tengah tantangan besar yang ditimbulkan pandemi Covid - 19 terhadap dunia usaha, sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap adaptif dan inovatif. Mereka menjalin kolaborasi dan mengandalkan teknologi digital untuk memasarkan produk - produk yang berbasis kearifan lokal.
Hal ini menjadi topik bahasan webinar yang diadakan Komite Penanganan Covid - 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan tema "Pandemi dan Peluang Bisnis Berbasis Kearifan Lokal", pada Jumat (27/11/2020).
Denden Sofiudin, seorang pemilik usaha kopi di Temanggung, membuktikan sendiri strategi tersebut untuk mengembangkan bisnis yang telah dirintisnya sejak 2015. Dia mendirikan Rumah Kopi Temanggung guna memfasilitasi hasil panen kopi dan tembakau dari para petani lokal.
"Dari sisi teknis, saya awalnya tidak memiliki pengetahuan dasar tentang kopi. Namun, saya berpengalaman dalam dunia digital. Jadi, saya mencoba menawarkan kopi lokal Temanggung secara online, dan ternyata respons pasar bagus," kata Denden, dalam Webinar KPCPEN, Jumat lalu.
Setelah sukses, Denden mengajak beberapa temannya untuk melakukan hal yang sama. Dia bahkan turun tangan untuk mengajari teman - temannya tentang pemanfaatan teknologi digital yang kini banyak tersedia secara gratis atau tidak berbayar.
"Saya membuat sejumlah titik koordinat untuk mereka di Google Maps, dengan kata kunci 'Kopi Temanggung'. Harapannya, siapa pun yang melintasi Temanggung tertarik untuk mencicipinya, dan calon konsumen cukup mencari lokasi penjual di Google Maps, lalu memilih penjual kopi yang sesuai dengan seleranya," jelas Denden, sambil menambahkan, kolaborasi menjadi hal mutlak yang dilakukan untuk mengembangkan bisnis lokal.
Upayanya untuk memasarkan kopi secara online lantas berbuah manis meski di tengah pandemi. Menurut pengakuan Denden, nyaris seluruh penjualan Rumah Kopi Temanggung dilakukan di kanal online. "Distribusi dan 95% penjualan Rumah Kopi Temanggung berasal dari kanal online," ujar Denden.
Lebih dari Sekadar Pemasaran Digital
Satya Bilal, Wakil Sekjen International Council for Small Business, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan, pelaku UMKM jangan hanya berkutat dengan pemasaran digital. Mereka juga perlu mengasah beberapa keahlian lain. Pertama, mencari dan menambah akses keuangan (pinjaman/modal); kedua, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (karyawan); ketiga, berkolaborasi; keempat, berinovasi; serta kelima membuat laporan keuangan secara profesional.
"Pelaku UMKM harus menjadi pebisnis yang lebih profesional. Mereka juga perlu mengasah insting bisnis. Kalau sebelumnya kita merasa puas dengan memperoleh dana Rp 100 rupiah, kita harus mampu mencapai lebih dari itu. Adaptasi bisnis harus selalu dilakukan agar kita bisa bertahan di tengah pandemi. Penggunaan anggaran pun harus tepat sasaran," jelas Satya.
"Banyak sekali sektor - sektor ekonomi kreatif yang berkembang. Di Indonesia Timur, misalnya, kita memiliki begitu banyak satwa - satwa air, dan bisnis aquascape pun bermunculan di saat pandemi. Banyak UMKM yang sebetulnya berkembang, dan ada merek lokal, Sociolla, setelah dirintis selama lima tahun, berhasil berekspansi hingga ke Vietnam," ujarnya lagi.
Dengan kekayaan budaya lokal dan potensi daerah di Indonesia, peluang bisnis masih terbuka luas bagi para pelaku UMKM. Penguasaan teknologi digital dan kepiawaian mengelola bisnis merupakan dua aspek yang menjadi kunci sukses untuk mengembangkan bisnis di era pandemi.
Berdasarkan pertimbangan bahwa penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid - 19) dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu kesatuan kebijakan strategis yang terintegrasi dan tidak dapat terpisah, Presiden Joko Widodo menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid - 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang ditandatangani pada 20 Juli 2020.
Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah INDONESIA SEHAT (Prioritas rakyat aman dari Covid - 19 dan reformasi layanan kesehatan), INDONESIA BEKERJA (Prioritas pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja), INDONESIA TUMBUH (Prioritas pemulihan dan transformasi ekonomi nasional).
Baca Juga
- Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling
- Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry
- Jababeka (KIJA) Targets Marketing Sales of IDR 2.5 Trillion in 2024
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- Electric Cars are Indonesian Automotive Industry’s Future, President Jokowi Says
Komentar