Industri Baja Mulai Bergeliat, Kemenperin Apresiasi Sunrise Steel Tambah Investasi di Indonesia
Thepresidentpost.id - Jakarta - Pandemi Covid - 19 tidak menyurutkan semangat pelaku industri baja dalam negeri untuk turut memperkokoh sektor manufaktur tanah air. Hal itu dibuktikan dengan adanya penambahan investasi yang menunjukkan bahwa produktivitas industri baja dalam negeri tetap bergairah, dan menandakan permintaan atau demand pada sektor tersebut masih tumbuh.
Salah satu perusahaan industri baja PT Sunrise Steel mampu melakukan penambahan investasi di tengah pandemi.
"Kalau kita lihat investasi keseluruhan dari Januari sampai September 2020, naik 37%. Ini menandakan bahwa upaya dari pemerintah dalam mendorong hilirisasi cukup efektif meski di tengah pandemi," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono, Kamis (26/11).
Sigit menuturkan, melalui penambahan lini produksi kedua Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) PT Sunrise Steel, diharapkan perusahaan manufaktur tersebut akan terus berkontribusi memperkokoh industri baja di tanah air.
"Tentunya keberhasilan dalam mengembangkan usaha dan terus menambah investasi di sektor industri baja, menunjukkan kepada kita semua bahwa sektor ini merupakan pilihan menarik dan tepat untuk berinvestasi di Indonesia," ungkapnya.
Dalam upaya menumbuhkan industri baja nasional, pemerintah juga mendorong para pelaku industri untuk terus berinovasi serta meningkatkan kemampuan produksi sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
"Kalau melihat struktur impor kita, logam menempati hampir lebih dari 35% dari total impor atau sekitar USD125 miliar per tahun. Sehingga kami harapkan para produsen baja lebih maju lagi," sebut Sigit.
Selanjutnya, guna menciptakan demand agar produk nasional mampu diserap di dalam negeri, pemerintah juga menggulirkan program Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN). Melalui program tersebut, produk - produk dalam negeri yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 25% hingga 40%, akan dioptimalkan diserap pemerintah melalui pengadaan barang dan jasa yang menggunakan pembiayaan APBN, APBD ataupun hibah.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, industri baja merupakan salah satu sektor yang tetap kokoh di tengah hantaman pandemi, dengan kinerja di kuartal kedua 2020 yang tumbuh 2,3% dan kembali meningkat di kuartal ketiga menjadi 5,6%.
"Tentunya ini cukup membanggakan bagi kita semua. Dengan adanya investasi baru pada sektor baja, diharapkan akan semakin memperkuat kontribusinya pada perekonomian nasional," imbuhnya.
Taufiek berharap, penambahan investasi pada sektor industri baja terus berlanjut, sejalan dengan program substitusi impor. Pasalnya, beberapa produk hulu dari industri baja masih belum diproduksi di dalam negeri.
Presiden Direktur PT Sunrise Steel Henry Setiawan mengungkapkan, peresmian lini produksi kedua produk BjLAS dengan merk dagang ZINIUM® untuk bahan baja ringan mengukuhkan perusahaannya sebahai produsen BjLAS terbesar di Indonesia, dengan kapasitas 400 ribu ton per tahun.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah, khususnya Kemenperin selaku pembina industri, yang telah mendukung para pelaku industri untuk bisa meningkatkan utilisisasi meski saat pendemi seperti ini," ujarnya.
Henry juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Kemenperin untuk mendorong industri baja agar bisa terus berkembang melalui berbagai regulasi dan proteksi.
"Ini juga membuat kami lebih bersemangat mengintegrasikan stuktur hilirisasi pada industri baja, seperti dari HRC menjadi CRC dan produk - produk baja lainnya," sebutnya.
Selain itu, dalam upaya turut serta memperkuat industri baja, Henry juga berupaya melahirkan suatu wadah yang berfungsi membimbing para calon startup yang ingin berbisnis baja ringan dengan nama PT Gerai Baja Ringan Kepuh (GeBRaK).
"Perusahaan ini menyediakan mesin - mesin produksi, melatih semua karyawan, menyediakan sistem Informasi Teknologi (IT), serta memasok bahan baku baja ringan sesuai SNI," pungkasnya.
Baca Juga
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
- President Jokowi: Higher Education Plays Crucial Role in Producing Outstanding Human Resources
- Gradiant’s H+E Wins Contract in Germany to Build Water Treatment Facility for One of the Largest Semiconductor Fabs
Komentar