Minggu, 17 November 2024|Jakarta, Indonesia

Mappilu PWI Cari Pemimpin yang Mampu Bangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi

Herry Barus

Jumat, 27 November 2020 - 07:00 WIB

Mappilu PWI Cari Pemimpin yang Mampu Bangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi
Mappilu PWI Cari Pemimpin yang Mampu Bangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta  - Harapan pelaku bisnis di Indonesia untuk mendapatkan pemimpin daerah yang bisa membangkitkan ekonomi, akibat pandemi Covid - 19 menjadi pembahasan dalam diskusi Seri ke - 3 Mappilu PWI bertajuk "Pilkada 2020: Mencari Pemimpin Perubahan Penggerak Perekonomian" di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis (26/11).

Diskusi Mappilu PWI ini dibuka langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari, didampingi Ketua Mappilu PWI Suprapto Sastro Atmojo dan menghadirkan pembicara seperti Wakil Ketua Umum REI, Raymond Arfandi, CEO Sritex, Iwan Setiawan, Ketua Umum Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI), Eko Sriyanto Galgendu dan Direktur Utama PT Harta Mulia, Wima Brahmantya.

Dalam sambutannya Atal menyampaikan dalam kondisi sekarang ada dua hal yang menjadi perhatian pemerintah pertama bagaimana mengatasi Covid karena itu Mappilu juga menghimbau kedua masalah ekonomi ini memang tidak bisa ditawar tawar karena semua tiarap.

“Kami berharap pemimpin pemimpin baru nanti punya visi untuk membangkitkan ekonomi dari daerah, kami berharap ada pencerahan dari diskusi ketiga Mappilu PWI ini, terima kasih kepada para pembicara yang bersedia hadir,” ujar Atal.

CEO Sritex, Iwan Setiawan yang bergerak di bidang industri tekstil menyampaikan, terjadi perubahan yang luar biasa di dunia usaha sejak Maret 2020 setelah karantina wilayah diberlakukan. Ekonomi menjadi stagnan karena pengusaha tidak bisa mengekspor dan terkendala jualan di dalam negeri.

“Hal yang saya alami kita melihat kondisi pada saat itu pertama bagaimana kesehatan kita harus kuat kedua, Sritex harus hidup dan tidak ada PHK, ternyata ada jalan kami membuat masker, APD yang mengakibatkan ada pemasukan untuk Sritex. Kita sebulan mengubah industry kita menjadi pembuat masker dengan produksi 50 juta pcs. Ini salah satu sikap dinamis pengusaha untuk menyesuaikan kondisi,” ujarnya.

Terkait kepemimpinan, Iwan menyoroti tiga hal penyebab kemunduran bangsa, pertama kurangnya jiwa nasionalisme dari pemimpin, kedua minimnya kualitas pendidikan dan ketiga pembentukan kultur - kultur yang dianggap benar. 

“Pemimpin perubahan itu dituntut berintegritas tinggi multi skill dan memahami banyak bidang dengan berani merubah kultur dan bertindak cepat. Itu menjadi landasan kita untuk menghadapi masa depan,” ujarnya. 

Sementara itu Ketua Umum GMRI, Eko Sriyanto Galgendu dalam paparannya mengatakan, para pemimpin harus mempekuat kembali sistem ekonomi bangsa untuk menuju negara maju.

Dirinya melihat di tengah pandemic Covid - 19 terjadi perang siber antar negara dengan memakai beberapa media propaganda untuk melakukan serangan psikologi. 

"Rekonsilisasi ekonomi negara yang dimaksud adalah memperkuat kembali negara atau wadah yang memiliki suatu sisem ekonomi yang kuat guna menuju ingin dicapai," ujarnya.

“Di sisi lain bangsa ini masih saja ribut dengan kondisi politik di dalam negeri," tambah Eko.

Selanjutrnya, Direktur Utama PT Harta Mulia, Wima Brahmantya turut menjelaskan, kondisi politik Indonesia selalu panas padahal politik harusnya menjadi penyejuk di tengah demokrasi.

Harusnya politik dan politikus negeri membuat kekayaan sumber daya alam untuk menyejahterakan bangsa Indonesia.

“Mengutip Bung Hatta, demokrasi ekonomi tidak akan tercapai tanpa adanya persaudaraan. Saat ini kondisi warga di daerah pecah gara - gara Pilkada,”

Padahal, hal terpenting yang diinginkan pengusaha, kata Wima yaitu keamanan. Tapi hal ini bisa terwujud jika pemimpin itu kuat tidak ada beban dan mandiri. 

“Kita sering lupa, filosofi kepemimpinan kita yang paling dikubur dalam - dalam oleh parlemen yakni sila keempat Pancasila, yaitu keberpihakan kepada rakyat itu bisa diwujudkan apabila negeri ini dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dan harusnya lahir melalui mekanisme musyawarah mufakat,” ujarnya.

Komentar

Berita Lainnya

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.

Sport 21/02/2024 08:20 WIB

Receives Chairman of Jababeka (KIJA), Menpora Dito Ready to Support the Development of Sports SEZs

Chairman of PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono met the Minister of Youth and Sports of the Republic of Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo at the Kemenpora RI Office, Senayan, Jakarta,…

World 19/02/2024 17:38 WIB

The Indonesian Embassy in Cairo Receives Aid for Palestine

Cairo, Egypt - The Indonesian Embassy in Cairo welcomes the Radjiman Wedyodiningrat Warship (RJW-992) which arrived at the Al Arish Port, North Sinai Province of Egypt at 8.00 A.M. Cairo local time (13/02).…